Muara Sabak Barat Terbanyak Kasus Kaki Gajah, Dinkes Lakukan Pengobatan Massal di 11 Kecamatan

Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Kasus filariasis atau yang dikenal dengan penyakit kaki gajah masih di temukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tercatat dari 2016 hingga 2017 ada sebanyak 77 kasus.

Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit tersebut pada bulan Oktober ini pihak Dinas Kesehatan Tanjabtim kembali melakukukan pengobatan massal.

Daerah endemis kasus filariasis ini terbanyak ditemukan di Kecamatan Sabak Barat.

Tercatat di kecamatan itu ditemukan 65 kasus sedangkan sisanya terdapat di Sabak Timur, Berbak Dan Rantau Rasau.

Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim Ernawati ketika dikonfirmasi Tribunjambi.com, pada jumat (26/10/) membenarkan jika kasus filariasis dalam kurun waktu 2016-2017 ada 77 kasus.

Baca: Misteri Kematian Satu Keluarga di Palembang Diungkap Polisi, Ternyata Pelakunya FX Ong Sang Suami

Bahkan di awal 2018 lalu di temukan 1 kasus kronis di kecamatan Muarasabak Barat.

"Ada 77 kasus. Kasus ini masih kasus yang lama," ujarnya.

Diakuinya memang pada 2016-2017 pemberian pengobatan masal telah dilakukan Namun tidak maksimal atau dapat dikatakan gagal Karena berdasarkan pemeriksaan pihak Kementrian Kesehatan di awal 2018 kasus filariasis masih di temukan.

"Pengobatan dikatakan berhasil ketika kasus tidak di temukan lagi," ujarnya.

Baca: Jadwal Perempat Final French Open 2018 - Link Live Streaming hingga 5 Wakil Indonesia Masih Berjuang

Memang lanjutnya, kasus yang ditemukan bukan pada penderita baru. Tetapi pada penderita lama. Namun sama saja jika kuman nya masih di temukan artinya belum berhasil.

"Tujuan pengobatan hanya memutus mata rantai kuman filariasis ini," ujarnya.

Menindaklanjuti hal ini, dinas kesehatan Kabupaten Tanjabtim pada bulan Oktober ini melakukan pengobatan secara masal.

Dan dilakukan di 11 kecamatan yang ada di Tanjabtim.

Baca: Jadwal Timnas U-19 Indonesia Vs Jepang Segini Harga Tiket Perempat Final Piala Asia U-19 2018