Alutsista Canggih

Kehebatan Rudal Hipersonik DF-47, China Sesumbar Mampu Tenggelamkan Kapal Induk Militer AS

China sesumbar kehebatan rudal hipersonik baru milik militernya, dinamakan DF-17, dan digembar-gemborkan

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
pixabay.com
Kapal induk pengangkut jet tempur milter AS 

TRIBUNJAMBI.COM - China sesumbar kehebatan rudal hipersonik baru milik militernya, dinamakan DF-17, dan digembar-gemborkan dapat menenggelamkan kapal induk Angkatan Laut AS.

Klaim tersebut termuat di media-media yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Klaim itu muncul hanya beberapa jam setelah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat dan Britania Raya berlayar bersama-sama melalui Laut Cina Selatan.

Ya, Cina hampir pasti memiliki rudal semacam itu.

Apakah negara itu dapat mengerahkan sumber daya untuk menemukan kapal induk di laut dan kemudian menenggelamkannya?

Ini adalah pertanyaan pentingnya.

Menurut United Press International, China Times dan outlet berita pemerintah lainnya di seluruh China melaporkan bahwa rudal DF-17 dapat menenggelamkan kapal induk Amerika dengan syarat "jika ditembakkan delapan kali."

Seorang komentator militer Tiongkok yang dikutip oleh salah satu artikel lebih lanjut menyatakan bahwa akan menjadi "tidak mungkin" bagi "pertahanan rudal Barat" untuk melacak atau mencegat DF-17.

Artikel-artikel tersebut membuat klaim lebih lanjut bahwa DF-17 mampu membawa hulu ledak nuklir dan dapat mengenai "target apa pun di dunia dalam satu jam" - dengan pengecualian Amerika Serikat.

DF-17 adalah sistem senjata luncur pendorong hipersonik.

Senjata utama dan rudal balistik meluncur sampai ke ketinggian maksimum.

Rudal balistik tradisional meningkatkan hulu ledak mereka ke ruang angkasa, di mana mereka meluncur sesuai lintasan balistik yang dihitung untuk berakhir tepat pada target mereka.

Namun, senjata hipersonik berhenti ketika memasuki ruang angkasa.

Pada ketinggian yang sangat tinggi masih dalam atmosfer Bumi, senjata mengarah ke bawah, meluncur dengan kecepatan melebihi Mach 5 menuju target.

Metode ini akan menjadi masalah sulit bagi siapa saja yang ingin mencegat rudal mengenai sasaran.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved