Kakek 65 Tahun Tega Renggut Kesucian Cucu di Kebun, Korban Alami Trauma

Kakek berinisial PG usianya sudah 65 tahun, namun bukannya lebih banyak mendekatkan diri pada Tuhan, Ia justru berbuat asusila pada cucunya

Editor:
Philstar.com
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Entah apa yang dipikirkan kakek bejat di bawah ini, ia justru tega melakukan pelecehan seksual bahkan diantaranya hubungan badan dengan sang cucu saat orang tua mereka sedang tak ada?

Kakek bejat berinisial PG usianya sudah menginjak 65 tahun, namun bukannya lebih banyak mendekatkan diri pada Tuhan, Ia justru berbuat asusila pada anak di bawah umur, parahnya korban adalah  cucunya sendiri.

Kakek bejat tersebut harus menjalani sisa hidup di penjara setelah divonis bersalah di PN Negara pada Rabu (20/2/2019).

PG divonis delapan tahun setelah dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap anak.,

Dalam sidang ini pengadilan menghadirkan PG sebagai terdakwa ini, korban, dan keluarganya ke persidangan tertutup.

Sidang dipimpin, Ketua Majelis Hakim, Fakhrudin Said Ngaji, dengan hakim anggota Mohammad Hasanuddin Hefni, dan Alfan Firdauzi Kurniawan.

Ketua Majelis Hakim, Fakhrudin Said Ngaji, dalam amar putusannya menyatakan bahwa perbuatan terdakwa bersalah.

Dan atas hal itu, terdakwa melanggar Pasal 81 UU 17 Tahun 2016 tentang kekerasan seksual terhadap anak.

"Dengan ini menimbang dan melihat perbuatan terdakwa, maka dengan ini memutus terdakwa bersalah dengan menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara denda 60 juta subsidier enam bulan penjara," ucap Majelis Hakim yang akrab disapa Odi itu.

Baca: Aura Kasih Ungkapkan Kekesalan saat Hamil, Kalau Suami Main ML Tak Mau Diajak Bicara

Baca: Seorang Legenda Musik Dilaporkan Lakukan Kekerasan Seksual di Sebuah Toilet Hotel

Baca: Serunya Kisah 5 Wanita yang Menyamar Sebagai Pria: Bahkan Ada yang Jadi Bajak Laut

Putusan Hakim ini, sama dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa Penuntut Umum (JPU), Ni Wayan Lustikasari Lustikasari, menilai bahwa PG, bersalah atas kejahatan susila yang dilakukan terhadap cucunya sendiri.

Karena itu, perbuatan terdakwa kuat melanggar Pasal 81 UU 17 Tahun 2016 tentang kekerasan seksual terhadap anak.

Atas putusan jaksa pun menerima karena sesuai dengan apa tuntutan sidang sebelumnya. "Menerima yang mulia," ungkap Lustikasari.

Atas hal ini, Penasehat Hukum terdakwa Supriyono juga menerima vonis hakim. "Kami menerima atas putusan itu" jelasnya.

Di dalam persidangan, PG disebut melakukan pelecehan dengan cara memasukan jari telunjuk tangannya ke alat vital korban.

Atas kejadian ini korban mengalami sakit pada alat vitalnya.

Baca: Jadwal Lengkap Liga Eropa Malam Nanti, Ada Live RCTI Arsenal Vs Bate dan Chelsea Vs Malmoe TV Online

Baca: Tanoto Foundation, Dorong Kemandirian Sekolah, dengan Lakukan Hal Ini

Baca: Film Lukisan Ratu Kidul Bikin Ussy Sulistiawaty Lebam, Ini Mitos yang Bikin Takut Artis Syuting

PG kepergok melakukan pelecehan seksual terhadap korban, anak berkebutuhan khusus oleh ibu korban.

Pelecehan seksual tersebut terjadi di kebun dekat rumah korban saat ibu korban binggung mencari keberadaan korban

Setubuhi Cucu Setiap Malam

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran, kakek 70 tahun ini bernama Mulyadi tega menyetubuhi cucunya sendiri, MSH (15), siswi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ironisnya, persetubuhan itu dilakukan berulang-ulang oleh pelaku. Ketika korban sedang tidur pada malam hari.

"Perbuatan pelaku dilakukan hampir setiap malam karena korban berada dalam satu rumah yang sama dengan pelaku," ujar Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi dilansir Tribunlampung, Kamis (18/10).

Ditambahkan Syaiful korban merupakan cucu tiri dari pelaku.

Pelaku, kata dia, menikah sambung dengan nenek kandung korban.

 

Baca: Sempat Menantang, Kini Meldi Berurai Air Mata Ditetapkan Tersangka, Dewi Perssik Bilang Woow

Baca: Terungkap Pemain Sinetron Adly Fayruz Masih Cucu Cawapres Maruf Amin

Baca: HEBOH - Tiga Wanita Bertetangga tak Sadar Telah Jadi Korban Poligami Pria Ini

Perangai pelaku dilaporkan ke petugas kepolisian, yang kemudian menjemput pelaku, Senin (15/10/2018) pukul 16.30 WIB.

Pelaku diamankan di Balai Desa wilayah Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran.

Pelaku sedang dimintai keterangan secara lisan oleh kepala desa setempat mengenai perihal informasi dari korban.

Bahwa korban menyatakan telah di setubuhi oleh pelaku. Kemudian kepala desa menghubungi petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Padang Cermin untuk menjemput pelaku.

Unit Reskrim Polsek Padang Cermin dibackup oleh tim tekab 308 Polres Pesawaran menjemput pelaku.

Atas perbuatannya itu, kini tersangka harus merasakan pengabnya sel tahanan Mapolres Pesawaran.

Pelaku terancam Pasal 81 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved