Kopassus Bantah Turunkan Satgultor 81 yang Akrab Disebut 'Pasukan Siluman' Untuk Buru KKB di Papua

Kopassus Bantah Turunkan Satgultor 81 yang Akrab Disebut 'Pasukan Siluman' Untuk Buru KKB di Papua

Editor: Andreas Eko Prasetyo
solarconflict.com
Satuan Gultor 81, Pasukan Siluman Milik Kopassus 

Kopassus Bantah Turunkan Satgultor 81 yang Akrab Disebut 'Pasukan Siluman' Untuk Buru KKB di Papua

TRIBUNJAMBI.COM - Beredar kabar pasukan elite Satgultor/Sat 81 milik Kopassus diterjunkan untuk memburu pelaku pembantaian pekerja Trans Papua di Nduga.

Namun, Kepala Penerangan Kopassus Letnan Kolonel Denden Sumarlin membantah kabar tersebut.

Sampai saat ini pasukan elite bentukan Luhut Panjaitan dan Prabowo pada 1981 itu belum ada indikasi akan dikerahkan untuk memburu anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

"Tidak ada (yang diterjunkan ke Papua), sampai saat ini Sat-81 tidak ada gerekan dari Jakarta ke Papua," ujar Denden saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Senin (10/12/2018).

Baca Juga:

Profil dan Sejarah Sat 81 Kopassus Terbentuknya Pasukan Siluman yang Diturunkan Memburu KKB Papua

Satuan Elite Kopassus Diturunkan Mengejar KKB di Papua, Bocoran Perintah Langsung Dari Presiden

Bukan Pasukan Sembarangan! Sat Gultor 81, Elitnya Kopassus yang Diterjunkan Untuk Buru KKB di Papua

Sebelumnya, seorang sumber menjelaskan Presiden Joko Widodo memerintahkan Kopassus untuk menerjunkan pasukannya memburu KKB.

Anak buah Egianus Kogoya mengakui bertanggungjawab atas pembunuhan puluhan pekerja jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, pada Minggu (2/12/2018) lalu.

"Diturunkan atas komando pusat dari bapak presiden, nanti dari Sat81 dikirim ke sana, jam 10 terbang ke sana langsung," sebut sumber dalam sebuah pesan WhatsApp yang diterima GridHot.ID pada Selasa (4/12/2018).

Sat-81 Gultor Kopassus
Sat-81 Gultor Kopassus (IST)

Sekadar informasi, sasaran penindakan Satgultor 81 adalah obyek atau kasus yang masuk kategori strategis terpilih.

Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.

Oleh karenanya personel Sat 81 baru diturunkan, bila ada ancaman yang bersifat kompleks dengan skala kesulitan terbilang tinggi.

Baca Juga:

Via Vallen Bakal Dipanggil Terkait Endorse Kosmetik Ilegal Derma Skin Care, Begini Tanggapannya

Aktivis Perempuan Minta Pedangdut Sisca Dewi Dibebaskan, Dia Dinikahi Siri Secara Sah oleh BS

Unjuk Rasa di Kantor Bupati Sarolangun, Ratusan Warga Mandiangin Dirikan Tenda

Mengenal Kekuatan SatGultor 81

Satgultor 81 Kopassus adalah satuan elit Kopassus yang dibentuk oleh Luhut Panjaitan dan Prabowo pada tahun 1981.

Peran dan fungsi Satuan Penanggulangan Teror 81 (Satgultor 81) adalah sebagai satuan anti-teror Kopassus.

Beberapa tahun belakang ini istilah gultor dihilangkan dari satuan ini, hal ini lantaran kualifikasi yang dimiliki lebih dari penanggulan teror, sehingga dikenal pula dengan sebutan Sat 81.

Satgultor 81 adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup dan merupakan Prajurit terbaik dari seluruh Prajurit TNI, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Kekuatan dari Satgultor 81 Kopassus ini tidak dipublikasikan secara umum.

Satuan Gultor 81, Pasukan Siluman Milik Kopassus
Satuan Gultor 81, Pasukan Siluman Milik Kopassus (solarconflict.com)

Sehingga mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimiliki Satgultor 81 Kopassus, semua dirahasiakan.

Pasukan Satgultor 81 Kopassus ini sering terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI hingga kemudian berubah nama menjadi TNI.

Bahkan Satgultor 81 Kopassus kabarnya diturunkan juga untuk mengejar teroris Nordin M Top dan kawan kawan pada 2009 lalu.

Kualifikasi personel Satgultor 81 Kopassus secara umum lebih tinggi dari satuan sejenis dan paling lama didirikan (tahun 1981).

Sehingga Satgultor 81 Kopassus baru diturunkan bila ada ancaman yang bersifat kompleks dengan skala kesulitan yang terbilang tinggi.

Satgultor 81 Kopassus dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.

Baca Juga:

Desember 2018 Bakal Ada Komet paling Terang Melewati Bumi, Catat Tanggalnya!

Tim Pemenangan Capres Prabowo-Sandi, Sutan Adil : Kita Ingin Prabowo-Sandiaga Menang Nian di Jambi

Edukasi soal Kondom, Dokter Selebgram Malah Dihujat, Dianggap Tak Paham Agama & Promosi Perzinahan

Dikutip dari Tribun Medan, salah satu contoh penerjunan Satgultor 81 Kopassus adalah saat mengatasi teror bom di Sarinah Thamrin (Jakarta Pusat), pertengahan Januari 2016 lalu.

Pasukan elit ini juga kabarnya sempat diterjunkan dalam menanggulangi kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, pada pertengahan Mei 2018 lalu.

Namun tak secara terang-terangan melakukan aksi sebagai bagian dari TNI, pasukan ini kerap menyamar menjadi apapun

Mulai dari anggota Polisi, warga biasa bahkan sampai menyamar secara tersembunyi di tempat-tempat yang tak terduga.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, apakah satuan elit ini benar diterjunkan untuk memburu KKB pimpinan Egianus Kogeya di Papua.

Sejarah Terbentuknya Satgultor 81 Kopassus

Pembentukan Detasemen 81/Antiteror, pasukan antiteror Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha/Kopassus) melalui perjuangan yang berat.

Untuk membentuk pasukan elit itu, dua Perwira muda Kopassandha, yakni Mayor Luhut Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto, pada tahun 1982 dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiteror Grenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).

Seperti dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas (2009)

Personel Gultor 81 Kopassus
Personel Gultor 81 Kopassus 

Satuan GSG-9 sudah menorehkan banyak prestasi dalam operasi pembebasan sandera dan penanganan antiteror lainnya, meski sepak terjangnya sangat jarang diberitakan.

Tapi, untuk menjalani pendidikan di GSG-9 yang sangatlah berat dan biasanya siswa yang lulus hanya 20 persen saja.

Artinya 80 persen sisanya dipastikan gagal dalam pendidikan dan sama sekali tidak ada kompromi bagi mereka.

Pendidikan antiteror di GSG-9 berlangsung selama 22 minggu.

Dalam 13 minggu pertama, pelajarannya meliputi tugas-tugas pokok kepolisian, masalah hukum, kemampuan menggunakan berbagai jenis senjata dan seni beladiri karate.

Baca Juga:

Mulai dari Pembebasan Lahan, Ini Tahapan Pembangunan Ujung Jabung Tahun Ke Tahun

Sinar Sentosa, Safety Riding Bersama Mahasiswa UIN

Aktivis Perempuan Minta Pedangdut Sisca Dewi Dibebaskan, Dia Dinikahi Siri Secara Sah oleh BS

Setelah 13 minggu, pelajaran yang diberikan berupa ketrampilan pasukan antiteror yang mahir bertempur di darat, laut, dan udara, serta tempat-tempat ekstrem lainnya.

Mayor Luhut dan Kapten Prabowo ternyata bisa lulus dari pendidikan GSG-9 dengan prestasi yang memuaskan.

Ketika Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen TNI LB Moerdani, saat itu membentuk pasukan Detasemen 81/Antiteror Kopassandha, Mayor Luhut diangkat sebagai Komandan dan Kapten Prabowo sebagai Wakil Komandan.

Nama Detasemen 81/Antiteror ternyata diciptakan sendiri oleh Mayor Luhut dan Kapten Prabowo sewaktu menghadap Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf.

Alasannya adalah Detasemen Antiteror dibentuk tahun 1981, dan disetujui oleh Jenderal M Jusuf.

Tapi, Jenderal M Jusuf ternyata memiliki alasan sendiri yang unik.

Menurut Jenderal M Jusuf penamaan Detasemen 81/Antiteror sudah betul karena angka 81 jumlahnya 9.

"Pesawat Hercules yang selalu saya gunakan mempunyai call sign A-1314. Jumlah angkanya juga 9. Angka paling bagus itu," ujar Jenderal M Jusuf.

Baca Juga:

Download Daftar Peserta SKB CPNS Kemenag 2018 - Bisa di kemenag.go.id, sscn.bkn.go.id atau Disini!

Harbolnas 2018, Harga Mobil Cuma Rp 12 Ribu di Bukalapak

Profil dan Sejarah Sat 81 Kopassus Terbentuknya Pasukan Siluman yang Diturunkan Memburu KKB Papua

Dalam perkembangannya Detasemen 81/Antiteror Kopassandha kemudian berubah menjadi Sat Gultor 81/Kopassus, lalu berubah lagi menjadi Sat-81 Kopassus.

Cikal bakal pasukan antiteror Kopassus ini juga tidak bisa dilepaskan dari peran Letjen TNI Sintong Panjaitan yang pada tahun 1971 masih berpangkat Kapten Senior.

Pada tahun itu Sintong yang tergabung dalam kesatuan Grup 4/Sandiyudha RPKAD (Kopassus) dan menjabat sebagai Kasi 2/Operasi bertugas merencanakan operasi dan latihan pasukan.

Demi membentuk pasukan antiteror yang profesional, Sintong yang oleh Mabes ABRI (TNI) ditempatkan di Gabungan 1/Intelijen Hankam kemudian diberi kesempatan untuk mengunjungi sejumlah satuan antiteror kelas dunia seperti SAS Inggris, Korps Commando Troopen (KCT) Belanda, dan Grenzchutzgruppe 9 (GSG-9) Jerman.

Tapi di antara satuan-satuan antiteror kelas dunia itu yang mengesankan Sintong adalah GSG-9 Jerman karena telah memiliki banyak prestasi.

Kopassus
Kopassus (tribunnews)

Pasukan antiteror Kopassus yang kemudian dibentuk secara ilmu dan kemampuan merupakan kombinasi dari pasukan antiteror SAS, KCT, dan GSG-9.

Namun ilmu antiteror yang paling banyak diserap oleh pasukan antiteror Kopassus adalah yang diambil dari GSG-9 Jerman.

Yang kemudian pada tahun 1982, Kopassandha mengirimkan dua perwira remajanya untuk berlatih di GSG-9, yakni Mayor Luhut Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI KAMI DI FANSPAGE TRIBUN JAMBI:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved