Dianggap Ancaman, Kopassus Pernah Diembargo Amerika, Pengamat: Jauh Lebih Baik dari Delta Force
Dianggap Ancaman, Kopassus Pernah Diembargo Amerika, Pengamat: Jauh Lebih Baik dari Delta Force
Dianggap Ancaman, Kopassus Pernah Diembargo Amerika, Pengamat: Jauh Lebih Baik dari Delta Force
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang tidak mengenal Pasukan Elite kepunyaan TNI AD ini.
Terampil disegala medan, sampai buat musuh bertekuk lutut. Ternyata hal itu sampai bikin sebuah negara Adidaya menganggap Kopassus sebagai ancaman.
Negara adidaya itu ialah Amerika Serikat, ternyata Amerika pernah melakukan embargo terhadap Kopassus.
Embargo terhadap Kopassus TNI AD dilakukan karena dianggap, pasukan elite itu sebagai ancaman oleh negara yang dipimpin Donald Trump itu.
Baca Juga:
Pernah Embargo Kopassus, Menhan Amerika Serikat Pernah di Bikin Geleng-geleng Korps Baret Merah itu
Karena Aksi Kopassus Gigit Kepala Ular Sampai Putus, Netizen Amerika Sampai Kagum & Terheran-heran
Begini Tekanan Batin & Kondisi Penumpang Garuda yang Disandera Teroris Sebelum Kopassus Bertindak
Namun seiring melunaknya Amerika Serikat ke Kopassus, embargo itu dilepas dan bahkan Amerika mengajak Kopassus berlatih perang bersama.
Dikutip TribunJambi.com dari Tempo, Pengamat militer dari Universitas Padjajaran Muradi mengatakan, Amerika Serikat merupakan pihak yang paling dirugikan jika melakukan embargo terhadap Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat atau Kopassus.
"Justru Amerika yang rugi, karena pasukan khusus kita terbaik ketiga sedunia," kata Muradi kepada Tempo pada Rabu, 24 Januari 2018.
Muradi mengatakan keahlian dan keterampilan pasukan Kopassus jika dibandingkan dengan Delta Force (pasukan khusus Amerika) jauh lebih baik.
"Mereka rugi menganggap Kopassus ancaman," ujarnya.
Walaupun secara sumber daya manusia Kopassus lebih terampil, Muradi mengatakan pasukan elite itu memiliki masalah terkait teknologi persenjataan.
"Amerika hanya unggul di pengembangan teknologi, yang membuat Kopassus tertinggal," ujarnya.

Menteri Pertahanan RI Ryamirzard Ryacudu menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis pada Selasa, 23 Januari 2018 silam.
Dalam pertemuan tersebut, embargo terhadap Kopassus juga menjadi topik yang dibahas oleh mereka.
Ryamirzard meminta James Mattis untuk mencabut embargo tersebut.