Ahok Beri Kode Kriteria Capres dan Parpol yang Harus Dipilih oleh Ahokers, BTP Minta Jangan Golput
Jelang bebas pada tanggal 24 Januari 2019 mendatang , Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok meminta pendukungnya untuk tidak golput.
Ahok Bocorkan Kriteria Capres dan Parpol yang Harus Dipilih Ahokers di Pilpres dan Pileg 2019, BTP Minta Jangan Golput
TRIBUNJAMBI.COM - Jelang bebas pada tanggal 24 Januari 2019 mendatang , Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok meminta pendukungnya untuk tidak golput.
Ahok meminta agar para pendukungnya untuk memilih calon presiden maupun partai politik yang tepat.
Seperti diketahui Ahok bakal bebas pada tanggal 24 Januari 2019 mendatang setelah menjalani hukuman kasus penodaan agama.
Jelang bebas Ahok menuliskan surat kepada pendukungnya bahkan pihak-pihak yang membencinya.
Surat tersebut diposting di akun media sosial Ahok yang dikelola oleh tim Ahok.
Baca: Maksud di Balik Postingan Surat Ahok BTP Bertepatan Debat Capres Cawapres 2019, Tak Terduga
Baca: Mengejutkan, Ahok Tulis Surat Ucap Syukur kepada Allah karena Kalah di Pilkada DKI
Baca: Saling Serang Jokowi vs Prabowo - Caleg Eks Korupsi Gerindra vs Mendag & Bulog
Baca: Tips Mendekati Wanita Tanpa Ketahuan Istri Ala Hotman Paris hingga Sepakat Jadian dengan Farah Quinn
Isi surat tersebut diantaranya meminta pendukungnya untuk tidak golput, permintaan maaf dan meminta pendukungnya untuk tak melakukan penyambutan berlebihan saat dirinya bebas nanti.

Melalui surat itu, Ahok juga meminta seluruh pendukungnya untuk tidak golput pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada 17 April 2019.
Ia meminta pendukungnya memilih calon-calon dari partai politik yang menegakkan empat pilar bernegara.
Ahok juga meminta seluruh Ahokers mendukung agar kursi anggota DPRD dan DPR dan partai politik yang berkomitmen pada Pancasila mencapai 30 persen.
Namun, Ahok tidak menyebut secara gamblang partai politik yang menurutnya menegakkan empat pilar bernegara itu.
"Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia," tulis Ahok.
Tulis Surat Dari Mako Brimob

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok akan bebas dari penjara pada 24 Januari ini.
BTP selama ini dipenjara di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Pada Kamis (17/1/2019) kemarin, Ahok menulis surat untuk seluruh pendukungnya dan warga di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Surat itu kemudian diunggah melalui akun Twitter Ahok, @basuki_btp, dan akun Instagram-nya, @basukibtp, oleh timnya.
Minta maaf
Melalui surat itu, Ahok meminta maaf kepada para pendukungnya yang disebut Ahokers, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan orang-orang yang membenci dirinya.
Ia meminta maaf atas segala perkataan dan perbuatannya yang telah menyakiti hati orang-orang.
"Saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya," tulis Ahok.
Merasa dikasihi
Ahok merasa dikasihi selama ditahan di Rutan Mako Brimob.
Sebab, banyak orang yang mengirim makanan, buah-buahan, pakaian, hingga buku untuknya selama ditahan di sana.
Ahok mengaku tak pernah mendapatkan pemberian sebanyak itu selama hidupnya.
Baca: SMA Taruna Nusantara Magelang Buka Pendaftaran Tahun Ajaran 2019/2020, Ini Syarat Pendaftaran
Baca: Dalam Debat Capres 2019, Jokowi Sebut Gerindra Sumbang Caleg Koruptor, Berikut Daftarnya!
Baca: Skor Hasil Debat Capres 2019, Ini Data Statistik yang Bikin Prabowo Ungguli Jokowi
Ia berterima kasih atas semua dukungan dan doa yang diberikan kepadanya selama ini.
"Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar," kata Ahok.
Makanan, Buah, hingga Buku Minta tak sambut Ahok harus menjalani hukuman dua tahun penjara sebagai terpidana kasus penodaan agama sejak 9 Mei 2017.
Ia akan bebas pada Kamis pekan depan setelah mendapatkan remisi total 3 bulan 15 hari.
Saat bebas nanti, Ahok akan dipindahkan dulu dari Rutan Mako Brimob ke Lapas Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur.
Ahok secara administrasi merupakan tahanan Lapas Klas 1 Cipinang yang kemudian dititipkan ke Rutan Mako Brimob.
Melalui surat yang ditulisnya, Ahok meminta seluruh pendukungnya tidak menyambut dia saat bebas dari penjara.
Dia tidak ingin penyambutan dari para pendukungnya di Rutan Mako Brimob atau di Lapas Klas 1 Cipinang mengganggu aktivitas warga yang bekerja pada hari itu.
"Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," tulisnya.
Bersyukur tak terpilih lagi di Pilgub DKI Jakarta
Dalam surat itu, Ahok juga mengaku bersyukur karena tidak terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan justru ditahan di Rutan Mako Brimob.
Jika terpilih pada Pilkada DKI, kata Ahok, ia hanya akan menjadi seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota DKI Jakarta selama lima tahun sejak Pilkada.
Namun, dengan ditahan di Rutan Mako Brimob, Ahok bisa belajar menguasai dirinya.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diizinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017," tulis Ahok.
Baca: Trailer Film Dilan 1991 Dirilis - Sinopsis hingga 5 Rayuan Dilan pada Milea, Bikin Baper!
Baca: Soal Prostitusi Online, Eks Muncikari Artis Robby Abbas Ada Artis Menikah dengan Pelanggannya
Jika waktu bisa diputar dan harus memilih, lanjut Ahok, ia mengaku akan memilih untuk ditahan di Rutan Mako Brimob dibandingkan terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," lanjutnya.
Minta Setelah Bebas dipanggil BTP
Saat bebas nanti, Ahok berharap tak lagi dipanggil dengan nama Ahok.
Ia ingin dipanggil dengan nama BTP, yang tak lain merupakan singkatan dari namanya.
"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dgn harapan panggil saya BTP bukan Ahok," kata Ahok. Salah satu staf Ahok, Ima Mahdiah, menyampaikan, Ahok berharap dipanggil BTP karena ia sudah banyak belajar menguasai dirinya selama ditahan dan menjadi seseorang yang baru.
"Betul (karena sudah belajar menguasai diri), sudah menjadi baru he-he," kata Ima.
Follow Instagram Tribun Jambi
Subscribe Youtube Tribun Jambi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Via Surat Ahok Minta Maaf dan Bersyukur Tak Terpilih Lagi pada Pilkada DKI"
Baca: Hasil Debat Capres 2019 - Perbandingan Dominasi Jokowi vs Prabowo di Setiap Segmen, Prabowo Unggul
Baca: Komentar Tokoh tentang Debat Capres Cawapres 2019, Fakta dan Rekayasa di Debat Perdana