Hoax CFD Membiru Prabowo-Sandi, Cawapres Sandiaga Uno Kembali Ingat Dengan Pesan Ahok
Kata-kata Ahok terkait larangan CFD untuk kegiatan politik ternyata masih lekat di ingatan Sandiaga Uno
TRIBUNJAMBI.COM - Kata-kata Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok terkait larangan Car Free Day (CFD) untuk kegiatan politik ternyata masih lekat di ingatan Sandiaga Uno.
CFD menurut aturan Pergub No 12 Tahun 2016 soal Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang ditandatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok harus bebas dari atribut serta kegiatan politik.
Sebelumnya beredar di media sosial Undangan CFD Membiru Prabowo-Sandi.
Namun calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memastikan undangan " CFD Membiru Prabowo-Sandi" di Bundaran Hotel Indonesia yang beredar di media sosial adalah hoaks.
"Sudah pasti bukan dari kami itu (yang membuat undangan). Karena satu, saya ngerti banget CFD (car free day) itu enggak boleh digunakan untuk kegiatan politik," ujar Sandi di kediamannya yang terletak di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/10/2018).
Sandiaga mengaku sempat diingatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait larangan menggelar agenda politik di kawasan CFD.
Baca: Hari Sumpah Pemuda - Fahri Hamzah: Pemuda Kini Menghadapi Pemimpin yang Linglung
"Saya waktu itu, waktu Pilgub DKI baru awal banget 2015, kan ada aksi santun tuh, aksi politik demokrasi sejuk oleh sahabat Sandiaga Uno. Terus diingetin sama Pak Basuki," lanjut Sandi.
"Mulai saat itu saya ngerti Pergub itu untuk memastikan bahwa CFD itu untuk kegiatan olah raga, kegiatan menjaga lingkungan, sosial, budaya kayak begitu, jangan dijadikan kegiatan politik," lanjutnya.
Sandi sangat menyayangkan beredarnya undangan aksi tersebut dan mengatasnamakan tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Sandi berharap masyarakat bijak dalam menerima informasi agar tak timbul perpecahan yang menciderai kebersamaan bangsa.
Sebelumnya, Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, pihaknya tak pernah merencanakan acara itu.
"Enggak kok, hoaks itu, kan CFD enggak boleh dipakai untuk kegiatan politik itu kan ruang publik yang (ingin) rekreasi dan refreshing dari kesehariannya," ujar Ferry melalui pesan singkat, Jumat (26/10/2018).
Di media sosial dan pesan WhatsApp beredar undangan "CFD Membiru Prabowo-Sandi" di Bundaran HI pada Minggu (28/10/2018) pukul 06.00.
Acara itu mengajak masyarakat hadir dengan dresscode atasan biru dan bawahan bebas atau warna krem jika ada.
Undangan yang memuat foto pasangan calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, itu juga menyebut penggagas acara adalah "Kami kumpulan emak-emak pendukung Prabowo-Sandi".
Adapun larangan kegiatan politik di area car free daydiatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang menyatakan area car free day harus bebas kegiatan politik.
Baca: Sumpah Pemuda 2018 - 10 Kata Soekarno yang Mendunia dan Membakar Semangat Pemuda Indonesia
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tegas mengatakan bahwa kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau Car Free Day (CFD) harus bebas dari atribut serta kegiatan politik.
Aturan Pergub No 12 Tahun 2016 soal Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang ditandatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
Menurutnya, di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) telah jelas diatur bahwa pelaksanaan CFD harus bebas dari kegiatan politik.
Berdasarkan Pergub DKI Nomor 12 tahun 2016 tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), di pasal 7 ayat 2 disebutkan, HBKB tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.
Dinilai Selalu Menentang Kebijakan Ahok Ini Jawaban Sandiaga
Pasca terpilih di Pilgub DKI lalu, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan juga Sandiaga Uno dinilai selalu bertentangan dengan kebijakan Ahok.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno menjadi narasumber dalam program acara Hotman Paris Show, Rabu (14/3/2018).
Di dalam program tersebut, Hotman mengkritisi kebijakan Anies-Sandi.
Baca: Link Live Streaming Timnas U19 Indonesia Vs Jepang Perempat Final Piala AFC U19 2018 Malam Ini
Menurutnya, kebijakan Pemimpin DKI yang baru ini banyak yang bertentangan dengan kebijakan sebelumnya.
"Eh aku ada pertanyaan, udah nggak sabar mau nanya.
Kenapa anda dalam melaksanakan program, sengaja bikin program yang justru bertentangan dengan program gubernur sebelumnya?", tanya Hotman Paris.
"contoh tanah abang, kemudian becak.
Itu total bertentangan dengan gubernur sebelumnya.
Memang ada niat untuk menunjukkan bahwa kamu dan Anies terbaik dari Ahok atau bagaimana?", tanya Hotman menambahkan.
Menanggapi pertanyaan dari Hotman Paris, Sandiaga menjawab,"yang terjadi adalah meledaknya jumlah pedagang kecil yang ada di Tanah Abang yang turun ke jalan karena penataan yang dilakukan sebelumnya itu tidak berkesinambungan.
Jadi para pedagang itu turun ke bawah karena pasarnya sepi.
Saya akhitnya tanya ke Satpol PP dan Dishub. Walaupun sudah ditertibkan, mereka akan kembali lagi.
Jadi tingkat kepatuhan pedagang kecil dan supir disana sangat rendah.
Baca: Baku Tembak, Prajurit Kopassus Achmad Kirang Gugur Saat Sergapan Kilat Lumpuhkan Pembajak Pesawat
Nah saya sampaikan, kuncinya itu adalah bagaimana membuat ramai pasar lagi, bagaimana memberikan lahan usaha buat mereka.
Untuk sementara, kita berikan kebijakan yang bisa memastikan lapangan kerja tetep ada di sana, meneruskan apa yang Pak Jokowi inginkan kan? Membangun ekonomi daerah yang berbasisis kerakyatan, UKM", ujarnya.
"Intinya, toh juga peraturan itu untuk kepentingan rakyat, kenapa dipersulit begitu?", tanya Hotman kembali.
"Tapi ujungnya saya bilang, ini sementara.
Begitu kita tata, kita bangun, kalian harus balik lagi.
Dan mereka semua sepakat", Sandi beri syarat.
"Tapi kan tadi anda bilang tidak bisa ditata, begitu kan?", tanya Hotman mengkritisi.
"Bukan begitu, ditata selama mereka memiliki kepastian bahwa selama di tata itu mereka penghasilannya terjaga dan meningkat malah.
Karena kita kan pengennya mereka naik kelas", ujarnya menutup. (TribunWow/Dian Naren)