Permintaan Durian di Malaysia Tinggi, Akibatnya Mengancam Lingkungan Deforestasipun Terjadi

Ternyata akibat penanaman durian ini menyebabkan deforestasi baru di Malaysia.

Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM- Hampir semua orang menyukai buah durian.

Buahnya yang manis dan tebal membuat siapa saja tergiur ingin mencicipinya.

Selain rasanya yang enak, buah ini juga buat ketagihan yang memakannya.

Namun apa yang terjadi di Malaysia, permintaan buah durian semakin tinggi bahkan di permintaan tingga hingga ke China.

Ini tentu saja akan berpengaruh pada stok durian, sehingga harus ada penambahan stok durian.

Dikutip dari kompas dengan tema Kegairahan Menanama Durian Mengancam Lingkungan.

Ternyata akibat penanaman durian ini menyebabkan deforestasi baru di Malaysia.

" Saat ini durian mendapat banyak perhatian dari pasa China," Kata Shopine Tann dari kempok lingkungan PEKA seperti yang dikutip Kompas.

" Deforestasi untuk menanam durian ini disiapkan demi memenuhi permintaan," tambah Tann, yang menekuni bidang pembabatan hutan dan penanaman buah.

Persoalan demi persoalan kemudian muncul akibat pembabatan hutan demi penanaman buah durian ini.

efek negatif seolah sulit untuk dihindari, seperti limbah dan sebagainya.

Baca: VIDEO: Viral Durian Dijual dengan Harga Rp14 Juta Per Buah, Ternyata ini Kelebihannya

Baca: Kandungan Gizi Dalam Satu Buah Durian, Ini Khasiatnya Untuk Kesehatan

Baca: Berbagai Jenis Durian yang Ada di Indonesia, Ada Warna Kuning hingga Terdiri dari Campuran Warna

Sungai yang mengalir di tempat itu kini keruh dan dipenuhi batang-batang serta ranting dari pembabatan hutan yang tak jauh dari situ.

Sebuah spanduk terlihat di luar pekebunan dengan tulisan "Ample Harvest Produce". Staf perusahaan menolak berkomentar saat ditanya tentang hilangnya pohon-pohon di area itu.

Menteri Pertanian Malaysia Salahudin Azub mendorong menggunakan lahan anggrek yang saat ii ada dan menghidupkan kembali pohon-pohon ditebang untuk perkebunan, aturan lingkungan harus dipenuhi.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved