Inggris Coba Tutup-tutupi Fakta Pertempuran di Kalabakan Marinir TNI Vs Pasukan Elitenya, 8 Tewas
Mengetahui pasukan elitenya 'dibantai' Marinir TNI AL, Inggris malu dan mencoba menutup-nutupi peristiwa itu.
Mengetahui pasukan elitenya 'dibantai' Marinir TNI AL, Inggris malu dan mencoba menutup-nutupi peristiwa itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Korban yang jatuh dalam pertempuran itu dari pasukan elite Inggris dan Malaysia, delapan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka. Namun, KKO Marinir kehilangan seorang prajurit yang tertembak.
Di masa awal kemerdekaan, sejumlah pasukan asing masih menganggap remeh Tentara Nasional Indonesia. Pasalnya, saat itu masih dalam proses memperkuat kekuatan militer.
Dari pengalaman yang masih terbilang muda itu, TNI mampu memberikan kejutan-kejutan. Semakin lama kekuatan militer Indonesia semakin kuat dan disegani, termasuk pasukan elite TNI.
Kisah Marinir ini dari pasukan TNI AL, saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1962-1966
Indonesia memang membuat pihak Negara Persemakmuran terutama Inggris, Australia dan Selandia Baru ekstra repot.
Pembagian Divisi Korps Marinir Indonesia saat ini:
- Pasukan Marinir 1 berada di Marunda, Jakarta Utara
- Pasukan Marinir 2 berada di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur
- Pasukan Marinir 3 berada di Sorong, Papua Barat
Pada dekade 1960-an, trio negara beda benua satu rasa itu mengerahkan militernya untuk membantu serdadu Malaysia menghadapi infiltrasi sukarelawan dan tentara Indonesia.
Kalabakan adalah sebuah kawasan di distrik yang terletak di bagian barat distrik Tawau.
Baca Juga:
Rahasia di Balik Kendaraan Tempur Kopassus, Ini yang Bisa Bikin Gerak Siluman saat Pertempuran
Keistimewaan Profesor Siber dari Polri dan Profesor Intelijen Pertama di Dunia dari Kopassus
Tragedi Maut di Sirkuit Sentul, Biker Igbal Hakim Tewas, Naik Motor Jalanan Terkencang di Dunia
Putri Penyanyi Terkenal Buat Pengakuan Mengejutkan, Blak-blakan Akui Ia Digarap Bapaknya Sendiri
Jaraknya dari Kota Tawau adalah sekira 100 Km. Saat ini, Kalabakan hanyalah sebuah kota terpencil yang tidak memiliki status kota.
Saat itu bulan Desember 1963, Peleton X yang merupakan satuan khusus KKO AL (sekarang Marinir) ditugaskan ke perbatasan Kalimantan Timur (Kaltim)-Sabah.
Peleton X tersebut bertugas dibawah Basis VI operasi A/Koti.
Lantas KKO ditugaskan untuk melakukan raid/serangan ke Sabah (Sandakan, Lahat Datu dan Sempurna).
Tim kemudian dibagi tiga kelompok kecil, sasaran pertama diserang oleh tim pimpinan Kopral Mar Sukibat dan Prajurit Mar Subroto.
Sasaran kedua akan diserang oleh pasukan pimpinan Serda Mar Rebani.
Sedangkan sasaran ketiga akan diserang oleh tim pimpinan Prajurit Mar Asmat.

