Sintong Panjaitan Mantan Danjen Kopassus Sosok Kepercayaan Habibie, Dibela Saat Dihujani Kritik
Sintong Panjaitan menjadi orang kepercayaan Habibie semenjak Dia menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Era Presiden Soeharto
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Sintong Hamonangan Panjaitan bagi Korps Baret Merah Kopassus merupakan sosok yang tak asing lagi
Bagi Korps Baret Merah, Kopassus nama Sintong Panjaitan merupakan sosok yang sangat disegani.
Banyak jasa Sintong terhadap Korps Baret Merah.
Dia merupakan satu diantara prajurit Kopassus yang pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang ke 10.
Sintong menjabat sebagai Danjen Kopassus pada Mei 1985 hingga Agustus 1987 menggantikan Brigadir Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar.
Awal kedekatan Sintong Panjaitan dan BJ Habibie yakni saat Sintong diminta untuk menjadi penasehatnya.
Sintong Panjaitan menjadi orang kepercayaan Habibie semenjak Dia menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Era Presiden Soeharto.
Baca Juga:
Anak Didik Kolonel Moeng Itu Akhirnya Jadi Danjen Kopassus, Dapat Gemblengan Komandan Legendaris
Maksud di Balik Postingan Surat Ahok BTP Bertepatan Debat Capres Cawapres 2019, Tak Terduga
Masih Menjadi Bawahan, Kisah Kopassus Alex Kawilarang Berani Tempeleng Soeharto Saat Jadi Letkol
Topeng Tengkorak Kopaska TNI AL Masuk Jajaran 4 Wajah Pasukan Elite Menyeramkan Dunia
Menristek Bacharuddin Jusuf Habibie menunjuk Sintong sebagai penasihat bidang militer di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1994.

Sejak saat itu Sintong menjadi penasihat kepercayaan Habibie hingga Habibie menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1998 di mana Sintong duduk sebagai penasihat Presiden di bidang Militer.
Bahkan saat Sintong dipojokkan dan dikritik habis-habisan karena buku yang ditulis Sintong, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Habibie satu diantara tokoh yang membela Sintong.
Habibie mengatakan, Sintong Panjaitan merupakan orang baik dan tidak pernah berbohong.
Di dalam buku tersebut, Sintong sempat menyinggung nama Jenderal (Purn) Wiranto, Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
Secara umum, buku tersebut menceritakan kiprahnya selama berkarier di dunia militer, termasuk saat peralihan pemerintahan Presiden Soeharto ke BJ Habibie.