Ferdinand Hutahaean Beberkan Kericuhan Saat Debat Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Subianto
Karena berdasarkan aturan pasangan calon presiden dilarang menyinggung soal pribadi calon presiden. Namun banyak tafsir yang terjadi atas kericuhan
Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
TRIBUNJAMBI.COM- Debat kedua calon presiden antara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan debat capres ini terjadi ketika break debat sesi kedua.
Kericuhan ini terjadi ditenggarai saat calon presiden Jokowi menyinggung pribadi calon presiden Prabowo.
Sehingga Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno maju ke depan dan melontarkan protes pada KPU.
Karena berdasarkan aturan pasangan calon presiden dilarang menyinggung soal pribadi calon presiden.
Namun banyak tafsir yang terjadi atas kericuhan tersebut.
Sehingga memunculkan prasangka terhadap jalannya debat kedua capres ini.
Dilansir dari kompas.com berikut fakta-fakta debat kedua calon presiden
1. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Membenarkan ada kericuhan

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, membenarkan adanya kericuhan saat jeda debat kedua.
Ia mengatakan, kericuhan tersebut bermula saat Capres nomo urut 01 Joko Widodo menyinggung kepemilikan lahan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Baca: VIDEO Jokowi Ralat Pernyataannya Soal Kebakaran Hutan dan Lahan Saat Debat Kedua Pilpres 2019
Baca: Menteri ESDM Ignasius Jonan akan Kunjungi Sarolangun, Ini 2 Proyek yang Bakal Dapat Izin
Baca: Sejarah Youtube yang Jarang Ketahui dan Video Pertama yang diunggah ke Youtube, 61 Juta Views
"Peristiwa itu terjadi pada saat break mau memasuki segmen ketiga, selepas Pak Jokowi melontarkan pernyataan terkait dengan pemilikan lahan Pak Prabowo yang kami kategorikan itu adalah menyerang pribadi Pak Prabowo secara langsung," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (19/2/2019).
Menurut Ferdinand semestinya Jokowi tak melakukan hal tersebut karena larangannya sudah tercantum dalam tata tertib Debat Pilpres 2019. Karena ia dan sejumlah anggota BPN bangkit dari kursi mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengajukan protes.
"Saya meminta Ketua KPU Pak Arief Budiman untuk menegur Pak Jokowi pada saat itu juga dan menyampaikan bahwa yang dilakukan Pak Jokowi salah dan melanggar tatib. Di situ juga ada ketua Bawaslu. Kami menyampaikan hal yang sama. Terjadi perdebatan sebelumnya," ungkap Ferdinand.
2. Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan Maju Ke Depan

Saat itu Pak Luhut (Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan) yang duduk di deretan kursi menteri sebagai undangan datang.
Sebetulnya Pak Luhut menenangkan saya," lanjut politisi Partai Demokrat itu.
3. Kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Sepakat Lapor Bawaslu
Akhirnya, kedua kubu pun sepakat kembali ke tempat masing-masing dan BPN pun melaporkan Jokowi ke Bawaslu terkait pernyaraannya dalam debat yang dinilai menyerang sisi pribadi Prabowo.
"KPU dan Bawaslu menyarankan kami untuk membuat laporan ke Bawaslu dan itu sudah kami lakukan kemarin. Jadi peristiwanya seperti itu," sambung dia.
4. Penjelasan KPU.
Aturan Debat Komisioner KPU Wahyu Setiawan membenarkan terjadinya keributan antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat commercial break debat capres, Minggu (17/2/2019).
Baca: Sejarah Youtube yang Jarang Ketahui dan Video Pertama yang diunggah ke Youtube, 61 Juta Views
Baca: Debat Calon Presiden Jokowi vs Prabowo Kedua Pengaruhi Survei. Hasilnya Tipis.
Baca: Dibandingkan Avanza 2019 Terbaru, Begini Keunggulan Livina Xpander, Lihat Harga dan Spesifikasinya
"Iya (terjadi keributan)," kata Wahyu saat dihubungi, Senin (18/2/2019). Baca juga: Teriakan Pendukung dalam Debat Dinilai Bisa Intimidasi Kandidat BPN menuding Jokowi melakukan 'serangan pribadi' terhadap Prabowo karena mengungkap soal kepemilikan lahan. Padahal, menurut aturan debat, peserta tidak diperbolehkan menyerang pribadi lawan.
Namun, untuk memastikan ada atau tidaknya serangan pribadi, BPN memutuskan untuk melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Bawaslu. "Begini, semalam itu waktu break, kan kita diskusi antara Bawaslu terus pihak KPU, TKN, BPN. Kita menyerahkan kepada Bawaslu, apakah yang disampaikan itu termasuk kategori menyerang pribadi atau tidak," ujar Wahyu.
BPN akan secara resmi akan melaporkan kepada Bawaslu," sambungnya.
Dari kubu Prabowo, tampak Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, hingga Wakil Ketua BPN Jansen Sitindaon.
Sementara dari pihak Jokowi terlihat Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur TKN Aria Bima, dan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni.
Atas keributan itu, pihak KPU dan Bawaslu turun tangan. Ketua KPU Arief Budiman; komisioner KPU, Wahyu Setiawan, Hasyim Asy'ari; Ketua Bawaslu Abhan; anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar; dan yang lain berusaha melerai kedua pihak.
5. Tanggapan Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin
Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, angkat bicara soal keributan yang terjadi pada debat kedua capres di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (18/2/2019).
Aria mengatakan, awal kejadian itu bermula saat sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno protes kepada komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mereka memprotes langkah Jokowi menyinggung lahan yang dikuasai Prabowo karena dianggap menyerang personal Ketua Umum Partai Gerindra itu. Aria mengatakan, pihaknya sebenarnya tak masalah dengan keberatan yang diajukan oleh BPN.
Namun, ia mempertanyakan sejumlah anggota BPN yang menunjuk-nunjuk ke barisan kursi pendukung Jokowi.
"Tiba-tiba mereka kok nunjuk-nunjuk ke kami. Saya juga enggak ngerti apa maksudnya," ujar Aria kepada Kompas.com, Senin (18/2/2019).
Baca: Rocky Gerung akan Hadiri Diskusi Pemilih Rasional di Jambi, Mau Hadir Tiketnya Rp 5000
Baca: Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu atas Tuduhan Pelanggaran Pemilu, Apa yang Kira-kira? Ternyata
Baca: Walhi Tantang Jokowi Buka Kartu Kepemilikan Tanah Luas Seperti Prabowo di Tim Sukses: Berani Enggak?
Aria yang saat debat bertugas selaku koordinator floor manager pun menghampiri tim BPN Prabowo-Sandiaga. Ia hanya ingin mengetahui apa yang menyebabkan para anggota BPN ramai-ramai menghampiri komisioner KPU.
"Kan saya kenal semua, teman-teman semua itu," kata Aria. Baca juga: Suasana Debat Kedua Memanas, Bawaslu Minta Tim Kampanye Kontrol Pendukung Aria pun lantas meminta BPN menyampaikan protes sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Menurut dia, BPN tak perlu memaksakan kehendak dan mendesak-desak KPU.
Apalagi, sesi komersial akan segera berakhir dan debat akan segera berlanjut. "Saya bilang, sudahlah kita mundur saja, kembalikan pada KPU, Bawaslu, panitia.
Kalau itu nanti dipersoalkan ya sudah, ini debatnya lanjut dulu. Ini ditonton oleh masyarakat Indonesia, jangan malu-maluinlah," kata politisi PDI-P ini.