'Penjelmaan' sesudah Pakai Topeng Tengkorak Kopaska, Personel Langsung Jadi 'Siluman Air'
Ciri khas topeng tengkorak Kopaska itu membuat 'keder' musuh. Ada perbedaan setelah personel pasukan elite memakainya.
Ciri khas topeng tengkorak Kopaska itu membuat 'keder' musuh. Ada perbedaan setelah personel pasukan elite memakainya.
TRIBUNJAMBI.COM - Masing-masing pasukan elite memiliki ciri khas. Di antaranya topeng untuk memberikan efek psikologis terhadap lawan dan merahasiakan identitas diri.
Beberapa pasukan yang menggunakan topeng, seperti pasukan elite Taiwan, ROC, dengan topeng anti-pelurunya. Navy Seal Skull Mask, Amerika Serikat, yang mengenakan masker hitam berlogo tengkorak putih seperti The Punisher. Pasukan elite lain banyak juga yang memiliki ciri khas.
Di Indonesia, Komando Pasukan Katak yang merupakan pasukan elite TNI AL, juga memiliki ciri khas topeng tengkorak Kopaska.
Topeng tengkorak Kopaska berupa masker hitam dengan gambar tengkorak berwarna putih dan kaca mata hitam.
Itu hampir sama dengan Navy Seal, namun Kopaska memiliki perbedaan di bagian penutup kepala.
Topeng tengkorak Kopaska itu merupakan alat untuk merahasiakan identitasnya.
Jadi ketika dikirim melakukan operasi, identitas personel pasukan ini tidak diketahui pihak luar.
Baca Juga:
Hasil Pemeriksaan Vanessa Angel 9 Jam, Terungkap Isi Percakapan dengan Bahasa Hot
Live Streaming Debat Capres Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo di TVRI Kompas TV & RTV Bisa Tonton di HP
Inilah 12 Tempat Transaksi Diduga Prostitusi Online Vanessa Angel, 9 Kali di Luar Negeri
Tragedi Maut di Sirkuit Sentul, Biker Igbal Hakim Tewas, Naik Motor Jalanan Terkencang di Dunia
Alasan Rocky Gerung Tak Pernah Kritik Prabowo Akhirnya Terungkap, Hal Remeh Temeh Ini
Ada perbedaan setelah personel memakai topeng tengkorak Kopaska. Selain penampilan lebih garang juga memberikan semangat lebih.
Aksi-aksi Komando Pasukan Katak membuat kagum, seperti:
Pembebasan kapal MV Sinar Kudus
Seperti yang terjadi di perairan Somalia pada 2011, saat pembajakan Kapal MV Sinar Kudus dengan 20 awak dari Indonesia oleh perompak Somalia.
Saat itu, kapal dan ABK ditawan bajak laut Somalia selama 46 hari, sejak 16 Maret 2011. Pembajak meminta uang tebusan 3,5 juta dollar AS.
Namun, penyerahan uang tidak dapat dilakukan begitu saja. Ada sejumlah persyaratan dan tata cara penyerahan yang berlika-liku, pembajak menolak menggunakan transfer.
Saat itu, uang tebusan didrop menggunakan pesawat terbang selama lima kali ke dek MV Sinar Kudus.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Senin (2/5/2011), saat itu menuturkan pasukan elite TNI sempat mengejar rombongan terakhir perompak yang turun dari kapal.
Ada pasukan khusus dari Marinir, Kopaska, dan Komando Pasukan Khusus. Empat perompak kemudian ditembak mati dalam pengejaran itu.
Rahasia di Balik Kendaraan Tempur Kopassus, Ini yang Bisa Bikin Gerak Siluman saat Pertempuran
Kisah Jenderal Polisi Dibanting Hingga Jatuh oleh Soeharto, Kejujuran yang Dibayar Mahal Hoegeng
4 Fakta Penangkapan Si Pemakan Manusia, Perlu 20 Orang untuk Menangkap, Tubuh Deasy Sisa 1/2
Ternyata, pasukan TNI telah dikirim ke Somalia sejak 23 Maret 2011. Artinya, ketika selama berminggu-minggu terjadi polemik di media, atau ketika negosiasi sedang berlangsung, diam-diam pasukan TNI sudah dipersiapkan dan diterbangkan ke Somalia.
Gangguan dari Malaysia
Aksi lainnya saat menghalau gangguan dari Malaysia pada 2005. Kala itu, Indonesia tengah dilanda krisis perbatasan dengan negara tetangga di Ambalat.
Kopaska turun tangan menghadapi gangguan tersebut. Itu diceritakan dalam buku Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus.
Pihak Malaysia berusaha menganggu pembangunan mercusuar Karang Unarang, sejak dilakukan pembangunan mercusuar. Mereka memicu munculnya ombak besar melalui manuver kapal Marine Police dan TLDM dan terjun ke lokasi pembangunan. Bahkan menganiaya para pekerja di sana.
Suatu ketika, pada 1 April 2005, Malaysia menerjunkan kapal Marine Police dan TLDM, tak jauh dari tempat Kopaska bertugas.

Kapal patroli TNI AL, KRI Todong Naga (819) mengusir kedua kapal Malaysia dan meminta bantuan tim lain.
Serka Ismail bergegas meminta izin pada atasannya, komandan tim Kopaska, Lettu Berny.
Serka Ismail dibekali sebuah perahu karet, tetapi dilarang membawa senjata. Dia ditemani dua rekannya, Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono beraksi.
Serka Ismail mengemudikan perahu karet berkecepatan tinggi, sengaja membuat pergerakan manuver zig-zag.
Pergerakan ini berhasil mencuri perhatian anak buah kapal (ABK) kapal Malaysia.
Perahu karet yang dikemudikan Muhadi kembali melakukan pergerakan lebih lincah.
Sementara itu, Serka Ismail telah menjatuhkan tubuhnya dari sisi perahu yang tak terlihat. Ia berenang menuju kapal Malaysia.
Dia melompat ke atas geladak kapal Malaysia, langsung mendobrak pintu samping kapal. Seorang ABK ketakutan mendengar bentakan Serka Ismail yang menanyakan keberadaan komandan kapal.
Serka Ismail bahkan membentak ABK yang bersiap menembakkan meriam. Akhirnya, komandan kapal Malaysia turun.
Serka Ismail membentaknya dan menyuruh pergi. Komandan kapal Malaysia menurut dan kapal Malaysia itu kabur.
Berikut ini tugas dari "Manusia Katak" Kopaska
1. Tugas dalam Operasi Amphibi
Beach Recconaisance
Post Reconnaisance
Beach Clearing
SUROB (Surf Observation)
2. Operasi Khusus
Sabotase / Anti Sabotase (Teror)
Clandestine
Combat SAR
Mine Clearance Ops
Send and Pick up agent
3. Operasi Tambahan
PAM VIP VVIP & Vital Obj
Underwater Survei
SAR
Underwater Salvage
Factual Information Gathering
Anggota Kopaska merupakan orang-orang pilihan. Mereka mendapat pendidikan pasukan elite.
Calon Kopaska mendapat materi pendidikan:
- Akademis umum Angkatan Lau
- Kepaskaan
- Pendidikan Komando
- Terjun Static dan AFF
- Intelijen Tempur
- Sabotase dan kontra sabotase
- Demolisi bawah air
- SAR Tempur

Topeng tengkorak Kopaska memberi indentitas tersendiri. Beberapa sumber menuliskan pasukan elite bertugas melakukan peledakan atau demolisi bawah air, sabotase dan penyerangan rahasia kapal lawan, sabotase pangkalan musuh.
Tugas lainnya torpedo berjiwa (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar, antiteror di laut/maritime counter terorism.
Setelah melihat kemampuan itu, wajar kalau pasukan elite Kopaska TNI AL ini disegani pasukan elite lain dari luar negeri. (*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Sosok Denjaka Pemburu Perompak Somalia Itu Kini Menjadi Komandan Korps Marinir TNI AL
Sniper Ulung Korp Marinir Ini Tembak Mati Jenderal Vietnam, Dia Merayap 3 Hari Sejauh 2,5 km
Keistimewaan Profesor Siber dari Polri dan Profesor Intelijen Pertama di Dunia dari Kopassus
Penyelam Kopaska Temukan Black Box CVR Lion Air PK-LQP, Ini Kehebatan Pasukan Elite TNI AL