Ini Dia Bos ISIS yang Dianggap Paling Brutal: Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup dalam Sangkar
TRIBUNJAMBI.COM -- Kalau ISIS melakukan aksi terorisme secara brutal, itu bukan rahasia umum lagi.
TRIBUNJAMBI.COM -- Kalau ISIS melakukan aksi terorisme secara brutal, itu bukan rahasia umum lagi.
Salah satu hal brutal yang mereka lakukan adalah dengan mengeksekusi seseorang yang mereka anggap `salah'.
Ada yang dipenggal kepalanya sambil live streaming sampai menjatuhkan korban dari gedung bertingkat.
Biasanya, aksi eksekusi brutal ISIS tersebut di belakangi oleh seorang pemimpin ISIS.
Baca: Dituntut 3,5 Tahun, Heriyah Akan Sampaikan Pledoi Senin Besok
Baca: Ternyata Ini Makna Baret dalam Pasukan Khusus TNI: Menyabung Nyawa Untuk Mendapatkannya
Baca: Lulus Tes CPNS, Dokter Ahli di Kota Jambi Ini Justru Pilih Mundur, Ternyata Ini Alasannya
Dan empat di antara pemimpin senior ISIS berhasil ditangkap pada pekan lalu oleh pasukan keamanan Irak setelah mereka dibujuk mereka ke luar dari Suriah untuk ke Irak dengan pesan Telegram palsu.
Di antara empat pemimpin senior ISIS yang berhasil ditangkap, Saddam al-Jamal dianggap sebagai pemimpin ISIS yang paling brutal.
Dia mendapatkan reputasi kebrutalan sebagai pemimpin ISIS dengan yang suka "memenggal tawanan".
Dan Dinas keamanan Yordania percaya bahwa Saddam al-Jamal adalah dalang dari pembunuhan brutal terhadap pilot jatuh Muath al-Kasasbeh pada tahun 2015.
Baca: Hadiri Peringatan HPN, Fachrori Ajak Insan Pers Perangi Hoax
Baca: Intelijen Kopassus Sering Gunakan Nama Wanita sebagai Sandi: Operasi Tim Nanggala 2 di Timtim
Baca: Sosialisasi ke Forum RT, Dosen Hingga Lintas Agama, Bawaslu Kota Jambi Ajak Lawan Politik Uang
Dilansir dari dailymail.co.uk, Al-Kasasbeh adalah pilot Angkatan Udara Kerajaan Yordania yang ditembak jatuh di Raqqa, Suriah, pada bulan Desember 2014.
Beberapa minggu kemudian, ISIS merilis video online yang menunjukkan bahwa pria 26 tahun tersebut dibakar hidup-hidup dalam sangkar.
Tentu saja video mengerikan itu mengejutkan dunia.
Diketahiu, Al-Jamal telah dituduh melakukan serangkaian kekejaman, termasuk mengambil bagian dalam pembantaian di provinsi Suriah Deir Ezzor pada tahun 2014 yang menewaskan 700 anggota suku yang bangkit melawan ISIS.
Baca: Sering Dibuli Waktu SD, Tifa Jadi Sering Menangis Sendiri
Baca: Jepang Bantu Rp 170 Miliar untuk Atasi Banjir Kota Jambi, 8 Sungai Akan Direvitalisasi
Baca: Dinkes Temukan 82 Orang di Jambi Kena Kusta, Warga Tanjab Timur Tercatat Paling Banyak
Dia sebelumnya adalah seorang komandan di Tentara Pembebasan Suriah dan kemudian pemimpin kelompok Islamis 'moderat' yang bersekutu Barat yang disebut Ahfab al-Rasoul.
Bahkan Al-Jamal dikatakan telah memerintahkan untuk mengeksekusi anak-anak, kadang di depan orangtua mereka.
Pada tahun 2014, pejabat Irak mengklaim bahwa Al-Jamal telah membunuh seluruh keluarga setelah orangtua mencegah putrinya menikahi dia.
Baca: Kabar Gembira, 1 Maret CPNS Kota Jambi Akan Terima NIP
Baca: AHM Resmi Luncurkan Honda PCX Electric, Ini Keunggulan Teknologi Motor Masa Depan
Baca: TPS Jauh, Pedagang Pasar Sengeti Pilih Buang Sampah di Pinggir Sungai
Selain Al-Jamal, tiga pemimpin ISIS yang berhasil ditangkap adalah Syiria Mohamed al-Qadeer dan dua warga Irak, Omar al-Karbouli dan Essam al-Zawbai, ketiganya merupakan pemimpin lapangan.