Soal Chant 'Edy Out' pada Laga Timnas Indonesia vs Filipina, Ini Jawaban Resmi Edy Rahmayadi

Chant 'Edy Out' di laga Timnas Indonesia vs Filipina disuarakan suporter saat laga pamungkas Piala AFF 2018. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi

Editor: Fifi Suryani
Instagram
Ketua PSSI, Edy Rahmadi 

TRIBUNJAMBI.COM - Chant 'Edy Out' di laga Timnas Indonesia vs Filipina disuarakan suporter saat laga pamungkas Piala AFF 2018. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akhirnya memberi jawaban atas chant tersebut.

Jawaban resmi diberikan Edy Rahmayadi yang menerimanya sebagai suara yang mengkritik dari pecinta sepak bola Tanah Air pasca gugurnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

 Edy Rahmayadi menyadari teriakan itu karena masyarakat Indonesia berkeinginan tim Merah Putih berprestasi di kancah Internasional.

"Saya terima itu semua. Menurut saya itu kekecewaan rakyat Indonesia," kata Edy Rahmayadi saat berbincang dengan Tv One, Senin (26/11/2018).

Memang selain menjabat sebagai Ketum PSSI, Edy Rahmayadi juga saat ini menjadi Gubernur Sumatera Utara.

Pria berusia 55 tahun tersebut mengatakan tidak semudah itu menurunkannya dari jabatan sebagai ketum PSSI.

Hal itu dikarenakan PSSI merupakan anggota dari FIFA.

Tentu saja ada proses yang harus dilakukan PSSI bila ingin mengganti pemimpinnya.

Edy Rahmayadi bisa saja diganti apabila ada setengah anggota PSSI yang menginginkannya mundur.

Itu pun dilakukan hanya pada saat Kongres PSSI.

"PSSI ini di bawah FIFA dan diatur dalam statutanya. Kalau saya ada kegiatan kecurangan bersifat hukum atau para voter sebanyak 2/3 mengajukannya ke FIFA dan FIFA datang ke sini untuk memprosesnnya, itu bisa saja dilakukan," kata Edy Rahmayadi.

"Tapi tentu saja itu akan membuat buruk sepak bola Indonesia. Saya tidak mau itu. Saya ingin menjaga nama Indonesia dan tidak dijelekkan oleh negara lain," tutup Edy Rahmayadi.

Kelompok Ultras Garuda menyanyikan chant yang berbunyi "Wartawan Harus Baik" pada pertengahan babak pertama.

Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Filipina pada babak pertama matchday keempat Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (25/11/2018).

Pada pertandingan yang tak lagi menentukan langkah timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu, para suporter masih antusias menunjukkan dukungannya.

Berdasarkan pantauan tim BolaSport.com, salah satu dukungan datang dari kelompok suporter yang mengatasnamakan dirinya sebagai "Ultras Garuda".

Kelompok yang menempati tribune Selatan SUGBK itu memberi dukungan kepada timnas Indonesia dengan chant-chant dan nyanyian.

Yang menarik, di atas tribune tempat kelompok tersebut bernaung, ada spanduk bertuliskan "Ultras Garuda" yang dipasang secara terbalik.

Ada juga kata-kata sindiran bertuliskan "Game Over" saat pertandingan baru saja dimulai.

Tak hanya itu saja, kelompok Ultras Garuda menyanyikan chant yang berbunyi "Wartawan Harus Baik" pada pertengahan babak pertama.

Berikut cuplikan video chant "Wartawan Harus Baik" dari Ultras Garuda:

 Chant Ultras Garuda itu merujuk pada pernyataan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang menyalahkan wartawan atas performa buruk timnas Indomesia di Piala AFF 2018.

 Setelah takluk dari Thailand dan dipastikan tersingkir dari Piala AFF 2018, Edy Rahmayadi dimintai tanggapan oleh para wartawan yang memburu dirinya.

edy
Edy Rahmayadi berdialog dengan pemain muda PSMS Medan di kediamannya. (ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM)

Alih-alih memberi jawaban mewakili PSSI, Edy Rahmayadi justru menyalahkan pihak lain.

"Wartawan harus baik. Jadi kalau wartawannya baik, timnasnya baik," tutur Edy Rahmayadi.

Ultras Garuda juga meneriakkan chant "Edy Out" sebagai bentuk protes kepada Gubernur Sumatera Utara itu.

Di media sosial, tagar #EdyOut memang sudah menjadi trending sejak penampilan buruk timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Pelatih tim nasional Indonesia, Bima Sakti, menilai wartawan berperan penting bagi timnas.

 Sebab, melalui wartawanlah, masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi dan perkembangan timnas, seperti saat Piala AFF 2018.

"(Peran wartawan) sangat besar karena dengan adanya teman-teman wartawan, informasi bisa disampaikan ke masyarakat sehingga kami lebih dikenal. (Informasinya) bisa diterima hingga ke daedah-daerah," kata Bima ditemui seusai sesi latihan timnas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Sepanjang dilakukan pada waktu yang sudah diatur, Bima tak keberatan diwawancarai.

Mengenai kritik yang kadang disampaikan media, Bima menyebut itu sebagai hal yang wajar.

Pasalnya, semua masyarakat Indonesia, tak terkecuali media massa, pasti ingin timnas berprestasi.

"Saya pikir semua media menginginkan prestasi yang bagus, menginginkan prestasi timnas yang lebih baik dari tahun ke tahun. Jadi, kita bisa saling membutuhkan," ucap Bima.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengaitkan wartawan dengan timnas Indonesia.

Dikutip dari Kompas TV, Edy menyinggung wartawan media massa juga punya peran terhadap prestasi timnas.

"Wartawannya harus baik, jika wartawannya baik, maka timnasnya baik," kata Edy pada Kamis (22/11/2018).

Pernyataan ini langsung viral bahkan sampai diberitakan oleh situs web Fox Sports Asia.

Dalam artikelnya, Fox Sports Asia menyebut ucapan Edy itu tidak masuk akal.

Timnas Indonesia memang tampil kurang memuaskan di Piala AFF 2018.

Dari tiga laga di Grup B, Indonesia hanya bisa meraih satu kemenangan dan menelan dua kekalahan.

Hasil itu membuat Indonesia gugur lebih cepat karena poin maksimal Indonesia jika menang atas Filipina di laga terakhir adalah enam.

Komentar Bima Sakti

Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Bima Sakti, menilai wartawan berperan penting bagi timnas.

Sebab, melalui wartawanlah, masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi dan perkembangan timnas, seperti saat Piala AFF 2018.

"(Peran wartawan) sangat besar karena dengan adanya teman-teman wartawan, informasi bisa disampaikan ke masyarakat sehingga kami lebih dikenal. (Informasinya) bisa diterima hingga ke daedah-daerah," kata Bima ditemui seusai sesi latihan timnas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Bima mengaku tak terganggu dengan wartawan.

Sepanjang dilakukan pada waktu yang sudah diatur, Bima tak keberatan diwawancarai.

bima
Ekspresi kekecewaan Bima Sakti usai Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 2-4 dalam lanutan laga grup B Piala AFF 2018, di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/11/2018). (affsuzukicup.com)

Mengenai kritik yang kadang disampaikan media, Bima menyebut itu sebagai hal yang wajar.

Pasalnya, semua masyarakat Indonesia, tak terkecuali media massa, pasti ingin timnas berprestasi.

"Saya pikir semua media menginginkan prestasi yang bagus, menginginkan prestasi timnas yang lebih baik dari tahun ke tahun. Jadi, kita bisa saling membutuhkan," ucap Bima.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Edy Rahmayadi Akhirnya Angkat Bicara soal Teriakan 'Edy Out', Tonton Videonya

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved