Terungkap, Alasan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik St Paulus Ledalero Tolak Kedatangan Sandiaga Uno

Bukan hanya kali ini, penolakan kedatangan Sandiaga Uno ke kampus sebelumnya juga pernah terjadi. Terungkap alasannya.

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Andika Arnoldy
Sandiaga Uno di Pasar Ango Duo modern di Jambi. 

Bukan hanya kali ini, penolakan kedatangan Sandiaga Uno ke kampus sebelumnya juga pernah terjadi. Terungkap alasannya.

TRIBUNJAMBI.COM - Kedatangan calon Wakil Presiden RI nomor urut 2, Sandiaga Uno, ke Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi NTT, ditolak

Rencana kunjungan Sandiaga Uno ke Senin (25/2/2019), dipastikan batal.

Situs www.stfkledalero.ac.id menginformasikan, Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero merupakan Sekolah Tinggi yang didirikan Serikat Sabda Allah (SVD: Societas Verbi Divini) pada 1935.

Lembaga ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas Ensiklik Maximum Illud, yang dikeluarkan oleh Paus Benediktus XV pada 30 November 1919. Tahta Suci Vatikan memberikan pengesahan untuk Sekolah Tinggi ini pada 20 Mei 1937. Tanggal inilah yang dijadikan sebagai tanggal resmi berdirinya STFK Ledalero.

Sejak berdirinya sampai 1969, Lembaga Pendidikan ini memakai nama “Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero”.

Pada Januari 1969, Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Katolik (STF/TK ) Ledalero secara resmi berdiri sebagai salah satu bagian dari “Seminari Tinggi St. Paulus” Ledalero.

Pada 1971, Sekolah Tinggi ini memperoleh status “Terdaftar” untuk tingkat Sarjana Muda, berdasarkan Surat Direktur Pendidikan Tinggi, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K No. 257/DPT/B/1971, tanggal 14 Juni 1971.

Baca Juga:

 Wajah Shakira Aurum Ditutupi saat Foto dengan Jokowi di IG, Ternyata Alasan Denada Bikin Haru

 Ini 22 Tokoh yang Diperkirakan Jadi Menteri Kabinet Prabowo Subianto, Daftar Nama Beredar di Medsos

 WASPADA - Dokter Kecantikan Palsu, Tarif Jutaan Janjikan Cantik dan Awet Muda

 Ancam Anak Kandung Pakai Keris, Ayah Bejat Gauli Anak saat Istri Kerja Banting Tulang

Status "Diakui" diperoleh pada tanggal 12 Januari 1976, berdasarkan SK Mendikbud No. 013/U/1976. Status "Disamakan" untuk tingkat Sarjana Muda diraih oleh STFK Ledalero pada 22 Januari 1981, berdasarkan SK Mendikbud No. 039/0/1981. SK yang sama memberikan status “Terdaftar” untuk tingkat Sarjana Lengkap.

Dalam rangka penyesuaian jalur, jenjang dan program pendidikan PTS, Sekolah Tinggi ini mengambil program studi S1, sejak tanggal 29 November 1984. Status "Diakui" didapatkan oleh STFK Ledalero untuk jenjang S1, berdasarkan SK Mendikbud No. 0604/0/1984.

Sejak saat itu, Lembaga Pendidikan ini diberi nama “SEKOLAH TINGGI FILSAFAT KATOLIK LEDALERO” (STFK LEDALERO), dengan mengambil jurusan Filsafat Agama dan Program Studi Filsafat Agama Katolik. Sementara status "Disamakan" untuk jenjang S1 diraih oleh STFK Ledalero pada 9 April 1990.

Sejak pemberlakuan sistem Akreditasi untuk program sarjana di Perguruan Tinggi, maka pada 17 November 1997, STFK Ledalero mendapat Sertifikat Akreditasi Mutu B.

Pada 11 Agustus 1998, STFK Ledalero mendapat status ”Terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Alasan penolakan kedatangan Sandiaga Uno

Pihak kampus STFK St Paulus Ledalero menyebut kunjungan Sandiaga Uno ditolak karena di dalamnya terdapat agenda politik.

"Pimpinan STFK berkeberatan menerima kunjungan tersebut karena sekarang masa kampanye dan Pak Sandiaga Uno adalah salah satu calon yang berkontestasi," kata Ketua STFK Ledalero, Pater Dr Otto Gusti Madung SVD kepada POS-KUPANG.COM (Tribun Jambi Network), Kamis (21/2/2019) di Maumere.

Pater Otto meneruskan tanggapan rencana kunjungan itu kepada Wakil Ketua Partai Gerindra Sikka, Merison Botu.

Berikut tanggapan tertulis Pater Otto kepada Wakil Ketua Gerindra Sikka:

"Selamat siang Pak Son (Merison).

Tadi saya sudah undang staf pimpinan STFK yang baik untuk membicarakan rencana kunjungan Pak Sandiaga Uno ke STFK.

Pimpinan STFK berkeberatan untuk menerima kunjungan tersebut karena sekarang masa kampanye dan Pak Sandiaga Uno adalah salah satu calon yg berkontestasi

Di samping itu ada instruksi dari Menristek Dikti agar kampus bebas dari kampanye.

Terima kasih banyak untuk pengertian."

Apakah tidak berdampak pada STFK?

"Ya kita ikut aturan saja. Ada instruksi dari Menteri Ristek Dikti agar kampus bebas dari kampanye," kata Pater Otto.

Sandiaga Uno dijadwalkan mengunjungi Kota Maumere, dan Kota Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/2/2019).

Agenda kunjungan pertama Sandiaga bertemu Uskup Maumere, Mgr. Ewald Martinus Sedu.

Selanjutnya dengan mahasiswa dan dosen di STFK Ledalero dan diskusi dengan tim relawan pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Hotel Sylvia Maumere.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Ende, Sandiaga menyambangi nelayan Kampung Wuring di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat.

Dua hari sebelumnya, pihak STFK Ledalero sempat mengaku bersedia menerima Sandiaga Uno.

"Hari ini, saya sudah bertemu dengan Ketua STFK Ledalero dan Uskup Maumere. Mereka bersedia bertemu dengan Pak Sandiaga," kata Wakil Ketua Partai Gerindra Kabupaten Sikka, Merison Botu, Selasa (19/2/2019).

Sandiaga, kata Merison, akan tiba Senin pagi sekitar pukul 09.00 Wita dengan pesawat pribadi.

Ia hadir bersama anggota DPR RI dari Partai Nasdem, Pius Luistrilanang, dan Fary Francis.

Setelah kunjungan ke Maumere, Sandiaga melanjutkan perjalanan ke Ende.

Selanjutnya ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Saya baru dihubungi tadi pagi dan belum dapatkan jadwal kegiatan selama kunjungan ke Maumere," kata Wakil Ketua DPRD Sikka.

Didemo Mahasiswa

Bukan hanya kali ini Sandiaga Uno datang ke kampus. Sebelumnya juga pernah terjadi.

Mengutip Kompas.com kunjungan Sandiaga Uno dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta diwarnai unjuk rasa, Sabtu (22/9/2018) siang.

Sejumlah mahasiswa yang mengenakan jaket almamater UMS memprotes kedatangan cawapres nomor urut dua tersebut.

Mahasiswa menganggap kedatangan keduanya sebagai bentuk politisasi kampus.

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Hentikan Politisasi Kampus", belasan mahasiswa merangsek masuk ke lokasi pertemuan di Kampus II UMS.

Beberapa menit berorasi, petugas keamanan bersama staf UMS mengusir mereka keluar dari pagar kampus.

Sempat terjadi adu dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan.

Setelah itu, pengunjuk rasa tetap berorasi dari luar pagar.

Mereka menyuarakan penolakan kedatangan Sandiaga dan Zulkifli masuk ke dalam kampus.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Politisisasi Sandiaga. Tetapi Kami Tidak Memilih Jokowi" dari luar pagar kampus.

"Kampus itu netral dan suci. Maka dengan hadirnya para calon maka ini bagian dari kampanye. Meski mereka melalui jalur seminar kebangsaan," kata salah satu orator yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa UMS kepada wartawan.

Meski diprotes pengunjuk rasa, kuliah umum dengan pembicara Sandiaga Uno dan Zulkifli Hasan terus berlangsung.

Ribuan mahasiswa duduk tertib mengikuti kuliah umum. (*)

IKUTI KAMI DI IG

 Promo Hypermart Minggu Ini, Cashback hingga 15 Persen Tiap Harinya, di Lippo Plaza Jambi

 Daftar 22 Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo Beredar di Medsos, Ini Nama-nama yang Dituliskan

 Sah, Jawaban Adik Ahok Fifi Lety Atas Pernikahan BTP dan Puput Nastiti

 Dikabarkan, Syahrini Menikah dengan Reino Barack Jumat Siang Ini, di Masjid Tokyo Camii

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved