Ketika Navy Seal Jadi Murid Kopaska, Demi Pelajari Bertempur di Hutan dengan Senjata Mematikan ini

Navy Seal Sampai Berguru ke Kopaska Pelajari Teknik Tempur Gunakan Senjata Mematikan Saat gerilya di Hutan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribunnews
Navy Seal 

TRIBUNJAMBI.COM - Navy Seal Sampai Berguru ke Kopaska Pelajari Teknik Tempur Gunakan Senjata Mematikan Saat gerilya di Hutan.

Kopaska menjadi satu diantara pasukan elit yang dimiliki oleh TNI.

Kemampuan tempur para manusia katak ini sudah terkenal sejak perang memperebutkan wilayah Irian Barat dari tangan Belanda.

Kemampuan tempur spesialis dalam air, Kopaska ahli dalam sabotase pembebasan sandera, penyapu ranjau dan peledakan di dalam air.

Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh Kopaska yakni demolisi bawah air, pengawalan VIP, gerilya dan antigerilya, terjun bebas, hingga intelijen.

Bahkan saking handalnya bertempur di medan-medan berat Navy Seal perlu untuk belajar kepada Kopaska.

Terutama teknik pertempuran menggunakan senjata mematikan memanfaatkan benda-benda yang ada di hutan.

Baca: Tidak Ada Rintangan yang Tak Dapat Diatasi, Moto Kopaska Rela Mati Jaga Keutuhan Laut Indonesia

Baca: Warga Sarolangun Banyak Terserang ISPA. Dinkes Imbau Masyarakat untuk Terapkan PHBS

Baca: Ledakan Bom Kejutkan Soekarno di Markas TNI, 2 Sosok ini Muncul dari Air & Buat Bung Karno Tersenyum

Dinukil dari buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska, pembentukan Kopaska berawal dari kekaguman Presiden Soekarno terhadap aksi yang dilakukan dua prajurit TNI AL.

Tahun 1960, TNI AL yang kala itu bernama ALRI menggelar peringatan hari Armada.

Presiden Soekarno menjadi inspektur upacara dan berdiri di podium Dermaga Ujung Surabaya.

Saat itulah Letnan Laut Joko Suyatno dan Sersan Emil Joseph unjuk kebolehan.

Keduanya merupakan personel ALRI yang telah mendapat pelatihan di Underwater Demolition Team di Amerika Serikat.

Letnan Joko dan Sersan Emil keluar dari kapal selam kelas Whiskey RI Tjakra di kedalaman sebelas meter.

Mereka muncul sejenak dengan peralatan selam lengkap ke permukaan.

Beberapa saat kemudian ledakan dahsyat terdengar.

Soekarno dan Kopaska
Soekarno dan Kopaska 

Markas ALRI sampai berguncang saking kerasnya ledakan.

Ledakan itu tak dirancang untuk menghancurkan, sekadar menunjukkan kemampuan pasukan katak.

Walau begitu lumpur dermaga sampai muncrat tinggi ke angkasa.

Setelah ledakan, muncul Joko dan Emil dari kolong dermaga.

Rupanya mereka berdua adalah pelaku demo peledakan yang menggetarkan itu.

Joko dan Emil yang mengenakan perangkat SCUBA dan tubuh penuh lumpur mendekati Soekarno di podium.

Semua hadirin terkagum-kagum melihat aksi pasukan komando tersebut.

Bung Karno yang mengenakan pakaian kebesaran putih-putih tak risau disalami dua prajurit yang tangannya masih belepotan lumpur itu.

Beliau malah tersenyum bangga.

Baca: Sandera WNI, Kelompok Perompak Abu Sayyaf Pernah Harus Berurusan dengan Denjaka dan Kopassus

Baca: Dokter dan Perawat Standby di Pemondokan Atlet. KONI Tebo Siapkan Lima Petugas di Porprov

Baca: Asal Usul dan Keistimewaan Pisau Komando, Senjata Andalan Kopassus yang Fenomenal

Dengan kagum, Soekarno menepuk pundak kedua anggota pasukan katak itu.

"Angkatan Lautku lengkap sudah," mungkin itu yang ada di pikiran Soekarno saat itu.

Aksi itu pula yang membuat Soekarno mantap memerintahkan ALRI membentuk Komando Pasukan Katak.

Dua tahun kemudian, 31 Maret 1962, pasukan elite ini dibentuk.
Saat itu suasana di tanah air sedang tegang.

Indonesia terlibat konfrontasi dengan Belanda dalam perebutan Irian Barat.

Kopaska pun berdiri dengan motto Tan Hana Wighna Tan Sirna. "Tak ada rintangan yang tak bisa dilewati".

Ajarkan Teknik Mematikan Kepada Navy Seal

Kopaska disebut juga merupakan Navy Sealsnya Indonesia.

Navy Seal merupakan pasukan khusus milik marinir Amerika Serikat yang pengalaman di berbagai medan tempur di penjuru dunia.

Namun tak hanya memiliki kemampuan yang hampir sama, Kopaska dan Navy Seals tenyata juga sering bertemu dan mengadakan latihan bersama.

Navy Seal dan Denjaka
Navy Seal dan Denjaka (Kolase/TribunJambi.com)

Sudah 32 tahun dan 64 kali dua pasukan elite ini berlatih bersama dalam latihan berjudul Flash Iron.

Kisah ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.

Latihan antara Kopaska dan Navy Seal disimulasikan seperti pertempuran sungguhan dengan peluru tajam.

Materi latihan bersama diantaranya mengatasi pembajakan, perang hutan, hingga terjun bebas dan mendarat ke laut.

Satu diantara teknik pertempuran yang diajarkan Kopaska pada Navy SEAL adalah pembuatan booby trap alias jebakan dari bahan-bahan yang sudah ada di hutan.

Ranting, kayu dan akar-akaran bisa jadi senjata mematikan jika dipadukan dengan senjata atau peledak yang sudah ada.

Latihan bersama aspek darat, laut dan udara ini biasanya mengambil tempat di Guam Naval Base dan US Anderson Air Force, jika Navy Seal jadi tuan rumah.

Sementara di Indonesia digelar di Surabaya dan Banyuwangi.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved