Orang Pendek Berkaki Terbalik yang Hidup di Hutan TNKS Kerinci Jambi, Catatan Marco Polo 1292

Pelacakan Orang Pendek berkaki terbalik ini misalnya, pernah masuk ke dalam salah satu studi Cryptozoology.

IST (Sripo)
Ilustrasi Orang Pendek atau Uhang Pandak di TNKS Kerinci, Provinsi Jambi. 

Pelacakan Orang Pendek berkaki terbalik ini misalnya, pernah masuk ke dalam salah satu studi Cryptozoology.

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah mendengar misteri orang pendek berkaki terbalik di Kerinci Jambi?

Keberadaan Orang Kerdil atau Uhang Pandak (orang pendek) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga kini masih penuh misteri itu.

Pernah dilacak dan diusahakan untuk ditangkap supaya dapat dijadikan sebagai bahan kajian ilmiah.

Hasilnya, setelah dilakukan sejumlah penelitian dan aksi ekspedisi, tetapi tidak diketahui keberadaan orang pendek berkaki terbalik .

Kehadiran Orang Kerdil berkaki terbalik itu, tak ubahnya dengan makhluk gaib yang sulit dilacak dengan menggunakan kemampuan manusia atau teknologi dan ilmu pengetahuan ilmiah.

Pelacakan Orang Pendek berkaki terbalik ini misalnya, pernah masuk ke dalam salah satu studi Cryptozoology.

Seperti pernah dirilis netralnews.com, Ekspediasi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali dilakukan di Kawasan Kerinci, satu di antaranya ekspedisi yang di danai oleh National Geographic Society.

Baca Juga:

 VIDEO KULINER: Tekwan Mang Aman dari Tahun 1988, Nih Lokasi Kuliner Jambi yang Enak

 Tips Cantik ala Puteri Indonesia Jambi 2019, Offie Dwi Natalia Beri 3 Cara Praktis Nih

 Offie Dwi Natalia Goes To Puteri Indonesia 2019, Dukung Wakil Jambi pada Maret 2019

 TRAVEL JAMBI Terbangun di Pagi Hari, Menatap Danau Kumbang yang Eksotis

National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Gunung Kerinci, Jambi.

Beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.

Adapun cerita mengenai Uhang Pandak pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah gambar jejak, Marco Polo, 1292, saat ia bertualang ke Asia.

Walau diyakini keberadaannya oleh penduduk setempat, makhluk ini dipandang hanya sebagai mitos belaka oleh para ilmuwan, seperti halnya "Yeti" di Himalaya dan monster "Loch Ness" Inggris Raya.

Sejauh ini, para saksi yang mengaku sudah beberapa kali melihat Orang Pendek dan menggambarkan tubuh fisiknya sebagai makhluk yang berjalan tegap (berjalan dengan dua kaki), tinggi sekitar satu meter (diantara 85 cm hingga 130 cm), dan memiliki banyak bulu di seluruh badan.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved