Dijuluki Wanita Paling Kejam, Elizabeth Báthory de Ecsed Bunuh 612 Gadis Muda, Alasannya 'Awet Muda'
Elizabeth Báthory de Ecsed menjadi salah satu wanita terkejam sepanjang sejarah. Bukan tanpa alasan kenapa wanita ini dijuluki itu.
Pada tahun 1598, ia melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Paul.
Pada tahun 1600, Nádasdy meninggal di usia 51 tahun, tetapi tidak diketahui penyebab kematian apakah karena penyakit atau luka akibat peperangan.
Setelah kematian Nádasdy, mulai muncul desas-desus di mana Elizabeth melakukan pembunuhan berantai.
Baca: Penampilan Cewek Ini Aduhai, Ternyata Air Putih Ampuh Turunkan Berat Badan: Begini Caranya
Dalam usianya yang mulai memasuki 40 tahun, Elizabeth takut kehilangan kecantikannya karena penuaan.
Hingga suatu hari, seorang pelayan yang sedang menyisir rambut Elizabeth tidak sengaja menarik rambutnya.
Elizabeth menampar pelayan itu dengan keras hingga berdarah.
Melihat darah pelayan tersebut mengenai tangannya, ia segera berpikir bahwa darah tersebut akan memberinya kesegaran dan awet muda.
Kekejaman pun dimulai.
Awalnya Elizabeth membunuh pelayan-pelayan di kastilnya, kemudian putri-putri petani setempat.
Bahkan beberapa gadis dikirim ke kastelnya dengan dalih untuk belajar etika dan sopan santun.
Elizabeth juga membuat lowongan kerja fiktif bagi gadis-gadis desa agar mau datang ke kastelnya.
Setelah berhasil memancing korbannya, Elizabeth akan menyiksa mereka sampai mati.
Cara yang dilakukannya pun sangat kejam. Elizabeth akan menggigit, memukul, membakar, memutilasi, hingga membiarkan korban kelaparan sampai mati.
Elizabeth kemudian memerintahkan budaknya untuk mengumpulkan darah mereka dalam sebuah ember dan dituang ke dalam kolam permandiannya.
Elizabeth hanya akan memilih darah wanita muda yang masih perawan.