Tsunami Selat Sunda

Analogi Gajah dan Ayam untuk Gambarkan Kondisi Lapangan Tsunami Selat Sunda, Ini Penjelasannya

Penjelasan Tsunami Selat Sunda itu menggunakan analogi gajah dan ayam, hingga tergambarkan kondisi terkini di lapangan. Berikut ini gambarannya.

Editor: Duanto AS
Tribunnews/Jeprima
Dampak kerusakan terjangan tsunami Selat Sunda di kawasan Pantai Carita, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). Tsunami Selat Sunda menghantam wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu, 22 Desember 2018. 

Penjelasan Tsunami Selat Sunda itu menggunakan analogi gajah dan ayam, hingga tergambarkan kondisi terkini di lapangan. Berikut ini gambarannya.

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini empat penjelasan kondisi tsunami Selat Sunda dari staf BMKG menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Penjelasan itu menggunakan analogi gajah dan ayam, hingga tergambarkan kondisi terkini di lapangan.

Tsunami Selat Sunda menimbulkan duka serta kerusakan juga korban jiwa masih jadi perbincangan hangat.

Staf BMKG mencoba membantu menjelaskan kondisi tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018).

Baca Juga:

 Sulis Merasa Tuhan Berkata Lain, Kisah Ibu Hamil dan 59 Mahasiswa Universitas Indonesia yang Selamat

 Suara Dentuman Misterius di Palembang hingga Jawa Barat Akhirnya Terungkap, BMKG Paparkan

 Mobil Letkol Dono Dipepet, Pelaku Keluarkan Pistol lalu Dor Dor Dor Dor, Perwira TNI Tewas Ditembak

 Perwira Kopassus Kaget, Disuguhi Air Aneh Tapi Nekat Minum, Strategi Misi di Negeri Asing

Penjelasan yang ditulis oleh akun @Priyobudi Priyo tersebut diposting oleh akun Instagram @infobmkg.

Berikut penjelasaanya yang terangkum dalam 4 poin :

"Bagai menjaring AYAM dengan Perangkap GAJAH.

Logika sederhana dari salah satu staff BMKG yang dapat menjelaskan kondisi tsunami selat sunda kemarin.

Tetap semangat untuk @infobmkg dan @pvmbg_kesdm untuk indonesia yang lebih baik (emoji)"

1. Setiap Aktivitas Alam Miliki Karakter Beda Namun dapat Picu Tsunami

Setiap aktivitas alam seperti gempa bumi tektonik, gunung api, dan longsor, diidentifikasikan sebagai bencana geologi.

Ketiganya memiliki karakteristik berbeda, namun bisa menyebabkan tsunami jika kekuataany cukup besar (magnitudo 7 ke atas atau patahannya sebesar 50x10 km persegi dengna pergeseran sekitar 1 meter atau lebih).

Para pakar tsunami memperkirakan akan ada tsunami susulan pasca tsunami di Selat Sunda, beberapa hari lalu
Para pakar tsunami memperkirakan akan ada tsunami susulan pasca tsunami di Selat Sunda, beberapa hari lalu (Capture video Twitter @Sutopo)

2. Analogi Gajah

Gempabumi tektonik diibaratkan sebagai gajah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memiliki perangkap gajah yang berguna untuk mendeteksi datangnya gempabumi tektonik ini dengan ukuran jaring kira-kira 100x100km persegi.

Analogi gajah ini diberikan karena dampak kerusakan yang ditimbulkan besar dan luas.

Petugas mengevakuasi korban tsunami yang melanda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (24/12/2018). Menurut BPBD Lampung Selatan sampai dengan sore pukul 17.00 WIB 24 Desember 2018, jumlah korban meninggal akibat gelombang tsunami yang menerjang pesisir kabupaten Lampung Selatan sebanyak 77 jiwa.
Petugas mengevakuasi korban tsunami yang melanda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (24/12/2018). Menurut BPBD Lampung Selatan sampai dengan sore pukul 17.00 WIB 24 Desember 2018, jumlah korban meninggal akibat gelombang tsunami yang menerjang pesisir kabupaten Lampung Selatan sebanyak 77 jiwa. (TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH)

3. Analogi Ayam dan Anak Ayam

Sementara itu, tsunami Selat Sunda disebabkan o;eh erupsi gunung api yang diikuti longsor.

Kekuatan erupsi setara dengan gempa magnitundo 3.

Skala longsor yang terjadi setara dengan gempa magnitundo 2.

Jika dibandingkan maka hal ini sangat jauh dari hal yang bisa memicu tsunami.

Itulah sebabnya, gunung api dan longsor dianalogikan sebagai ayam dan anak ayam.

Foto udara suasana desa Sambolo setelah diterjang Tsunami Selat Sunda Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Sejumlah bangunan tampak porak poranda setelah diterjang Tsunami Selat Sunda.
Foto udara suasana desa Sambolo setelah diterjang Tsunami Selat Sunda Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Sejumlah bangunan tampak porak poranda setelah diterjang Tsunami Selat Sunda. (Tribunnews/Jeprima)

4. Realita di Lapangan

Sementara ini, di lapangan BMKG memang memiliki perangkap gajah.

Untuk menangkap ayam yang bisa memicu datangnya gajah, diperlukan jaringan yang lebih kecil, yakni sekitar 1-3 km persegi.

Tanggungjawab ini sebenarnya diberikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) namun PVMBG sendiri masih dinilai terbatas untuk menangkap ayam-ayam ini.

Berikut postingan akun Instagram @infobmkg tentang penjelasan 'Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah'.

(TribunStyle.com/ Suli Hanna)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM

 Mengapa Verrell Bramasta Tak Masuk Dalam Doa Natal Natasha Wilona? Jedar Kabur ke Amerika

 Masih Tak Terima Disebut Taksir Hilda Vitria, Hotman Paris: Makanya Ngaca Dulu Sebelum Ngaku

 Pemkot Jambi Bikin Terobosan, Bikin Kebijakan Minimarket Tak Lagi Sediakan Kantong Plastik

 BREAKING NEWS Pelaku Penembakan Letkol CPM Dono Ditangkap, Ini Identitasnya

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved