Nasib Angkot di Jambi Kini, Tinggal Tersisa 370 Unit dan Hanya Melayani 5 Trayek
Saat ini sisa angkutan Kota (angkot) di Kota Jambi tinggal 370 unit lagi. Dari 370 unit tersebut memiliki 5 trayek dengan jurusan yang berbeda-beda.
Penulis: Rohmayana | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Saat ini sisa angkutan Kota (angkot) di Kota Jambi tinggal 370 unit lagi.
Dari 370 unit tersebut memiliki 5 trayek dengan jurusan yang berbeda-beda.
Masih sama seperti tahun sebelumnya harga membayar jasa angkot per masing-masing trayeknya yakni Rp 4 Ribu pulang pergi untuk umum dan Rp 2 Ribu pulang pergi untuk pelajar dan mahasiswa.
Tarif tersebut juga sudah disesuaikan dengan Perda nomor 03 tahun 2012.
Bahkan tahun lalu pendapatan asli daerah dari angkot hanya tercapai 67 persen.
Dari target Rp 150 juta, yang tercapai hanya Rp 100 Juta saja.
Padahal berbagai upaya perhatian kepada sopir angkot sudah dilakukan oleh Pemerintah.
Baca: Sekda Tegaskan Tak Ada Isu Jual Beli Jabatan Pada Pelantikan Ratusan Pejabat Pemprov Jambi
Baca: Masjid Tokyo Camii - Saksi Cinta Maia Estianty Keluarga Reino Barack Turut Bangun, Ini Foto Megahnya
Baca: Ramalan Zodiak Kamis 21 Februari 2019 - Cancer Berhenti Ragukan Keluarga, Leo Ketemu Someone
Baca: Ramalan Kesehatan & Karir Zodiak Kamis (21/2) - Aries Berjuang Konsentrasi, Virgo Mulai Olahraga!
"Kalau jumlah angkot 370 unit itu, yang jalan paling hanya setengahnya perhari," kata saleh Ridho kepala Dishub kota Jambi.

Karena target PAD tidak tercapai maka, target PAD tahun ini sama seperti sebelumnya yakni Rp 150 Juta.
Menurutnya dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penertiban perizinan.
Hal ini dilakukan karena pihaknya sedang mencari mitra perusahaan untuk membangun 30 halte bus.
Dikatakan Saleh bahwa nantinya, halte tersebut akan dibangun dibeberapa titik dikawasan Kota Jambi.
Diantaranya di jalan protokol dan yang juga terkoneksi nantinya dengan jalur mobil dari luar kota dan jalur trans siginjai.
“Sehingga nantinya keberadaan halte dan bus ini benar benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Dirinya berharap agar transportasi ini tidak hanya mengandalkan dana APBD saja, melainkan ada mitra yang mau bekerjasama.
Baca: Klasemen Sementara Grup B Piala AFF U-22 2019 Usai Timnas Indonesia Imbang dengan Malaysia
Baca: Miliki Kepercayaan Diri Tinggi, 4 Pemilik Zodiak Ini Cuek Soal Penampilan
Baik dari pihak swasta, bantuan APBN, maupun dari pengusaha angkot sendiri.
Menurutnya selain dari Pemerintah pihaknya juga akan meminta bantuan kepada pihak swasta baik dari dana CSR maupun bantuan lainnya.
Karena jika hanya dibangun dengan dana Pemerintah saja maka transportasi bus ini akan lambat pergerakannya.
"Misalnya nanti ada perusahaan yang mau beli bus, nanti nama perusahaannya kita buat merk di bus atau di halte. Atau jika ada pemilik angkot yang ingin membeli bus maka akan kita Fasilitasi untuk pengadaannya terlebih dahulu," katanya.
Menurutnya kedepan meskipun transportasi bus ini mulai aktif, namun angkot tidak akan mati.
Karena angkot akan dipakai untuk mengangkut penumpang dari jalan lingkungan menuju jalan protokol.
"Sehingga sopir angkot masih akan tetap bekerja seperti biasa, hanya jalur saja yang berbeda," katanya.