Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat Gusti Randa & Manager Madura FC, Tak Disetujui Calon Moderator

Perdebatan alot terjadi antara Anggota Komite Eksekutif ( Exco) PSSI Gusti Randa dengan Manager Madura FC Yanuar Herwanto.

Editor: Suci Rahayu PK
TribunWow
Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat Panas Gusti Randa & Manager Madura FC saat Bahas PSSI 

Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat Gusti Randa dan Meneger Madura FC di Mata Najwa hingga Calon Moderator Debat Kedua Pilpres 2019

TRIBUNJAMBI.COM - Biasanya tampil garang, Presenter Mata Najwa tampak kewalahan mengendalikan Debat Panas antara dua narasumbernya di Mata Najwa kemarin Rabu (23/1).

Dirinya harus mengulang perkataannya hingga puluhan kali untuk menghentikan debat yang kian panas.

Perdebatan alot terjadi antara Anggota Komite Eksekutif ( Exco) PSSI Gusti Randa dengan Manager Madura FC Yanuar Herwanto.

Baca: Ariel Noah dan Pevita Pearce Ketahuan Nonton Bareng, Pakai Kaus Putih Udah Jadian?

Baca: Raffi Ahmad Sebut Bayaran Sule Termahal saat Bikin FTV, Kalahkan Olga Syahputra dan Artis Terkenal

Baca: Berapa Perbandingan Gaji PNS dan P3K? Jadwal dan Syarat Lengkap Lihat Disini, Segera Daftar!

Keduanya saling tunjuk dan sama-sama meninggikan suara di tenga diskusi acara Mata Najwa mengangkat teman 'PSSI Bisa Apa Jilid 3: Saatnya Revolusi', di akun Facebook Trans 7, Rabu (23/1/2019)..

Mulanya, mereka tampak berdebat soal diskusi sepak bola yang digelar Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN).

Najwa Shihab.(www.najwashihab.com)
Najwa Shihab.(www.najwashihab.com) (www.najwashihab.com)

Gusti Randa tampak tak setuju dengan diskusi tersebut karena tidak sesuai dengan peraturan PSSI dan di luar PSSI.

Namun, Yanuar Herwanto mengatakan diskusi sepak bola itu diperbolehkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Lantas, keduanya pun terlibat adu mulut.

"Ini pak Gusti Randa alergi terhadap sebuah diskusi-diskusi di luar yang dilakukan, tidak boleh. Kita harus dengan pikiran terbuka," ujar Yanuar.

"Saya tidak diskusi sama sekali, saya termasuk orang yang ingin menegakkan aturan," timpal Gusti Randa.

"Orang datang ke diskusi sepak bola tidak boleh, ini lucu ini, di Undang-Undang Dasar memperbolehkan saya untuk mengikuti diskusi," jawab Yanuar.

"Saya tahu, saya tahu, tapi bapak yang bicarakan di KPSN apa sih? sekarang saya bertanya, kepanjangan KPSN itu apa sih?" tanya Gusti Randa.

Menanggapi itu, Yanuar tampak tidak ingin memberikan penjelasannya.

Gusti Randa mengaku telah mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan Yanuar saat diskusi sepak bola itu.

"Anda tidak mau bicara, sudahlah pak kita sudah tahu kok gerakan-gerakan anda," kata Gusti Randa.

"Saya tahu gerakan bapak juga," timpal Yanuar yang disambut tawa penonton.

"Coba, sekarang jelaskan gerakan saya?" tanya Gusti Randa lagi.

"Sekarang jelaskan gerakan saya juga," balas Yanuar.

Gusti Randa lalu mempertanyakan tujuan KPSN kepada Yanuar.

"Tujuan KPSN tahu apa bapak? Komite Penyelamat Sepakbola Nasional," jelas Gusti Randa.

"Saya tidak tahu, di situ adalah diskusi sepak bola saya datang saja, tidak ada isinya yang anti-anti," ujar Yanuar.

"Sudahlah, enggak usah begitu, Anda mau menipu-nipu, publik nonton lho," kata Gusti Randa menimpali pernyataan Yanuar.

Mendengar perdebatan antar keduanya, Najwa Shihab tampak berusaha menghentikan debat itu.

"Baik, baik, kita hentikan, sebentar, sebentar," kata Najwa Shihab.

Presenter Najwa Shihab tampak harus menghentikan debat antara Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa dengan Manager Madura FC, Yanuar Herwanto. (Facebook/Trans 7)
Presenter Najwa Shihab tampak harus menghentikan debat antara Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa dengan Manager Madura FC, Yanuar Herwanto. (Facebook/Trans 7) ()

Simak video selengkapnya di bawah ini:

(TribunWow/TribunTimur)

Baca: Hari Ini Status Caleg yang Masih Bersatus Honorer di Tebo, Ditentukan Bawaslu

Baca: Foto Terbaru Ahok BTP Bebas, Urus Administrasi Kebebasan di Mako Brimob hingga Foto 3 Jari

Ada Apa? Najwa Shihab Dilarang Sidjiwo Tedjo Jadi Moderator Debat Capres 2019, Lebih Suka Wanita Ini

Sosok Wartawan dan presenter Najwa Shihab digadang jadi moderator Debat Capres 2019 atau Debat Pilpres 2019.

Seperti diketahui, pembawa acara Mata Najwa tersebut cukup terkenal di kalangan Politisi.

Kebiasaannya yang tegas dan pedas saat mewawancarai membuat dirinya cukup 'ditakuti' narasumber.

Tidak salah jika Nana, sapaan akrab Najwa Shihab, dicanangkan jadi moderator pesta politik terbesar Indonesia itu.

Seakan bertolak belakang, pekerja seni Sudjiwo Tedjo beri komentar terkait Najwa Shihab menjadi moderator

Hal ini ditulis melalui Twitter miliknya, @sudjiwotedjo, Senin (21/1/2019).

Ia meminta agar Nana tidak dijakdikan moderator debat capres.

Dikarenakan, Sudjiwo melihat ada kecenderungan politik Najwa Shihab pada pasangan calon tertentu.

Selain Najwa Shihab, ada juga wartawan Alvito Deannova yang juga masuk dalam kandidat moderator capres.

"Dengan segala cinta dan hormat, Nana jangan dijadikan moderator debat Capres karena inklinasi politiknya udah terkesan ke salah satu capres. Vito aku belum tahu. Kalau Vito juga patut diduga jadi pendukung salah satu Capres, menurutku juga jangan dijadikan moderator cc @KPU_ID," tulis Sudjiwo Tedjo.

Kicauan Sudjiwo Tedjo tanggapi Najwa Shihab jadi moderator (Capture Twitter @sudjiwotedjo)
Kicauan Sudjiwo Tedjo tanggapi Najwa Shihab jadi moderator (Capture Twitter @sudjiwotedjo) ()

Cuitan dari Sudjiwo mendapat balasan dari netizen dengan akun @danang_pratomo.

Netizen itu mengajukan wartawan Kompas TV, Rosiana Silalahi untuk menjadi moderator.

"Menawi mbak Rosi mawon pripun mbah," tulis netizen @danang_pratomo.

Menjawab netizen itu, Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa Rosi (sapaan Rosiana Silalahi) juga mendukung paslon tertentu.

Namun, ia membandingkan lebih baik Rosi daripada Najwa.

"Dengan segala cinta dan hormat, Rosi lebih gak kentara mendukung salah satu Capres ketimbang Nana..

Tapi sebaiknya Rosi juga jangan dijadikan moderator Debat Capres.

Moderator Debat Capres sebaiknya Netral atau minimal “Netral” @KPU_ID," jawab Sudjiwo Tedjo.

Diketahui, pasca debat perdana, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengatakan pihaknya juga mengevalusi terkait moderator debat.

Diwartakan dari Kompas.com, untuk pemilihan moderator, nama yang diusulkan harus sesuai dengan kedua tim paslon.

Moderator kedua tetap akan dipilih dari kalangan media, namun bisa saja berubah jika ada tim paslon yang tak setuju.

"Kalau untuk moderator, KPU sudah punya opsi dan kita tawarkan moderatornya ini. Kemudian dari masing-masing timses misalnya bilang, oh jangan itu, tidak netral, kan moderator itu harus netral. Ya kita diskusikan," tutur Wahyu, Senin (21/1/2019).

Dikutip dari Tribun Jabar, nama Najwa Shihab dan Alvito Deannova memang menjadi dua di antara 6 jurnalis yang turut dibahas untuk menjadi moderator debat.

6 jurnalis itu antara lain Najwa Shihab, Ira Koesno, Bayu Sutiyono, Tomi Cokro, Alvito Dinova, dan Prabu Revolusi.

Namun, pada debat pertama, KPU memutuskan Ira Koesno dan Imam Priyono yang sebelumnya tak masuk perundingan menjadi moderator debat perdana pada (17/1/2019) lalu.

Detik-detik Najwa Shihab Kaget Wawancara Jenderal Polisi Tito Bicara Soal Pengaturan Skor, Cek Video

Najwa Shihab selalu menghadirkan topic segar dalam acaranya yang dibawakannya Mata Najwa Trans7.

Kali ini pembahasan kasus suap pengaturan skor yang menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Kapolri jenderal Tito Karnavian.

Dalam sesi wawancara tersebut, Najwa Shihab dibuat kaget oleh sang jenderal hingga dua kali mengulang pernyataannya.

Cerita serta video lengkap di sini:

Kapolri Jendral Tito Karnavian yang turut hadir dalam program Mata Najwa Trans7 angkat suara soal suap Pengaturan Skor, Rabu (19/12/2018).

Tito mengatakan dirinya sebagai Kapolri telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang akan menangani soal kasus pengaturan skor dalam olahraga khususnya sepakbola.

"Saya sudah membentuk satgas khusus untuk menangani, satgas kepolisian," ujar Tito.

Lalu, ketika dijabarkan Eko Nur Kristiyanto selaku Pengamat Hukum Olahraga soal Undang-undang yang bisa digunakan untuk menjerat pelaku pengaturan skor, Tito kembali menegaskan soal satgas.
Bahkan, dirinya mengakui bahwa satgas itu akan dikendalikan sendiri.

"Satgas ini akan bekerja secara komprehensif, sturkturnya juga akan saya buat komprehensif, dan saya akan kendalikan sendiri," ujarnya.

Mendengar pernyataan dari Tito, pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab tersentak dan kaget.

Sehingga Najwa Shihab kembali mengulang apa yang telah dikatakan oleh Tito hingga dua kali.

"Pak Tito akan kendalikan sendiri? Kapolri akan kendalikan sendiri?," tanya Najwa dengan nada kaget.

"Iya kenapa tidak, beberapa yang lain juga banyak yang saya kendalikan sendiri untuk yang saya anggap urgent dan penting," jawab Tito.

Jawaban dari Tito itu pun mengundang tepuk tangan dari para hadirin hingga narasumber.

Lihat videonya:

Sebelumnya, Eko Nur Kristiyanto juga mengatakan pengalamannya menangani kasus pengaturan skor yang berhubungan dengan kepolisian.

Eko Nur Kristiyanto mengatakan dirinya pernah menemui kasus yang menjerat Johan Ibo di Surabaya.

Pada waktu itu Johan Ibo dilaporkan ke polisi atas kasus suap pada pemain.

Namun, Johan Ibo tak terkena jeratan hukum karena dianggap tidak merugikan negara sesuai dengan UU tindak pidana korupsi (tipikor).

"Jadi saya mulai tergelitik tahun 2015, ada Johan Ibo ditangkap di Surabaya, dia sudah jelas akan menyuap bahkan dia sudah menyebut nama-nama pemain yang akan didekati, sudah ditangkap juga sama polisi, tapi entah mengapa polisi malah melepas dengan alasan kurangnya bukti."

"Langsung saya cek kenapa bisa kurang bukti, ternyata polisi terapkan ketika ngomongin suap itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan kerugian negara, alias mereka mengaku ke undang-undang tipikor tahun 1999."

"Sementara ini undang-undang suap, jelas nggak akan kena, kalau semua dikaitkan dengan kerugian negara jelas nggak akan kena kalau pakai UU tipikor."

"Makanya saya kaget mohon maaf ini Pak Kapolri, banyak sekali anak buah Pak Tito ini yang nggak ngeh, yang nggak tahu ada UU 11 tahun 1980, teman-teman saya di Kejaksaan juga banyak yang nggak tahu," ujarnya.

Mendengar anak buahnya disebut tak tahu soal undang-undang, Tito berkali-kali mengangguk seakan menyepakati apa yang dikatakan oleh pengamat hukum itu.

Najwa Shihab kembali menegaskan apakah UU tahun 80 itu memang bisa menjadi pintu masuk penangkapan pelaku pengaturan skor.

"Ini belum pernah dipakai sama sekali dan menurut Anda ini bisa jadi pintu masuk?," tanya Najwa.
"Belum, kenapa ini nggak pernah dipakai karena secara undang-undang kan relevan dengan kondisi kebangsaan.
Jadi ini tahun 80 sudah ada tapi tidak ada satupun kasus yang diputus dengan UU ini padahal masih berlaku dan bisa digunakan Pak Tito dan jajarannya," kata Eko. (TRIBUNTIMUR)

 

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Detik-detik Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat Panas Gusti Randa & Manager Madura FC saat Bahas PSSI

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved