Ahli Dermatologi Ungkap Tak Perlu Keluar Uang Jutaan Untuk Pelembab, Bahannya Sama Saja

Ada pelembab wajah yang harganya hanya puluhan ribu rupian, namun juga banyak yang harganya mencapai jutaan rupiah. Isinya sama

Editor: Nani Rachmaini
pixabay.com
Ilustrasi 

Ahli Dermatologi Ungkap Tak Perlu Keluar Uang Jutaan Untuk Pelembab, Bahannya Sama Saja

TRIBUNJAMBI.COM - Di pasaran terdapat banyak ragam merek pelembab wajah dengan varian harga yang bermacam-macam.

Ada pelembab wajah yang harganya hanya puluhan ribu rupian, namun juga banyak yang harganya mencapai jutaan rupiah.

Asumsi awam, produk yang berharga mahal pasti lebih baik. Hal ini selaras dengan ujar-ujar, 'ada harga ada barang'.

Namun, sebenarnya, apakah produk yang berharga mahal selalu lebih bagus dari yang murah?

Baca: Bawa Pulang Toyota Avanza Hanya 50 Juta, Catat Tanggalnya, 30 Januari 2019

Dan apa pula perbedaannya sehingga ada pelembab yang harganya lebih mahal dari ponsel?

Sebagai contoh adalah pelembab merek Creme de la Mer yang harga per botolnya hampir Rp 4 juta rupiah. Produk ini dipakai oleh selebriti seperti Charlize Theron dan Britney Spears.

Namun, ada juga produk-produk drugstore yang harganya sekitar 100 ribu rupiah dan direkomendasikan oleh dokter-dokter kulit.

Ada beberapa faktor mengapa sebuah produk moisturizer bisa dijual mahal.

Menurut Dr.Craig Kraffert, dokter kulit spesialis kulit, krim yang mahal biasanya menggunakan teknologi terkini untuk menciptakan produknya.

"Kandungan pengharumnya, kemasan yang kedap udara juga biasanya lebih mahal, nama besar merek, formulasi, sampai prosesnya, bisa berpengaruh pada harga," kata Kraffert seperti dikutip dari Huffpost.

Ada juga beberapa kandungan spesifik yang bisa membuat harga produk jadi selangit.

Kandungan yang disebut dengan zat aktif itu misalnya niacinamide, ceramides, asam hialuronat, hingga heparan sulfat.

Baca: Belanda Pontang-panting, Hadapi Pasukan Naga Rancangan Benny Moerdani & Dikomandoi Soeharto

Menurut ahli kimia kosmetik Perry Romanowski, dari sisi fungsi, sebenarnya pelembab yang mahal dan murah memakai bahan yang sama, yaitu humektan dan emolien.

Humektan yang biasanya dipakai dalam moisturizer adalah asam hialuronat (hyaluronic acid).

"Asam hialuronat sebenarnya tetap asam hialuronat, jadi tidak perlu pakai produk yang mahal," kata Dr.Rachel Nazarian, ahli dermatologi.

Biaya marketing Biaya terbesar dari sebuah produk kosmetik, barangkali adalah biaya marketingnya.

Kampanye marketing ini sangat penting karena akan menentukan bagaimana konsumen mempersepsikan sebuah produk.

"Produk yang dikampanyekan dengan baik akan memiliki persepsi yang baik dalam jangka panjang, bahkan walau produk itu sebenarnya tak efektif," kata Kraffert.

Baca: Artis Sinetron Bagi-bagi Uang di Jalan, Berdandan Bak Orang Gila, Dipuji Netizen

Seperti halnya produk fashion dari merek terkenal, produk kecantikan yang mewah pun dijual sebagai sebuah lifestyle.

Sebuah penelitian di Swedia membuktikan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang punya kesan mewah.

Dalam penelitian itu, sejumlah wanita di minta menggunakan beberapa produk krim.

Pertama adalah produk mewah dalam kemasan aslinya, kedua adalah produk mewah dalam kemasan yang tidak ada merek, dan terakhir adalah produk krim murah yang ditaruh dalam kemasan mewah.

Hasilnya, mereka yang percaya menggunakan produk krim yang mahal akan memakainya secara teratur dibanding orang yang memakai produk murah.

Baca: Mengintip Sosok Anisha Dasuki Moderator Debat Capres-Cawapres Tahap 2, Ini Deretan Fotonya

Para ahli mengatakan bahwa produk yang murah dan mahal sebenarnya memiliki efektivitas yang tidak berbeda.

"Ini hanyalah permainan marketing."

"Ada tipe orang yang tidak mau membeli produk murah dan ada tipe orang yang tidak mampu membeli produk mahal tetapi berharap suatu hari bisa membelinya," kata Romanowski.

Lagi pula, saat ini banyak produk-produk kecantikan, baik yang murah atau mahal, berada dalam satu grup perusahaan.

Menurut Romonwski, ada kemungkinan produk itu saling berbagi formulasi dan zat kandungan.

"Ini berarti produk yang murah atau mahal bisa jadi formulanya sama saja," katanya.

Baca: Vanessa Angel Ungkap Tak Cocok dengan Ayahnya Sejak Remaja, Alasannya Dibongkar

Tidak harus mahal Menurut ahli dermatologi Dr.Samer Jaber, kita tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk sebuah krim wajah.

Walau begitu, tetap ada manfaat dari produk-produk mahal itu.

"Ketika kamu membeli produk moisturizer yang mahal, kamu membayar banyak hal. Kemasannya, marketingnya, dan terkadang ada beberapa zat di dalamnya yang jarang dan memang mahal," kata Jaber.

Ia menegaskan, hanya karena sebuah kandungan itu mahal, bukan berarti lebih baik. Nazarian menambahkan, terkadang orang bisa lebih rajin memakai sebuah produk hanya karena produk itu mahal dan terkenal.

Baca: Musim Duku Tahun Ini, Harga Duku Anjlok, Petani di Tanjabtim Terpaksa Jual Murah

"Bila kamu malas pakai sebuah produk karena tidak suka dengan rasanya di kulit, tapi kamu merasa lebih termotivasi merawat kulit dengan produk seharga sejuta rupiah, maka untuk itulah kamu membayarnya," kata Nazarian.

Memang ada produk skincare yang murah tetapi saat dipakai lama meresapnya atau kemasannya sulit dibuka dan tidak praktis.

"Tak ada salahnya pakai pelembab mahal, terutama jika kamu suka efeknya pada kulit. Tapi, bisa jadi juga kamu akan mendapatkan hasil yang sama pada produk lebih murah," kata Jaber.

Baca: Bawa Pulang Toyota Avanza Hanya 50 Juta, Catat Tanggalnya, 30 Januari 2019

Menurut Nazarian, tak sedikit pasiennya yang lebih suka membeli produk mahal karena membuat mereka merasa lebih rajin merawat kulitnya dengan baik. "Dan itu priceless," katanya. (Lusia Kus Anna)

TONTON VIDEO: KESAL HARGA JUAL MURAH, PETANI KAYUARO BUANG KENTANG KE JALAN

IKUTI INSTAGRAM KAMI:

ARTIKEL TELAH TAYANG DI INTISARI ONLINE DENGAN JUDUL SERINGKALI PELEMBAB WAJAH HARGA...

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved