Jantung Wanita Ini Setop Berdetak 3 Hari: Lora Ceritakan Seperti Apa rasanya "Meninggal"

TRIBUNJAMBI.COM - Lora D'Alesio seorang perempuan yang kerja di satu klinik hewan di Inggris

Editor: ridwan
Cater News Agency
Ilustrasi --Wanita ini pingsan 

TRIBUNJAMBI.COM - Lora D'Alesio seorang perempuan yang kerja di satu klinik hewan di Inggris menceritakan kisahnya ketika dia meninggal selama lima menit.

Awal kisahnya dia ceritakan ketika tiba-tiba jatuh pingsan ketika dia dan teman-temannya tengah bersiap makan di luar.

"Saat akan meninggalkan rumah, tiba-tiba saja saya pingsan. Kawan saya melihat saya terjatuh di lantai. Dia mengira saya bercanda," kata Lora menuturkan kembali peristiwa yang ia alami tiga tahun lalu.

"Ketika teman saya mengecek, ia melihat bibir saya biru. Saya tak bernafas, jantung saya berhenti berdetak," kata Lora.

Lora koma selama tiga hari di rumah sakit. Saat sadar, ia tak tahu apa yang terjadi. Tak ada yang bersedia memberikan penjelasan, khawatir akan membuatnya terkena serangan jantung.

Yang ia tahu adalah seseorang mengatakannya bahwa ia meninggal dunia selama lima menit.

Belakangan diketahui ia memiliki kelainan di jantung, yang diakibatkan oleh faktor keturunan.

Kelainan ini biasa disebut Long QT syndrome, penyakit jantung yang terjadi ketika sistem elektrik jantung tidak berfungsi secara normal.

Lora mengatakan dirinya sama sekali tak menyangka punya penyakit jantung di usia yang masih sangat muda, 24 tahun.

Apalagi ia merasa sehat-sehat saja. Ia mengira penyakit jantung hanya untuk orang-orang tua.

Lora tak sendirian. Kajian baru Yayasan Jantung Inggris memperkirakan, terdapat lebih dari 80.000 anak-anak muda, berusia antara 15 hingga 25 tahun, yang punya kelainan genetik, yang menyebabkan mereka berisiko tinggi mengidap penyakit jantung.

Akibat lain adalah, risiko tinggi untuk meninggal dunia secara tiba-tiba pada usia yang belia.

Banyak di antaranya tak akan mendapatkan gangguan jantung, namun sebagian di antaranya terungkap ketika mengalami henti jantung (cardiac arrest).

Karena tingkat diagnosis rendah, mayoritas kelainan tak terdeteksi, seperti yang terjadi dengan Dan Wilkinson, pemain tim junior klub sepak bola Hull.

Minim Informasi

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved