Atasi Daerah Langganan Banjir, Pemkot Jambi Rencana Bangun Kolam Retensi Delapan Anak Sungai
Disampaikan Yunius Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR kota Jambi bahwa pihaknya akan membuat kolam retensi di delapan anak sungai
Penulis: Rohmayana | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Memasuki musim penghujan, 19 titik di kota Jambi masih menjadi langganan banjir setiap kali hujan.
Meskipun belum ada korban jiwa akibat banjir yang melanda rumah warga namun kerugian dalam setiap per kepala keluarga mencapai puluhan juta rupiah.
Permasalahan ini bukan lagi menjadi persoalan baru, melainkan sudah terjadi bertahun tahun.
Namun hingga kini belum ada solusi yang tepat untuk menangani banjir di kota Jambi.
Menanggapi hal ini Pemkot Jambi sudah berencana membuat daerah resapan.
Namun saat ini masih dalam tahap perencanaan.
Baca: Mobil Listrik PLN BLITS Explore Indonesia di Bungo, Sekali Isi Daya Baterai 100 kWh Tempuh 300 Km
Baca: Namanya Dikaitkan dengan Produk Komestik Ilegal, Via Vallen : Sudah Dinikmatin Saja
Baca: 1.013 Pemilih Ganda di Luar Negeri, Kerinci Paling Banyak Ini Rinciannya Menurut KPU
Disampaikan Yunius Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR kota Jambi bahwa pihaknya akan membuat kolam retensi di delapan anak sungai.
Diantaranya di Kenali Besar, Sungai Asam, Kenali Kecil , Sungai Putri, Sungai Kambang, Sungai Asam, Sungai Tembuku dan Sungai Selincah.
Kolam retensi yang rencananya dibuat ini akan dibuat beberapa titik di setiap jumlah sungai sesuai dengan kebutuhan dan debit air di masing-masing daerah tersebut.
"Nanti ada yang kita buat dua kolam, tiga kolam retensi, atau bisa sampai lima kolam, sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Karena menurutnya setiap anak Sungai nanti akan dibuat titik titik kolam retensi atau disebut resapan air. Sampai saat ini memang hal tersebut belum bisa terealisasi karena masih dalam tahap perencanaan.
Baca: Wow, Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin Dikelola Koruptor, Sekali Pakai Rp 650 Ribu
Baca: Tim Belukar TNI-Polri Ditembaki Kelompok Separatis Papua Saat Upaya Evakuasi Korban Tewas di Nduga
Baca: Suara Prabowo Meninggi: Di Monas Hadir Jutaan Orang, Banyak Media di Indonesia Tidak Melihatnya
"Tahun ini kita masih studi dimana titik yang ditentukan nanti, karena ada juga proses pembebasan lahan untun membangun kolam retensi ini," katanya.
Disampaikannya bahwa tahun 2016 hanya sudah akan melakukan proses pembelian lahan kepada warga. "Kita studi dulu mana lahan yang layak jadi kolam retensi," katanya.
Sementara untuk pembelian lahan di tahun 2019 akan dibeli menggunakan dana APBD kota Jambi. Sementara untuk pembuatan kolam retensi akan menggunakan dana APBN melalui BWSS VI Sumatera.
Sementara itu, wakil walikota Jambi Maulana mengatakan bahwa pihaknya serius menangani 19 titik banjir di kota Jambi. "Kita sedang buat perencanaan penanggulangan banjir ini, kota juga minta masyarakat kooperatif untuk membantu kami agar tidak membuang sampah kedalam drainase, sehingga bisa terjadi endapan dan meluap kerumah warga," katanya.
Plt Bappeda kota Jambi mengatakan bahwa pihaknya memang sudah ada kerjasama dengan BWSS. Satu Diantaranya yakni dengan membuat pintu air di sungai Asam dan sungai tembuku. Namun kendalanya saat ini mesin tersebut belum tersedia.
"Tapi mesin untuk sungai asam dan sungai tembuku itu akan dianggarkan oleh BWSS pada tahun 2019," Katanya.
Menurutnya Teknik memperbaiki dengan membuat kolam retensi sangat baik. Karena kolam yang masih ada bisa dimanfaatkan untuk penampungan sementara. "Apalagi saat ini curah hujan sangat tinggi," katanya.
Terkait dengan lokasi kawasan resapan air, saat ini pihaknha tidak lagi memberikan izin untuk dibuat pemukiman. Karena ini akan menjadi masalah banjir yang lebih besar.
"Sudah ada yang mengajukan untuk membuat pemukiman di kawasan rawa kasang dan rawa Payo selincah tapi tidak kita keluarkan izin," katanya.