Ini Kata Menteri Yasonna Laoly Soal Ahok yang Terus Dapat Remisi Hingga Rencana Besarnya Usai Bebas
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menghirup udara segar pada 24 Januari 2019 mendatang.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menghirup udara segar pada 24 Januari 2019 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly berpendapat bahwa itu merupakan hak yang didapat oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ahok mendapatkan pemotongan masa penahanan berkat remisi Natal pada tahun ini.
Baca: Bukan Veronica Tan! Bocoran Dari Adik BTP, Perempuan Ini yang Ingin Dikunjungi Ahok Saat Bebas
Baca: 20 Tahun Bangun Kerajaan Bisnis Bersama Veronica Tan Lalu Cerai, Ahok Kini Jadi Duda Kaya Raya
Baca: Bikin Kejutan Saat Bebas, Ahok Diprediksi Malah Tambah Kaya Dipenjara, Berikut 7 Pabrik Uang BTP
Menurut Yasonna, Ahok berhak menerima remisi Natal karena tindak pidana yang dilakukannya tidak masuk kedalam kategori PP 99 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan mengatur pengetatan remisi.
"Tidak ada diskriminasi hukum terhadap setiap orang. Karena itu bukan tindak pidana yang masuk dalam kategori PP 99," kata Yasonna di Gedung Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Yasonna menambahkan, nama Ahok juga tidak masuk kedalam register F. Register F adalah buku pelanggaran tata tertib.
"Maka sesuai haknya dan sampai sekarang dia belum ada register F-nya, maka ketentuan hukum harus kita laksanakan. Semua oang sama dimata hukum," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Natal 2018 ini, Ahok mendapatkan remisi selama 1 bulan.
Ia mendapatkan remisi bersama 11.232 narapidana beragama Nasrani lainnya karena dianggap berkelakuan baik selama di penjara.
Remisi Natal yang didapatkan Ahok menggenapkan remisi Ahok menjadi total 3 bulan 15 hari yang berasal dari remisi Natal tahun 2017 dan remisi hari kemerdekaan.
Berdasarkan waktu total penahanan dikurangi remisi yang sudah didapatkan Ahok, maka ia akan bebas pada 24 Januari 2019 mendatang. (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok Bakal Bebas Januari 2019, Ini Respons Menteri Yasonna Laoly

Rencana Ahok Setelah Lepas Penjara Mako Brimob
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok, diketahui akan segera bebas pada 24 Januari 2019 mendatang.
Ia telah menjalani masa tahanan dua tahun penjara sejak 9 Mei 2017 lalu atas kasus penistaan agama.
Jelang pembebasan Ahok tersebut, orang-orang yang sempat menjenguknya pun membeberkan sejumlah fakta.
Mulai dari mantan ajudan, hingga teman sesama politisi mengungkapkan rencana Ahok setelah bebas dari tahanan nanti.
Berikut TribunWow rangkum sederet rencana yang ingin dilakukan Ahok setelah bebas dari tahanan :
1. Beri Kejutan
Mantan Ajudan Ahok, Ima Mahdiah, membocorkan bahwa Ahok akan langsung membuat sebuah kejutan saat bebeas dari penjara.
Ia mengatakan, Ahok sendiri yang menyuruhnya untuk membocorkan rencananya tersebut.
Namun, Ima enggan menjelaskan secara detail kejutan apa yang telah disiapkan oleh Ahok.
"Tunggu kejutannya aja," kata Ima dikutip dari Kompas.com.
Selain kembali dengan memberikan kejutan, Ahok juga akan memastikan urusan politiknya.
Ahok akan memberikan keputusan, apakah dirinya kembali lagi ke partai politik atau tidak.
Ima hanya meminta semua pihak untuk menunggu sampai semua penjelasan tersebut disampaikan sendiri oleh Ahok.
"Nanti sekalian disampaikan Bapak (Ahok), akan dijelaskan semuanya," kata Ima.
2. Buat Program Ahok Show
Ahok digadang-gadang telah diminta menjadi pembicara setelah bebas dari Mako Brimob.
Beberapa negara seperti Amerika dan Australia disebut-sebut telah melayangkan undangan untuk Ahok.
Namun, setelah bebas, Ahok kabarnya akan merealisasikan keinginannya untuk membuat sebuah acara televisi yakni, 'Ahok Show'.
Hal tersebut juga pernah ia sampaikan pada tahun 2017 lalu.
Ia sempat mencari stasiun televisi yang mau dan tertarik menayangkan program 'Ahok Show' yang ia impikan.
Dikutip dari Kompas.com, acara 'Ahok Show' tersebut berdurasi sekitar satu jam.
Acara tersebut sempat ditayangkan di akun media sosialnya, seperti Instagram, Facebook dan Youtube.
Kabar tersebut juga telah dibenarkan oleh Ima.
Ia mengungkapkan keinginan membuat program 'Ahok Show' memang belum terwujud karena Ahok terjerat kasus hukum.
Pembuatan program tersebut direncanakan akan berlangsung sebelum Pilpres 2019.
Namun, terkait bagaimana nanti kemasan Ahok Show, Ima masih belum mau membeberkannya.
3. Gabung Parpol
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membeberkan percapakapannya dengan Ahok.
Dikutip dari Wartakota, hal tersebut ia sampaikan saat sambutan acara Safari Politik Kebangsaan jilid III PDIP di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).
Djarot menuturkan keinginan Ahok untuk masuk ke Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut keterangan Djarot, Ahok mengatakan bahwa ada partai lain yang merayunya untuk bergabung.
"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok. Cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ungkap Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun, kata Djarot, Ahok secara tegas menolak tawaran itu karena ia hanya ingin bergabung dengan PDIP.
"Dia (Ahok) bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot mengulang pernyataan Ahok.
4. Hanya ingin Jadi Anggota di Parpol
Djarot Saiful Hidayat menjelaskan jika Ahok berencana untuk bergabung dalam Partai PDIP.
Namun Djarot menjelaskan jika dirinya enggan menjadi pengurus.
Ahok hanya mau menjadi anggota biasa.
"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang)," ucap Djarot kembali meniru ucapan Ahok.
Dijelaskan oleh Djarot, alasan Ahok tersebut lantaran sebagai pengurus partai yang mengisi jabatan di struktur eksekutif dan legislatif, sering lupa membantu kader yang kesulitan.
Jadi Ahok ingin membantu kader PDIP yang tengah kesulitan. Seperti, merealisasikan program bedah rumah.
"Ngobrol sama Pak Ahok, kita cari yayasan biar bisa bantu mereka. Supaya anggota DPRD melek, perlu ada bedah rumah untuk membangun rumah-rumah kumuh, supaya menjadi rumah yang sehat," tutur Djarot Saiful Hidayat.
Diberitakan sebelumnya dari WartaKotaLive, sejumlah tokoh politik mengunjungi Ahok di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Satu di antaranya adalah Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi), Ace Hasan Syadzily.
Ace mengungkapkan pada pertemuannya dengan Ahok, belum ada pembahasan mengenai Ahok akan bergabung dengan TKN.
"Sejauh ini, belum ada pembahasan," ujar Ace Hasan Syadzily di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Ace menuturkan baru kali ini mengunjungi Ahok.
Pada pertemuannya, Ace mengaku Ahok belum ingin membicarakan mengenai urusan politik.
Ahok mengaku kepada Ace ingin menikmati hidup seusai mendekam di penjara selama dua tahun.
"Kalau saya keluar saya menikmati hidup," ujar Ace menirukan ucapan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Karena beliau merasa bahwa ingin menikmati hidup sebagai halnya manusia biasa, setelah ditahan dua tahun," tutur Ace.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sederet Rencana Besar Ahok setelah Bebas dari Tahanan, Siapkan Program Televisi hingga Masuk Parpol