Serangan Kilat Prajurit Marinir, Belum Sempat Kokang Senjata, Tiga Perwira Inggris Keok
TRIBUNJAMBI.COM - Sejak kelahirannya, Marinir Indonesia tak bisa dianggap enteng.
Pasukan KKO pimpinan Serda Rebani tentu tak menyia-nyiakan hal ini.
Dengan perlengkapan tempur seringan mungkin, pada jam J hari H, pasukan Marinir
Indonesia itu langsung menyerang secara mendadak dan cepat ke posisi Royal
Malaysia Regiment setelah sebelumnya menerobos wilayah lawan.
Serangan mendadak ini tentu tak disangka-sangka oleh pasukan Malaysia dan Inggris karena mereka lengah.
Belum sempat kokang senjata dan siap tempur atau istilahnya "caught with their
trousers down" mereka sudah dihabisi oleh serangan cepat KKO AL.
Korban dari pihak Malaysia dan Inggris berjatuhan, sebanyak delapan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka.
Pasukan Serda Rebani juga berhasil merampas 1 Rifle Bren, 7 SMR, 10 Sten Gun dan 1 buah pistol milik musuh.
Sedangkan dari KKO sendiri gugur satu orang yakni Prajurit Gabriel.
Yang paling merugikan adalah di antara kedelapan korban tewas itu ada tiga orang
Perwira pasukan Inggris yakni, Mayor RM Haddow, Mayor R.H.D. Norman dan Mayor H.A.I. Thompson.
Namun pihak kerajaan Inggris berusaha menutupi kematian ketiganya karena ingin
menjaga eksistensi (atau malu) bahwa perwira militernya tewas ditangan tentara dari negara baru merdeka 'kemarin sore.'
Setelah berhasil melakukan serangan di kampung Kalabakan ini, tim Serda Rebani kemudian balik markas.
