Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI, Iwan Hutapea Disebut sedang Mabuk, Polisi Indikasi ada Faktor Lain
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Roycke Harry Langie menuturkan kondisi Iwan Hutapea, satu dari tersangka pengeroyokan anggota TNI Kapten Komaruddin.
Yakni Markas Ormas Pemuda Pancasila, Jalan Raya Hankam, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Massa melakukan perusakan markas, hingga pemukulan terhadap anggota ormas Pemuda Pancasila yang bernama Y.
Selanjutnya massa juga mendatangi rumah Iwan Hutapea (IH) dan melakukan perusakan, pukul 22.30 WIB.
Tak juga menemukan Iwan, massa mendatangi Polsek Ciracas, Jakarta Timur dan berbuat anarkis.
Kedatangan ratusan massa itu untuk melihat kondisi pelaku yang telah memukul teman mereka.
"Massa sekitar 200 orang meringsek masuk untuk mengecek apakah benar yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan," jelas Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz, dikutip tribunnews dari Kompas TV.
Massa yang melakukan tindakan anarkis, satu di antaranya melakukan pembakaran kepada sejumlah kendaraan yang terparkir di Mapolsek Ciracas, juga melukai sejumlah warga, anggota polisi termasuk kapolsek Ciracas, dan dua jurnalis.
Menanggapi hal itu, kepolisian memburu pelaku pengeroyokan anggota TNI yang memicu insiden ini.
Dan pada Jumat, (14/12/2018), kelima pelaku telah berhasil diamankan.
Siapa massa yang melakukan tindak anarkis?
Melalui Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi, di Polda Metro Jaya, Jakarta, ia memberikan penjelasan terkait anggapan tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kristomei menjelaskan jika pelaku penyerangan tersebut tidak bisa langsung dialamatkan kepada anggota TNI.
Baca: Pekerja Tertusuk 10 Batang Besi Tajam setelah Tertimpa Mesin Otomatis yang Mendadak Rusak
Baca: Sungai Batang Merao Meluap, Ratusan Rumah dan Sekolah di Sungai Penuh Terendam Banjir
Meskipun secara perawakan mereka terlihat seperti anggota TNI.
Ia menambahkan jika situasi saat penyerangan cukup gelap.
Sehingga tidak mudah mengidentifikasi pelaku penyerangan secara cepat.