Para personel KKO yang akan melaksanakan serangan ini memang sudah dibekali latihan jungle warfare dan berkualifikasi komando.
Maka dalam diri mereka tersimpan 'beban' sekaligus kebanggaan sebagai prajurit elite Indonesia.
Dengan keadaan alam berhutan Kalimantan maka tepat rasanya kenapa KKO ini dipilih untuk melakukan serangan.
Sniper Ulung Korp Marinir Ini Tembak Mati Jenderal Vietnam, Dia Merayap 3 Hari Sejauh 2,5 km
Marinir Ini Bisa Semburkan Silet, Jarum, Paku Saat Kehabisan Peluru, Kemampuan Mematikan Djoni Liem
Pasukan Elite AS Angkat Tangan saat Disuruh Makan Durian, Kopassus Vs Green Berrets
Lawan yang akan dihadapi oleh pasukan KKO ini bukan sembarangan, yakni Royal Malaysia Regiment ditambah kesatuan prajurit Inggris yang sudah kenyang pengalaman kontra gerilya di kampung Kalabakan.
Pasukan pimpinan Serda Rebani lah yang bertugas menyerang posisi dua pos pasukan Royal Malaysia Regiment berkomposit serdadu Inggris tersebut.
Satu kesalahan fatal kemudian diperbuat oleh pasukan Royal Malaysia Regiment dan kesatuan Inggris dalam menjaga pos perbatasannya.
Mereka menganggap remeh kekuatan pasukan Indonesia disana dan penjagaan menjadi lengah.
Apalagi persenjataan yang dimiliki oleh pihak lawan lebih komplit.
Pasukan KKO pimpinan Serda Rebani tentu tak menyia-nyiakan hal ini.

Dengan perlengkapan tempur seringan mungkin, pada jam J hari H, pasukan Marinir Indonesia itu langsung menyerang secara mendadak dan cepat ke posisi Royal Malaysia Regiment setelah sebelumnya menerobos wilayah lawan.
Serangan mendadak ini tentu tak disangka-sangka oleh pasukan Malaysia dan Inggris karena mereka lengah.
Belum sempat kokang senjata dan siap tempur atau istilahnya "caught with their trousers down" mereka sudah dihabisi oleh serangan cepat KKO AL.
Korban dari pihak Malaysia dan Inggris berjatuhan, sebanyak delapan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka.
Pasukan Serda Rebani juga berhasil merampas 1 Rifle Bren, 7 SMR, 10 Sten Gun dan 1 buah pistol milik musuh.
Sedangkan dari KKO sendiri gugur satu orang yakni Prajurit Gabriel.
Yang paling merugikan adalah diantara kedelapan korban tewas itu ada tiga orang Perwira pasukan Inggris yakni, Mayor RM Haddow, Mayor R.H.D. Norman dan Mayor H.A.I. Thompson.

Namun pihak kerajaan Inggris berusaha menutupi kematian ketiganya karena ingin menjaga eksistensi (atau malu) bahwa perwira militernya tewas ditangan tentara dari negara baru merdeka 'kemarin sore.'
Setelah berhasil melakukan serangan di kampung Kalabakan ini, tim Serda Rebani kemudian balik markas.
Tapi sayang karena kekurangan makanan dan medan berat beberapa prajurit tidak kembali ke markas termasuk Serda Rebani sendiri.
Atas jasa dan keberaniannya Rebani dinaikkan pangkatnya menjadi Sersan Mayor Anumerta dan Pemerintah RI menganugerahkan Bintang Sakti kepadanya.
Dengan serangan ini pihak lawan kemudian mengurangi aktivitas militernya di perbatasan, bukan hanya itu Malaysia juga membangun monumen di kampung Kalabakan untuk mengenang peristiwa bersejarah ini. (Seto Aji)
Kisah tentang pasukan elite TNI Kopassus, Marinir, Kopaska, Denjaka dan Paskhas dapat dibaca di Tribunjambi.com.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Jelang Debat Capres-Cawapres 2019, Tim Jokowi-Maruf Minta Prabowo Jujur Soal Aktivis 1998
8 Januari 1996, 26 Peneliti Disandera OPM di Mapenduma, Operasi Kopassus dan Kostrad Bebaskan Korban
Ramalan Zodiak 16 Januari 2019 - Taurus Luangkan Waktu untuk Pasangan, Aquaris Bakal Terjadi Baper
Miliki Tingkat Survival yang Tinggi, Hal Ngeri Ini yang Membuat Perburuan Ali Kalora Butuh Kopassus
Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran