Misi Rahasia Prajurit Kopassus Menyamar Jadi Pasukan GAM, Ini Tugas Berbahaya Sersan Badri

TRIBUNJAMBI.COM - Di antara anggota TNI prajurit Kopassus yang kisahnya melegenda, satu di antaranya adalah

Editor: ridwan
solarconflict.com
Satuan Gultor 81, Pasukan Siluman Milik Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Di antara anggota TNI prajurit Kopassus yang kisahnya melegenda, satu di antaranya adalah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya).

Ia ditugasi masuk ke sarang musuh untuk mendapat informasi-informasi. Kemampuan Sersan Badri tidak diragukan lagi, ia berhasil menjalankan misinya.

Saat itu, Sersan Badri diminta masuk ke lingkaran petinggi-petinggi GAM.

Misi yang dijalankan oleh Sersan Badri disebut sebagai misi super rahasia.

Baca: 8 Keistimewaan Durian Rp 14 Juta, Duren J-Queen Meski Harganya Mahal Ternyata Tetap Laku

Baca: Video Pevita Pearce dan Ariel NOAH Terciduk, Sedang Melakukan Hal Ini, Warganet Penasaran

Hanya segelintir orang dan petinggi Kopassus yang memgetahui misi tersebut.

Sebelum ditumpas habis, GAM memang berulah beberapa kali di Aceh.

Markas mereka berada di Lhokseumawe.

Melansir dari buku Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara, Sersan Badri sempat mengumpulkan informasi terlebih dahulu sebelum terjun ke medan.

Ia memetakan situasi lapangan Aceh.

Baca: Wabup Amir Sakib Dampingi Kunjungan Plt. Gubernur Jambi ke Desa sri Agung

Baca: Sinergi Pertamina dan FlipMAS Minangkabau Kembangkan KEM Kerinci

Akhirnya, Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang durian.

Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe. Namun, bukan perihal mudah bagi Sersan Badri saat menjalani penyamarannya tersebut.

Sersan Badri pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan karena diminta jatah durian.

Setelah menyamar, Sersan Badri akhirnya berhasil bergabung dengan GAM. Perjuangan Sersan Badri tak lantas berakhir justru tantangan misinya semakin sulit.

Baca: Beli Perlengkapan Bayi Online di Jambi? Kontak Bee Bee Mart, Harga Mulai Rp 5.000-an

Baca: Mark Zuckerberg Akan Integrasikan Whatsapp, Messenger & Instagram, Kirim Pesan Jadi Lebih Mudah

Sersan Badri diuji kesetiannya oleh pasukan GAM.

Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.

Beberapa kali, Sersan Badri mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Ia juga diminta untuk meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling berbahaya ketika Sersan Badri diberi tugas menyembunyikan istri Panglima GAM.

Bahkan Sersan Badri sempat ditembaki oleh Kopassus, teman-temannya sendiri, saat GAM diserbu.

Setelah Idul Fitri pada 2004, Sersan Badri mendapat perintah dari Kopassus.

Baca: Menjadi Lebih Baik Ala Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat, Ingat Pesan Saya

Sersan Badri diperintahkan menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood, dan Said Sanan.

Ia memberikan informasi persembunyian petinggi GAM tersebut.

Induk pasukan Kopassus diberitahu bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Setelah itu, tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Baca: Kabar Gembira, Dana Desa Provinisi Jambi Naik Rp 860 Miliar

Satu target, Said Adnan dan ajudannya yang seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereke tewas akibat luka tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Manaf dan Sofyan Dawood.

Keduanya lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Meski begitu, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Sementara sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara

Baca: Usia 16 Tahun Vanessa Angel Pernah Lari dari Rumah Gara-gara Pacaran dengan Pria Ini

Baca: Kandungan Gizi Dalam Satu Buah Durian, Ini Khasiatnya Untuk Kesehatan

Ganja kering tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan meminta dari warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah, dan kebun dikenakan pajak. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved