Menyamar Jadi Hantu, Aksi Cerdik Kopassus Berhasil Buat Gentar 3000 Pemberontak dengan Ide Sederhana

Menyamar Jadi Hantu, Aksi Cerdik Kopassus Berhasil Buat Gentar 3000 Pemberontak dengan Ide Sederhana

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi Kopassus 

Menyamar Jadi Hantu, Aksi Cerdik Kopassus Berhasil Buat Gentar 3000 Pemberontak dengan Ide Sederhana

TRIBUNJAMBI.COM - Cerita heroik selalu hadir dari angkatan bersenjata Indonesia. Khususnya pasukan khusus TNI.

Kisah menggemparkan dalam misi operasi anggota Kopassus ( Komando Pasukan Khusus). Pasukan elite TNI AD ini kerap menciptakan sejarah.

Kekuatan Kopassus yang tak tertandingi, bukan hanya diakui bangsa Indonesia. Di negara lain, jejak Kopassus diakui dan diapresiasi.

Anggota Kopassus bahkan sempat mencetak sejarah melegenda di PBB.

Baca Juga:

Ketika Soeharto Diremehkan Saat ke Belanda, Sosok Ditakuti di Korps Kopassus ini pun Mengamuk

Kisah Kopassus di Filipina, Menyamar Sebagai Pengawal Presiden Corazon Aquino, Amankan dari Kudeta

Penyamar Ulung Kopassus, Sersan Badri Ditembaki Kawan dan Sembunyikan Istri Panglima Musuh

Peristiwa itu terjadi saat Kopassus yang masih bernama RPKAD, diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo, pada 1962.

Kala itu, Kongo tengah dilanda badai mencekam akibat adanya kumpulan pemberontak.

Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.

Letjen Kemal Idris saat itu memimpin pasukan Garuda III. Mereka bermarkas di kawasan Albertville.

Adaptasi dengan warga

Ilustrasi
Ilustrasi (TNI)

Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.

Para anggota Kopassus kerap berinteraksi, hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia. Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.

Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.

Hal itu membuat warga tanpa pamrih memberikan bocoran, terkait akan adanya serangan dari gerombolan pemberontak.

Baca Juga:

5 Tsunami Terdahsyat di Dunia, Dua Diantaranya Menggulung Wilayah Indonesia

Biodiesel B20 Dongkrak Harga Sawit di Jambi Naik

Prakiraan Cuaca BMKG Akhir Tahun, Tiga Tempat Potensi Gelombang Tinggi Lebih dari 4 Meter

Diserang pemberontak

Memang benar, suatu waktu markas pasukan Garuda III diserang pemberontak.

Pemberontak merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.

Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam ini, membuat markas terkepung.

Penyerangan secara tiba-tiba itu terdiri dari 3.000 pemberontak, sedangkan pasukan di markas hanya 300 orang.

Akhirnya, pasukan Garuda III mencoba bertahan dan balik menyerang.

Pertempuran kedua pihak pada dini hari, membuat kawasan tersebut semakin mencekam.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (Capture/Film Merah Putih Memanggil)

Adanya baku tembak itu membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.

Menjelang subuh, para pemberontak balik kanan. Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam.

Pasukan Garuda III menyiapkan strategi untuk balik menyerang.

Akhirnya, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.

"Lembah mematikan"

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju "lembah mematikan".

"Lembah mematikan" itu disebut "no man's land" atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

Mereka melakukan pergerakan dalam tiga kelompok.

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo.

Baca Juga:

3 Kader Partai Demokrat Jambi Tersangka Suap Ketok Palu,Burhanuddin Mahir: Kita Konsultasi ke DPP

Polres Merangin Tangani 345 Kasus Selama Tahun 2018, Curanmor dan Curat Paling Banyak

Nama Chumaidi Zaidi Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Ketok Palu APBD, Ini Tanggapan DPD PDIP Jambi

Tubuhnya dilumuri arang, kemudian membawa bakul sayuran, kambing dan sapi.

Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan, sambil beristirahat di tepi danau.

Kemudian, 30 anggota Kopassus yang nekat itu melancarkan serangannya.

Bayangkan, bagaimana bisa 30 anggota Kopassus menyerang maskas pemberontak yang ditinggali ribuan orang?

Strategi cerdas dilakukan, tanpa diawali gempuran bom.

Tepat pukul 12 malam, anggota Kopassus ini beraksi.

Mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.

Kain putih itu pun melayang-layang tertebak angin malam.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase/Ist)

Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.

Ya, mereka sengaja menyamar menjadi hantu.

Hal ini dilakukan untuk menundukan pasukan pemberontak itu.

Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.

Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.

Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.

Padahal, mereka memiliki senjata lengkap, tapi kali ini pemberontak itu tak bisa berkutik.

Kala itu, mereka percaya ada hantu putih di hadapan mereka. Oleh karena itu, mereka tak berani melawan.

Baca Juga:

Tiga Pimpinan DPRD Provinsi Jambi Ditetapkan Sebagai Tersangka, Anggota Dewan Tak Hadir Dari Pagi

Sama Seperti Seventeen, 5 Band ini Juga Kehilangan Banyak Personilnya dari Kejadian Tragis Lainnya

Kasus Pencurian, Pelaku Ambil Barang-barang di Rumah Korban Lalu Dibagikan ke Orang Lain

Dalam waktu 30 menit, maskas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah mohon ampun.

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya.

Namun, itu merupakan strategi nyata yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah penjaga perdamaian PBB.

Keberhasilan 30 hantu putih ini, membuat warga Kongo kagum.

Warga Kongo bahkan menjuluki si pasukan "hantu putih" ini dalam sebutan "Les Spiritesses".

Kisah perlawanan 30 anggota Kopassus di Kongo sempat ditulis pemilik akun Kaskus, Agung Mina.

Dalam artikel yang ditulisnya berujudul LES SPIRITESSES - Kisah Kontinden Garuda III di Kongo, 1962, menyebutkan kisah rinci ini berdasarkan informasi dari intelijen.

Baca Juga:

Malam Oikumune di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, Ratusan Anggota Kepolisian Siaga Untuk Pengamanan

VIDEO: Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, Waspada Tsunami Warga Diminta Hindari Radius 5 Km

VIDEO: Baru 4 Hari Dimakamkan, Nisan Bani Seventeen Hilang Dicuri Orang

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved