7 Fakta Jelang Ahok Bebas, Mengapa Banyak Pihak Menunggu?

Menjelang Ahok bebas murni, mulai ramai diperbincangkan apa saja terkait rencanaya. Ini 7 fakta yang ada saat ini.

Editor: Duanto AS
Instagram/@basukibtp
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok 

Menjelang Ahok bebas murni, mulai ramai diperbincangkan apa saja terkait rencanaya. Ini 7 fakta yang ada saat ini.

Mulai dari ancang-ancang politik hingga hak rencana yang akan dilakukan setelah bebas.

TRIBUNJAMBI.COM - Ada sederet fakta menarik terungkap menjelang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas murni.

Kepastian Ahok bebas pada 24 Januari 2019, diumumkan adik kandungnya, Fifi Indra Lety, melalui akun Instagram pribadinya.

"Sejak kemarin sampai sore ini kembali byk pertanyaan dari teman2 Wartawan dan org2 Yg care soal berita #Ahokbebas murni 24 Januari? Iya...Ini memang hitungan resmi setelah dapat remisi natal 25 December ini," begitu tulis Fifi Lety Indra dalam keterangan postingannya.

Fifi Lety Indra pun meminta semua pihak mendoakan yang terbaik untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, dalam keterangan postingannya itu, Fifi Lety Indra tak merinci hal yang akan dilakukan Ahok setelah bebas nanti.

"Kita doakan saja ya semua yg terbaik, pada akhirnya kita semua anak bangsa punya hak dan kewajiban Yg sama utk bisa memberikan Yg terbaik utk Indonesia ???????? #forlovingindonesia dengan cara kita masing2 ?????????????? #neverlookback#romans8v28," tulis Fifi Lety Indra.

Sementara itu jelang bebas murni, Ahok mulai ramai diperbincangkan.

Baca Juga:

 Kabar Gembira! Ada Penerimaan CPNS 2019 Khusus Tenaga Kesehatan dan Pendidikan, Rilis BKN

 Mulyadi Ingin Pulang ke Juventus, Pemain Liga Italia Berdarah Indonesia saat Ini di Sampdoria

 Dua Jasad Anggota TNI Ditemukan Terbaring di Dalam Got, Ini 6 Faktanya

 Raja Intel Kopassus Serbu Pemberontak Cuma Modal Otak Cerdas, Benny Tak Tergoda Peti Harta

 Ini Kekuatan Rahasia Kopassus yang Bikin KKB Khawatir, Bila Pasukan Elite Dikirim, Sekejap Hancur

Mulai dari ancang-ancang politik hingga hak rencana yang akan dilakukan setelah bebas.

Berikut faktanya:

1. Dikabarkan bakal gabung PDI Perjuangan

Ahok nampak sudah membuat ancang-ancang politik.

Meski masih menjalani hukuman penjara, Namun kabar Ahok bakal kembali terjun ke dunia politik sudah berhembus belakangan ini.

Ahok pun dikabarkan akan bergabung dengan PDI Perjuangan selepas menjalani hukumannya.

Kabar akan bergabungnya Ahok ke PDI Perjuangan sendiri mencuat beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat pun menyebut bahwa Ahok memang berkeinginan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan.

Djarot bahkan menyebut bahwa Ahok berpesan agar pendukungnya tidak golput pada Pemilu 2019 nanti.

"Dia bilang, Mas tolong pendukung kita kalau bisa jangan golput, kalau bisa pilih pak jokowi.

Makanya dia bilang kalau nanti masuk politik saya akan pasti masuk PDI Perjuangan," ujar Djarot seperti dikutip dari Kabar Petang TVOne, Kamis (6/12/2018).

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono saat naik bus transjakarta dari Pantai Mutiara ke Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016). Ahok menggunakan transjakarta dengan spesifikasi baru. (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono saat naik bus transjakarta dari Pantai Mutiara ke Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016). Ahok menggunakan transjakarta dengan spesifikasi baru. (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) ()

2. Dirayu partai tertentu

Dilansir TribunJakarta dari Tribunnews, Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Ahok mendapat rayuan dari partai tertentu.

Tak disebutkan secara rinci partai mana yang dimaksud Jarot Saiful Hidayat.

 Skandal Cambridge Analytica - Amerika Serikat Gugat Facebook Karena Skandal Jual Beli Data

 Ramalan 12 Zodiak di Tahun 2019 - Asmara, Karir, Kesehatan dan Kondisi Keuangan

"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok, cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ujar Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).

Ahok berdasarkan penuturan Djarot, menolak untuk bergabung ke dalam partai politik tertentu. Sebab, Ahok tegas mengatakan, kalau masuk ke parpol, hanya ingin menjadi anggota PDIP.

"Dia (Ahok, -red) bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot mengulang pernyataan Ahok.

Namun, ucap Djarot, Ahok yang merupakan mantan politikus Partai Gerindra dan Golkar itu, enggan masuk ke dalam jajaran pengurus. Ahok ingin menjadi anggota PDIP biasa.

"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang, -red)" kata Djarot kembali meniru ucapan Ahok.

3. Bisa bebas lebih cepat

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami Ahok sebetulnya bisa bebas lebih cepat.

Hal itu bisa terwujud bila Ahok mengajukan cuti menjelang bebas.

"Sebenarnya bisa dapat cuti menjelang bebas, jadi data di kami, mungkin Ahok bisa bebas tanggal 24 Januari (2019). Kalau beliau mengajukan cuti menjelang bebas, kemungkinan bisa lebih cepat," ujar Sri Puguh Budi Utami, Senin (17/12/2018).

Namun, Sri Puguh Budi Utami mengatakan bahwa remisi dan cuti tersebut merupakan hak dari Ahok, apakah diambil atau tidak.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
 Basuki Tjahaja Purnama (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

"Itu haknya, kalau beliau nanti mau (remisi dan cuti)," kata Sri Puguh Budi Utami.

4. Rencana setelah bebas

Setelah bebas, Ahok sudah memiliki rencana tersendiri.

Ahok mengungkapkan ingin mengunjungi sosok wanita yang merupakan Istri mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Hoegeng Mako Brimob, Merry Roeslani Hoegeng.

Hal itu terungkap lewat sebuah tulisan yang tertulis dalam secarik kertas.

Lewat suratnya itu, Ahok menyampaikan keinginannya untuk menjenguk Merry Roeslani Hoegeng.

Selain itu, Ahok juga mendoakan Merry Roeslani Hoegeng agar cepat sembuh.

Pada surat itu, Ahok pun mengiformasikan bahwa dirinya akan bebas pada 24 Januari 2019.

Di akhir tulisannya, Ahok membubuhkan tanda tangannya dan inisial namanya, BTP.

Adapula tanggal tertulis surat tersebut pada Minggu (16/12/2018).

Berikut isi surat selengkapnya yang ditulis Ahok dari Mako Brimob:

"Yth Ibu Meri Hoegeng. Cepat sembuh ya bu. Saya sudah jadwalkan untuk mengunjungi ibu di rumah ketika sudah bebas.

Saya segera bebas di 24 Januari 2019.

Tuhan dan juga kami semua sayang sama ibu.

Salam dari Mako Brimob," tulis Ahok.

5. Ahok tak gunakan hak narapidana

Sebagaimana dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, Ahok memiliki hak narapidana yang dapat digunakan.

Namun, Ahok diketahui tidak mengunakan hak-hak tersebut.

Beberapa hak yang dapat diugunakan Ahok di antaranya adalah pengajuan bebas bersyarat.

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM, Ade Kusmanto menjelaskan bahwa Ahok bisa saja mengajukan pembebasan bersyarat.

"Yang bersangkutan (Ahok) sebenarnya sudah harus bebas kalau bersyarat, tetapi yang bersangkutan malah enggak mau," ujar Ade Kusmanto, Rabu (19/12/2018).

Selain itu, Ahok juga memiliki hak untuk mengajukan cuti mengunjungi keluarga.

Ahok mendapat kesempatan bertemu keluarga di rumah paling lama dua hari.

Namun, Ahok diketahui tidak pernah menggunakan haknya itu hingga kini.

"Tidak ada (mengajukan cuti mengunjungi keluarga). Saya yakin ada pertimbangan lain yang membuat keluarga dan Pak Ahok sendiri tidak mengajukan hak-haknya," jelas Ade Kusmanto.

6. Ingi Kunjungi sosok ini

Siapa sosok yang pertama kali ingin dikunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bebas nanti akhirnya terungap.

Sosok yang pertama kali ingin dikunjungi Ahok yakni Merry Roeslani Hoegeng, istri dari mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuliskan surat untuk Merry Roeslani Hoegeng, dari Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).

Surat tersebut diunggah adik kandung Ahok, Fifi Lety Indra, melalui fitur instagram story di akun instagram-nya, @fifiletytjahajapurnama, Rabu (19/12/2018).

Dalam surat itu, Ahok menyebut akan mengunjungi Merry setelah dia bebas dari penjara.

Ahok juga mendoakan Merry agar cepat sembuh.

"Yth Ibu Meri Hoegeng. Cepat sembuh ya bu. Saya sudah jadwalkan untuk mengunjungi ibu di rumah ketika sudah bebas," tulis Ahok dalam surat itu.

Melalui surat yang ditulis tangan, Ahok juga menginformasikan kepada Merry bahwa dia akan bebas pada 24 Januari 2019.

"Saya segera bebas di 24 Januari 2019. Tuhan dan juga kami semua sayang sama ibu. Salam dari Mako Brimob," tulis Ahok.

Nathania dan Veronica Tan
Nathania dan Veronica Tan ((Instagram/nata.decoco17))

Di akhir surat itu, Ahok membubuhkan tanda tangan dan menulis inisial namanya, BTP, serta tanggal saat surat ditulis.

Adapun, Ahok divonis hukuman dua tahun penjara atas kasus dugaan penodaan agama.

Ahok langsung ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

7. Pernyataan dari Dirjen Pemasyarakatan

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan, Ahok diusulkan mendapatkan remisi satu bulan pada hari raya Natal 2018.

Pemotongan masa tahanan pada Natal 2018 merupakan remisi ketiga yang diperoleh Ahok.

Ahok sebelumnya pernah mendapat remisi Natal 2017 selama 15 hari dan remisi pada 17 Agustus 2018 selama dua bulan.

Dengan demikian, total remisi yang diperoleh Ahok yakni 3 bulan 15 hari. Dengan total remisi itulah, Ahok diperkirakan akan bebas pada 24 Januari 2019.

Keluarga mantan Kapolri Hoegeng Iman Santosa pernah menyatakan dukungannya untuk kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Salah satu cucu Hoegeng, Rama Hoegeng menyampaikan dukungan keluarganya melalui sepucuk surat.

"Keluarga mendorong pak Ahok-Djarot terus menyebarkan benih-benih kejujuran kepada warga Jakarta," kata Rama di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, akhir tahun 2016 silam.

Surat dukungan tersebut ditulis langsung oleh istri Hoegeng, Merry Roeslani.

Tak hanya surat, Merry, melalui cucunya menghantarkan sebuah buku untuk dibaca Ahok dan jadi bahan pegangan.

"Eyang nulis sendiri dan enggak ada di toko buku. Buku pertama ditandatangani Eyang. Jadi, buku ini diberikan kepada orang spesial yang menurut Eyang layak. Itu mengenai perjalanan hidup beliau," jelas Rama.

Tak hanya Merry, anak-anak Hoegeng yaitu Reni Soerjanti, Aditya Soetanto, dan Sri Pamujining Rahayu juga memeberikan buku ke Ahok.

Buku tersebut ditulis mantan Sekretaris Hoegeng saat menjabat Menteri Sekretaris Negara.

"Buku kedua ini dari kami anak dan cucunya. Dan diserahkan bude Renny ke pak Ahok tadi. Ayah saya tadinya mau ikut, tetapi batal ikut karena ada urusan di kantor,” tuturnya.

Mendengar dukungan itu, Ahok mengaku senang.

Ahok sempat bercerita soal kepribadian Kapolri Hoegeng yang sangat sederhana dan jujur.

Ahok pun terinspirasi dengan kepribadian Hoegeng.

“Di Indonesia hanya ada 2 orang polisi yang jujur, satu mantan Kapolri Hoegeng dan satunya lagi polisi tidur. Ini sindiran yang sangat tajam. Kita ingin ada Hoegeng-Hoegeng baru di Kepolisian dan di negara kita,” kata Ahok. (*)

(Dikompilasi dari artikel Tribunjakarta.com berjudul Fakta-fakta Jelang Ahok Bebas Murni, Ternyata Punya Sederet Hak Narapidana yang Tak Digunakan dan Tribunjambi.com)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Kompi C Dikepung Sniper, Daftar Misi Rahasia Kopassus yang Tak Diketahui Orang

 7 Fakta Aneh tentang Yesus, dari Tren Rambut Gondrong hingga Aturan Diet Kristen yang Dihapus

 7 Fakta Pembunuhan Sisca Icun Sulastri, Ditemukan Tanpa Busana di Apartemen

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved