Tsunami Banteng dan Lampung

Terjadi Longsoran Bawah Laut Anak Krakatau Menguat, Area seluas 64 Hektare Menghilang

Tsunami yang melanda Anyer, Banten, Pandeglang dan Lampung diduga disebabkan oleh longsoran Gunung Anak Krakatau.

Editor: Nani Rachmaini
Instagram/didikh.017
Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018) 

"Ini bukti bahwa ada area yang hilang atau longsor ke laut, sekitar 64 hektar," kata Widjo Kongko kepada Kompas.com, Senin (24/12/2018).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli geologi Perancis Christine Deplus dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hery Harjono, longsornya bagian selatan - barat daya Anak Krakatau bisa picu tsunami.

Dalam pesannya pada Minggu, Hery mengatakan bahwa Anak Krakatau cenderung tumbuh ke arah barat daya dan sisi tersebut juga lebih curam dari lainnya.

"Tentu ini merupakan bagian yang labil dan jika melorot atau longsor tentu dapat memicu tsunami," demikian kata Hery.

Publikasi penelitian Deplus dan Hery di Journal of Vulvanology and Geothermal Research pada 1995 juga mengungkap bahwa tsunami akibat longsoran Anak Krakatau pernah terjadi pada tahun 1981.

Baca: Viral di Media Malaysia, Kodam XXI Tanjungura Bantah Satgas Pamtas RI-Malaysia Culik 5 WN Malaysia

Baca: Psy War Rhenald Kasali Bilang AS sempat Rapatkan Pasukan ke Australia saat Freeport Jatuh

Pakar vulkanologi Surono mengungkapkan, berdasarkan citra BPPT tersebut.

"Longsorannya besar. energinya juga pasti besar."

Widjo mengungkapkan, untuk bisa lebih pasti, perlu dilakukan perkiraan volume longsoran yang jatuh ke lautan.

(*)

BERITA SUDAH DIMUAT DI GRIDHOT.ID

TONTON VIDEO TERBARU KAMI DETIK-DETIK TSUNAMI SAPU HABIS PANTAI BANTEN DAN LAMPUNG

IKUTI INSTAGRAM KAMI:

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved