Zulkifli Nurdin Meninggal Dunia
Zulkifli Nurdin Ayah Zumi Zola Wafat dan Dikebumikan di Jambi, Beginilah Suasana Rumah Duka
Mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin yang juga ayah dari Zumi Zola dikabarkan wafat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018)
Penulis: andika | Editor: bandot
"Kami turut berdukacita, semoga yang amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," katanya.
Dia juga mengenang semasa hidup dengan Zulkifli Nurdin yakni dengan panggilan akrab.
"Beliau selalu memanggil saya dg sebutan Dik FASHA...Kalau ketemu , pasti beliau nanya khabar & pekerjaan dan terakhir beliau selalu berkata " Kerja yg baik ya Dik Fasha, " ujar Fasha
HBA Ucapkan Belasungkawa
Zulkifli Nurdin mantan Gubernur Jambi dua periode meninggal dunia pada Rabu (28/11/2018).
Innalilahi wa innailaihi roji'un telah berpulang ke Rahmatullah gubernur Jambi dua periode Zulkifli Nurdin.
Zulkifli Nurdin meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Mantan gubernur Jambi Hasan Basri Agus turut berbelasungkawa atas meninggalnya Zulkifli Nurdin.
"Kami sekeluarga mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya pak Zulkifli Nurdin, semoga amal ibadah diterima disisi Allah SWT,* ujar Hasan Basri Agus saat dihubungi Tribun Jambi melalui ponselnya.
Profil Zulkifli Nurdin, dari Menjabat jadi Gubernur Jambi 2 Periode Hingga Jadi Saksi
Innalillahi, Zulkifli Nurdin Berpulang! Ini Profil Sang Mantan Gubernur Dua Periode, Ayah Zumi Zola
Zulkifli Nurdin (kedua dari kiri) dan Zumi Zola (kedu dari kanan) (TRIBUN JAMBI/ALDINO)
Dia mengenang, dulu semasa hidupnya, almarhum memberikan support terhadap HBA. Dia (ZN) termasuk yang mendukung HBA maju sebagai bupati Sarolangun.
" Pergaulan saya dengan beliau cukup lama, sejak saya jadi sekda kota Jambi dan bupati dia yang melantik saya saat itu," ujar HBA.
Setelah dilantik menjadi bupati, lanjut HBA dalam perjalanan pulang naik mobil dengan ZN, ZN pernah mengatakan HBA akan menggantikannya menjadi gubernur.
" Saat itu saya hanya diam saja," katanya.
Dia mengatakan ZN bahkan pernah menawarkan dirinya untuk menjadi wakil gubernur, namun konvensi partai Golkar berkehendak lain.
