Whitey Bulger, Mafia Paling Ditakuti yang Mati Tragis di Balik Jeruji Besi
TRIBUNJAMBI.COM - James 'Whithey' Bulger adalah seorang yang menjalani kehidupan ganda, sebagai salah satu
TRIBUNJAMBI.COM - James 'Whithey' Bulger adalah seorang yang menjalani kehidupan ganda, sebagai salah satu mafia paling terkenal sekaligus sebagai informan rahasia FBI.
Pada Selasa (31/10) pagi, dia terbunuh setelah dipindahkan ke penjara federal di West Virginia. Saat ini, FBI sedang menyelidiki kematiannya, yang terjadi sehari setelah dia dipindahkan ke penjara West Virginia.
Bulger (89), ditemukan tubuhnya sudah tidak bisa merespon pada pukul 08.20. Dia dinyatakan meninggal oleh pemeriksa medis Preston Country setelah gagal menyelamatkan nyawanya.
Kata biro penjara, tidak ada staf atau tahanan lain yang terluka. Sebelumnya, Bulger pernah ditempatkan di penjara Oklahoma dan Tucson, Arizona.
Dia dijatuhi hukuman seumur hidup, kemudian berubah menjadi hukuman mati. Bulger divonis pada Agustus 2013 dari 11 pembunuhan yang dilakukannya sejak 1973 hingga 1985.
Tuduhan lain yang diterimanya adalah pemerasan. Dia dijatuhi hukuman dua masa hidup berturut-turut ditambah lima tahun.
Seorang juri federal menghukum Bulger atas 31 tuduhan, termasuk pemerasan, pencucian uang, pengedaran obat bius, dan kepemilikan senjata.
Penjara adalah sesuatu yang paling dihindari oleh Bulger. Bulger adalah pembunuh para saksi potensial, berada di balik ahli hukum yang korup dan hidup sebagai buronan selama 16 tahun.
Namun, pelarian Bulger berakhir setelah mantan ratu kecantikan Islandia membuatnya tertangkap pada Juni 2011 di Santa Monica, California.
Bulger dan geng Winter Hill yang menaunginya telah beroperasi selama lebih dari dua dasawarsa di lingkungan Boston Selatan yang didominasi warga Irlandia.
Di sana, dia terlibat dengan lintah darat, judi, pemerasan, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.
Mereka dengan pesetujuan diam-diam dari agen FBI, sehingga Bulger akan memberikan informasi tentang gangster lainnya. Bulger ditakuti karena temperamennya yang sedikit dan kebrutalannya.
Jaksa mengatakan Bulger mencekik dua wanita dengan tangannya sendiri dan dia menyiksa pria selama berjam-jam sebelum menembak kepalanya dengan senapan mesin.
Baca Juga : Kate Middleton Nyaman Pakai Sepatu 'High Heels' Seharian dan Saat Menggendong Anak, Rupanya Ini Trik Rahasianya
Kevin Weeks, mantan letnan Bulger yang akhirnya bersaksi melawan Bulger mengatakan bahwa mereka dulu mengambil yang mereka inginkan secara brutal.