5 Sumber Pendapatan Atlet Bulu Tangkis Indonesia, Paling Kaya Marcus dan Kevin Sanjaya

5 sumber pendapatan atlet bulu tangkis Indonesia, paling kaya Marcus dan Kevin Sanjaya yang miliaran rupiah.

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
Ganda putra Indonesia Marcus/Kevin. (Instagram/@badminton.ina) 

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak pebulu tangkis Indonesia yang memiliki penghasilan miliaran rupiah per tahun. Padahal, banyak dari berpenghasilan dari olahraga.

Berkaca dari beberapa sosok pebulu tangkis sukses, banyak yang saat ini sukses. Sebutlah nama Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Heryanto Arbi yang berpenghasilan tinggi meski sudah tidak bermain bulu tangkis.

Mereka telah membuka usaha bermodal hadiah-hadiah dari memenangkan turnamen.

Sebenarnya, dari mana saja sumber penghasilan pebulu tangkis Indonesia?

Dari beberapa sumber yang dihimpun tribunjambi.com, pendapatan atlet bulu tangkis Indonesia ada lima sumber. Kontrak individu, hadiah kejuaraan dari dalam dan luar negri, bonus dari sponsor, bonus dari klub, bonus dari pemerintah.

1. Hadiah kejuaraan

Hadiah dari juga tidak kecil. Ada beberapa kejuaraan yang berhadiah miliaran rupiah. Biasanya, turnamen-turnaemen itu berhadiah dalam kurs dollar.

Baca: Asmara Kevin Sanjaya, Dilirik Ratchanok, Tapi Malah Melirik Pebulu Tangkis Cantik Australia Ini

Baca: Jejak Karier Prestasi Kevin Sanjaya Sukamuljo sejak 2015-2018, Koleksi Medali di Berbagai Even

Baca: Link Live Streaming French Open 2018, 8 Wakil Indonesia Tanding Mulai Pukul 17.00 WIB

Jangan kaget kalau beberapa kali kejuaraan, pemain bisa meraup miliaran rupiah bila menang.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com, pemain Pelatnas Indonesia yang mengumpulkan hadiah tertinggi yaitu pasangan ganda putra Indonesia Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya.

2. Kontrak individu

Pebulu tangkis di pelatnas bisa mendapatkan kontrak individu dari sponsor produk. Nominal yang diperoleh berbeda-beda, tergantung dari perjanjian.

Perlu diketahui, nilai valuer ini ditentukan beberapa hal. Seperti ranking BWF, usia, catatan prestasi, penampilan si atlet.

Rudy Hartono semasa jaya sebagai pemain
Rudy Hartono semasa jaya sebagai pemain ()

Bagai yang memiliki penampilan fisik menarik, juga bisa menambah penghasilan sebagai brand ambassador. Seperti, Jonatan Christie.

Berapa besarnya?

Mengutip dari qerja.com, untuk pemain level elite A, ranking 10 besar, nilainya bisa Rp 1 miliar lebih per orang per tahun. Untuk level elite B, ranking 11-20 sekira Rp 500 juta.

3. Bonus sponsor

Selain dana, pemain juga memperoleh pasokan peralatan tanding dan apparel, plus tambahan bonus jika memenangi satu turnamen.

Jika ditotal, hanya dari hadiah turnamen dan kontrak saja, seorang pemain bulutangkis papan atas bisa memperoleh penghasilan lebih dari Rp 2 miliar.

Baca: Hal Ini yang Bikin Timnas U-19 Indonesia Bisa Perempat Final Padahal Poin Sama dengan UEA

4. Bonus kejuaraan

Pendapatan atlet berbanding lurus dengan prestai. Semakin berprestasi, semakin besar pula pundi-pindi rupiah yang dihasilkan.

Sebagai contoh, bonus pemerintah untuk juara All England 2015 sebesar Rp 500 juta. Bonus Olimpiade 2016, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyiapkan bonus miliaran dan tunjangan hari tua.

Berikut ini bonus dari prestasi di Olimpiade 2016.

Medali emas: Rp 5 miliar.
Medali perak: Rp 2 miliar.
Medali perunggu: Rp 1 miliar.

Tunjangan Hari Tua (THT)
Medali emas: Rp 20 juta per bulan
Medali perak: Rp15 juta per bulan
Medali perunggu: Rp10 juta per bulan

5. Bonus dari klub

Bagi klub yang besar, biasanya memberikan bonus kepada pemain-pemainnya.

Baca: Asmara Kevin Sanjaya, Dilirik Ratchanok, Tapi Malah Melirik Pebulu Tangkis Cantik Australia Ini

Baca: 10 Artis yang Cerai, Jadi Janda Muda Cantik masih Berpenampilan Segar

Baca: 8 Artis Cantik 40 Tahun ke Atas yang Berpenampilan Segar, Pernah Ada yang Kena Skandal

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved