Direncanakan Melepas Jalan Sehat, Jokowi Malah Berada di Barisan Paling Depan Sebagai Peserta

Calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo direncanakan melepas peserta jalan sehat yang digelar di Kota Bandar Lampung

Editor: Fifi Suryani
Tribunlampung/Perdi
Joko Widodo mengikuti jalan sehat yang dimulai dari tugu adipura menuju jalan Ahmad Yani Sabtu 24 November 2018. Jokowi mengenakan kaus warna cokelat bertuliskan angka 01. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNJAMBI.COM, BANDAR LAMPUNG - Calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo direncanakan melepas peserta jalan sehat yang digelar di Kota Bandar Lampung, Sabtu (24/11) pagi ini.  Namun bukannya melepas, pasangan Cawapres Ma'ruf Amin tersebut berada di barisan paling depan sebagai peserta 

Pantauan Tribun Lampung, Sabtu 24 November 2018, Joko Widodo datang ke Tugu Adipura Bandar Lampung sekira pukul 7.50 wib.

Baca: Jokowi Gunakan Kata Tabok Saat Bicara Tentang Isu PKI yang Menimpanya

Setelah itu, melakukan doa bersama dan dilanjutkan ke lokasi start jalan sehat.

Jokowi pun berada di depan garis start, dengan menggunakan kaus berwarna coklat bertuliskan #01 Jokowi mengawali jalan sehat.

Adapun rute yang dilalui yakni Jalan A Yani, Jalan RA Kartini, Jalan Katamso, Jalan Raden Intan, dan kembali ke Tugu Adipura.

Baca: Bengkel Ini Akan Buat Replika Motor Jokowi

Herman HN Hadir

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tiba di lokasi jalan sehat, Bundaran Adipura sekitar pukul 6.30 Wib. Kedatangan Herman sempat menarik perhatian warga.

Herman dikawal kepolisian turun dari kendaraan sekitan 50 meter dari bundaran Adipura.

Herman dengan kendaraan Inova sebenarnya belum berencana turun dari kendaraan.

Baca: Foto Inilah yang Bikin Presiden Jokowi Ingin Tabok Penyebar Foto Hoax, tapi orangnya di mana

Namun salah seorang warga melintas mengendarai sepeda motor tepat di depan kendaraan Herman.

 Akhirnya karena lalu lintas padat Herman turun.

Sementara istrinya Eva Dwiana Herman HN sudah lebih dulu berada di atas panggung.

Eva menyapa warga dan diiringi acara hiburan menunggu kehadiran Jokowi dan rombongan.

Baca: Ketika Ibu Negara, Iriana Jokowi Rela Bersimpuh di Lantai Untuk Foto Bareng Wartawan

Dangdutan

Sejumlah politisi partai koalisi Pasangan calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo - Ma'ruf Amin sudah bersiap di atas panggung hiburan jalan sehat di Baundaran Adipura.

Sembari menunggu Jokowi, peserta jalan sehat dihibur dengan lagu-lagu dangdut.

Salah satunya, Plt Ketua DPW NasDem Lampung, Taufik Basari (Tobas) membawa artis yang kini menjadi politisi NasDem Anisa Bahar.

Kehadirannya dibatas panggung membuat semangat peserta jalan sehat.

 Acara jalan sehat bareng calon presiden petahana nomor urut 1 Joko Widodo di Bundaran Adipura, Bandar Lampung semula dijadwalkan berlangsung pukul 6.00 WIB.

Namun, hingga kini pukul 7.30 WIB jalan sehat belum juga dimulai. Tim kampanye dan relawan Jokowi - Ma'ruf Amin sudah memadati lokasi jalan sehat.

Baca: Jokowi App Diluncurkan 17 November 2018, Sekarang Jadi Trending Nomor 1 di Google Play Store

Atribut PDI Perjuangan

Pantauan Tribun atribut partai sepanjang jalan menuju Adipura sudah terpasang.

Partai tersebut antaralain berasal dari koalisi pasangan Jokowi - Amin Seperti PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PKB dan lainnya.

Namun, atribut PDI Perjuangan mendominasi di lokasi jalan sehat.

Peserta jalan sehat pun mengenakan pakai khas warna partai berlambang moncong putih ini.

Warna merah mendominasi peserta

Pantauan Tribun atribut partai sepanjang jalan menuju Adipura sudah terpasang.

Partai tersebut antara lain berasal dari koalisi pasangan Jokowi-Amin Seperti PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PKB dan lainnya.

Namun, atribut PDI Perjuangan mendominasi di lokasi jalan sehat.

Peserta jalan sehat pun mengenakan pakai khas warna partai berlambang moncong putih ini.

Warna merah mendominasi peserta.

Baca: Jokowi App jadi Trending Nomor Satu di Play Store Google

Sampaikan Pesan di Lampung

Tidak kurang dari 714 suku yang hidup berdampingan di Indonesia.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk selalu menjaga persaudaraan.

"Masyarakat kita majemuk. Kalau tidak bisa memelihara persaudaraan dan menjaga kerukunan, hati-hati. Yang di Afganistan, perang sampai 40 tahun gak selesai," kata Jokowi dalam acara Silaturahmi dengan Alim Ulama dan Santri Se-Provinsi Lampung di Pondok Pesantren Darussalamah, Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Jumat, 23 November 2018.

Jokowi juga berpesan rakyat Indonesia untuk tidak bercerai-berai dan selalu menjaga persaudaraan.

"Saya titip pesen, kita jangan cerai-berai. Tidak boleh. Kita harus menjaga persaudaraan. Kita harus menjaga ukhuwah islamiyah. Karena kita bangsa besar," bebernya.

Tak lupa, Jokowi mengapresiasi kerukunan yang ada di Lampung Timur.

Hal itu dikatakan Jokowi karena melihat kegiatan Silaturahmi dengan Alim Ulama dan Santri Se-Provinsi Lampung turut dihadiri umat Hindu dan Kristen.

"Ini menujukkan Lampung adem ayem, tentrem (tenteram). Tidak ada gesekan karena kita saudara setanah air," imbuh Jokowi.

Jokowi mengingatkan, gesekan bisa dimulai dari perbedaan pilihan bupati, gubenur, bahkan presiden.

"Hati-hati, jangan sampai (terpecah). Karena pesta demokrasi setiap lima tahun sekali selalu ada terus (pergesekan). Jadi keliru besar kalau mengorbankan kerukunan dan persaudaraan demi demokrasi," tandasnya.

Baca: Andika Perkasa Dilantik Sebagai KSAD, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya

Fitnah Berseliweran

Dalam kegiatan itu, Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada yang namanya PKI balita.

Presiden pun menitipkan pesan kepada masyarakat Lampung, khususnya Lampung Timur, untuk selalu mencerna informasi yang beredar.

"Masuk tahun politik, fitnah berseliweran. Jangan sampai dimakan mentah-mentah. Difilter dulu informasi tersebut, bener gak," ungkapnya.

Salah satu contoh isu yang berkembang pada tahun politik ini adalah Jokowi kerap disebut anak PKI.

"(Isu) Aneh-aneh. Coba, contoh Presiden Jokowi anak PKI," ungkapnya.

Jokowi memaparkan, PKI dibubarkan tahun 1966.

Sedangkan ia lahir pada tahun 1961.

"Umur saya lima tahun (tahun 1966). Ada PKI balita?" tanya Jokowi.

Jokowi pun mengajak masyarakat untuk menggunakan logika dalam berpikir.

"Logika dipakai. Kalau gak (dipakai), dikompor-kompori," sebutnya.

"Jangan sampai muamalah kita terpecah karena pilihan kita berbeda-beda. Berbeda-beda gak papa, tapi jangan sampai tidak membuat seperti saudara," tandasnya.

Baca: Bertemu Kelompok Ulama di Bogor, Lagi Presiden Jokowi Tegaskan Bukan PKI

Diserbu Ibu-ibu

Sebelum tiba di Lampung Timur, Presiden Joko Widodo mengunjungi Lampung Tengah.

Di Lampung Tengah, Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada 1.300 warga di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih.

Setelah itu, dilanjutkan dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan makan siang di Rumah Makan Siang Malam Bandarjaya.

Selanjutnya Presiden menuju Lampung Timur via Metro.

Sepanjang jalan, tidak sedikit ibu-ibu Metro yang nekat turun ke jalan untuk menerobos barisan pengamanan dan mendekati mobil Presiden Jokowi.

Tak pelak, beberapa kali Paspampres harus turun dari mobil dan mengawal kendaraan Jokowi dengan berjalan kaki. 

Antusiasme ibu-ibu Metro ini terjadi di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan AH Nasution.

Demikian pula dengan anak-anak dan warga yang ingin melihat langsung dan bersalaman dengan Presiden.

"Iya, saya nunggu dari siang tadi. Pengen lihat. Pengen salaman. Katanya lewat sini. Jadi tadi nekat karena sudah dekat tak kejar," ujar Ria, warga Metro yang ikut berlari mengejar mobil Presiden.

Ria pun beruntung bisa bersalaman dengan Jokowi.

Ada pula seorang ibu berbaju kuning turut berlari sepanjang sekitar 50 meter untuk mengikuti mobil Presiden.

Namun sayang, ia gagal bersalaman dengan Jokowi.

Ribuan warga ”mengepung” Presiden Joko Widodo saat melintas di Kota Metro hendak menuju Kabupaten Lampung Timur, Jumat, 23 November 2018.

Dari pantauan Tribun Lampung, mobil Jokowi terpaksa berhenti karena warga yang berhamburan ke tengah jalan.

Mereka ingin menyambut untuk sekadar bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia ini.

Gayung bersambut, Presiden menyempatkan diri menyapa warga.

Bahkan, ia juga membagikan buku.

 Akibatnya, Jalan Jenderal Sudirman-AH Nasution mengalami kemacetan.

Biasanya rute itu bisa ditempuh dalam waktu 10 menit.

Namun, kemacetan membuat waktu tempuh menjadi 30 menit.

Baca: Sindiran dalam Ramalan Sudjiwo Tedjo, Isinya Ditujukan untuk Jokowi dan Prabowo

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved