VIDEO: Ini Bantahan PBNU dan Isi Lengkap Surat GP Ansor Atas "Cuitan" Dubes Arab Saudi
Ansor layangkan surat ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait cuitan Dubes Arab Saudi tentang pembakaran bendera
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM - Pimpinan pusat GP Ansor menyurati Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berisi permintaan kepada Dubes Arab Saudi.
Terkait cuitan akun resmi media sosial twitter Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia.
Dalam suratnya, GP Ansor menyoroti cuitan di akun media sosial Dubes Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuhaibi.
Dalam poin ke dua di surat tersebut, GP Ansor meminta klarifikasi dan agar Dubes Arab Saudi meminta maaf.
Soal penyataan soal aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid beberapa waktu lalu.
Twit dimaksud seperti di bawah ini:

Ada empat pokok pernyataan GP Ansor dalam surat tertanggal 3 Desember tersebut.
Baca juga:
Presiden Jokowi dan Anies Baswedan Bicarakan Persoalan DKI Jakarta, Ini Kata Jokowi. . .
Inspirasi dari Nenek Margaretha Penjual Sayur di Pasar, Caranya Mendidik Anak Hingga Jadi Bupati
Pria Ini Selalu Laporkan Kehilangan iPhone Sejak 2013, Polisi Temukan Kejanggalan di Rumahnya
Berikut ini isi surat lengkap GP Ansor tertanggal 3 Desember 2018, yang ditujukan ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan ditembuskan ke Dubes Arab Saudi untuk Indonesia:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam silaturahim teriring do’a kami sampaikan semoga Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT., serta dimudahkan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Amien.
Bersama ini, Kami, Pimpinan Pusat GP Ansor, merujuk kepada pernyataan dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, sebagaimana diunggah pada suatu akun media sosial Twitter, di hari Ahad, tertanggal 2 Desember 2018, pukul 13.05 WIB.
Lampiran screenshot unggahan akun media sosial tersebut juga kami sertakan dalam surat ini (selanjutnya disebut “Unggahan”).
Perkenankanlah kami menyampaikan permintaan dari Pimpinan Pusat GP Ansor kepada Menteri Luar Negeri, untuk dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan masalah Unggahan.
Pimpinan Pusat GP Ansor dengan ini bermaksud menyatakan respon terhadap Unggahan, sebagai berikut :
1. Gerakan Pemuda Ansor adalah Organisasi Keagamaan dan Kepemudaan yang berasaskan kepada Islam Ahlussunnah wal Jamaah, dan turut seta memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas Unggahan tersebut.
Organisasi kami telah disebutkan sebagai “organisasi yang menyimpang secara aqidah” dalam materi Unggahan.
2. Bendera yang dibakar oleh salah satu anggota kami pada kegiatan acara Peringatan Hari Santri di Limbangan Garut Jawa Barat, tertanggal 22 Oktober 2018 adalah bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Pemerintah juga telah menyatakan melalui beberapa media massa bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI.
HTI merupakan suatu organisasi yang menggunakan agama dan simbolnya demi politik dan kekuasaan, serta telah dilarang Pemerintah di Indonesia dan di beberapa negara di kawasan Timur Tengah.
3. Baik pelaku pembakaran tersebut, maupun pelaku yang menyelundupkan bendera yang dibakar pada acara kegiatan kami, sama-sama sudah diproses di Kepolisian.
Masalah ini telah diselesaikan secara hukum menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia.
4. Kami dengan ini memohon kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, agar kiranya dapat menggunakan koresponden diplomatik yang ada, guna meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi sehubungan dengan materi Unggahan dimaksud.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja sama dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih.
Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Tharieq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surat tersebut ditandatangi Ketua Umum GP Ansor, H. Yaqut Cholil Qoumas dan Sekretaris Jenderal Abdul Rochman.
Surat ditembuskan ke Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia.
PBNU Protes Keras, Pulangkan Dubes!
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj memprotes tindakan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan Twitternya.
Menurut Ketua Umum PBNU, komentar Osamah dalam akun twitternya yang kemudian dihapusnya itu telah melangkahi wewenangnya.
"Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," tegas KH Said Aqil Siroj, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (3/12).
Padahal Indonesia adalah negara yang memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Terlebih, 20% dari total jamaah haji di Arab Saudi merupakan rakyat Indonesia. Banyak juga warga Indonesia, baik yang menjadi TKI atau pun mukimin, yang tinggal di Saudi.
"Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI Saudi Arabia atas dasar ini, kami menyampaikan protes keras," jelas KH Said Aqil Siroj.
Osamah, KH Said Aqil Siroj menegaskan, telah secara sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh aksi pembakaran bendera oleh organisasi yang dimaksud dengan mengatakan jamaah almunharifah (organisasi yang sesat dan menyimpang).
Padahal terkait hal ini, KH Said Aqil Siroj, GP Ansor telah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran dan tindakan tersebut keluar dari SOP GP Ansor.
"Bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan kejadian tersebut," ujar KH Said Aqil Siroj.
Di bagian akhir, PBNU mendesak kepada pemerintah RI untuk menyampaikan nota kepada pemerintah Saudi.
"Agar memulangkan saudara Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampuri urusan politik negara Indonesia," pinta KH Said Aqil Siroj. (Srihandriatmo Malau)
Simak juga live YouTube PBNU bantah tuduhan Dubes Arab Saudi:
Baca juga:
Kecanduan Main Ponsel, Mata Bocah Perempuan Ini Alami Kondisi Mengerikan
Kompak Pakai Gucci, Harga Busana BTS di Melon Music Awards (MMA) 2018 Bikin Ngiler!
Beauty Vlogger Suhay Salim Pilih Nikah di KUA, Pakai Baju Biasa Lagi, Cuma Kaos Dibalut Blazer
(*)
IKUTI INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
TONTON VIDEO TERBARU KAMI: