Video: Dibongkar Oleh Prabowo Subianto, Inilah Sosok Kunci yang Kalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta

Pengakuan siapa sosok yang menjadi kunci Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok kalah di Pilgub DKI Jakarta kembali diungkap Prabowo Subianto

Editor: bandot
Prabowo dan Ahok 

TRIBUNJAMBI.COM - Pengakuan siapa sosok yang menjadi kunci Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok kalah di Pilgub DKI Jakarta kembali diungkap Prabowo Subianto.

Sebelumnya Ahok yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat kalah dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta.

Siapa sosok kunci yang membuat Ahok kalah, Prabowo Subianto membongkar sosok kunci yang membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kalah di Pilgub DKI.

Prabowo Subianto membongkar hal tersebut berkaitan dengan makin panasnya kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta (Wagub DKI).

Kursi Wagub DKI kini diketahui diperebutkan 2 partai koalisi, yakni Gerindra dan PKS.

Prabowo mengungkapkan itu saat diwawancara wartawan senior CNN dan diunggah di akun youtube CNN Indonesia dengan judul 'Prabowo Bicara Wagub DKI Jakarta'.

Prabowo mengatakan bahwa sampai saat itu proses memilih Wagub DKI Jakarta masih terus berjalan.

"Ini proses yang sedang berjalan. Politik itu kan biasa, politik itu kan harus kita akomodatif. Saya memang akan konsultasi terus dengan ketua Gerindra di DKI. Jadi saya ingin menghormati dan menghargai anak buah saya," ujar Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut.

Baca: Deretan Pria Mantan Pacar Rossa Mulai Dari Ivan Gunawan Hingga Kabar Pernikahan Dengan Afgan

Prabowo mengaku dirinya juga memiliki kepentingan dalam pemilihan Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

Prabowo Subianto dan Ahok
Prabowo Subianto dan Ahok (RMOL.co)

"Saya ada kepentingan juga dalam arti memang saya harus akomodatif, temen-temen koalisi saya juga . PKS juga berharap Wagubnya akan dari PKS. Tapi saya juga sedang persuasif coba untuk bisa orang-orang DKI bisa menerima," kata Prabowo Subianto.

Saat ini, kata Prabowo Subianto, dirinya juga sedang berdiskusi dengan beberapa tokoh dari partai-partai selain Gerindra di DKI, bahkan dengan partai yang tak berkoalisi dengan Gerindra.

"Jadi ini proses, nanti kita cari, ujungnya nanti kita cari," ujar Prabowo Subianto.

Ketika ditanya terkait apakah nama M.Taufik sudah final akan maju menjadi Wagub DKI, Prabowo Subianto menegaskan nama itu belum final.

"Saya kira belum, kalau belum maju ya belum final. Tapi bagi saya beliau orang yang sangat berprestasi di Gerindra. Ya bagaimanapun dia yang mimpin. Ahok kita kalahkan kan dia kuncinya," kata Prabowo Subianto.

M.Taufik adalah politikus dan Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra. Ia adalah sosok kontroversial karena banyaknya perselisihan dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra, Mohamad Taufik di Balai Kota, Jumat (10/8/2018). (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra, Mohamad Taufik di Balai Kota, Jumat (10/8/2018). (Warta Kota/Anggie Lianda Putri) (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

Meskipun demikian, ia diusulkan oleh Gerindra untuk mengisi posisi wakil Gubernur, setelah Joko Widodo mengundurkan diri dan Basuki mengisi posisi yang ditinggalkan Jokowi.

Baca: Jadwal Lengkap French Open 2018, Jonatan Christie Bakal Ketemu Wakil India, Minions Lawan Jerman

Lalu kini lagi-lagi M.Taufik kembali diusulkan menjadi Wagub DKI setelah Sandiaga Uno meninggalkan posisi Wagub DKI.

Respons Negatif

Sebagian warga merespons negatif rencana pencalonan Mohammad Taufik sebagai wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.

Djami (30), pegawai negeri di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, berpendapat bahwa pencalonan Mohammad Taufik bisa membunuh kepercayaan rakyat kepada aparat pemerintah.

Sebab, Taufik merupakan mantan narapidana kasus korupsi. Ia mengatakan, setiap warga negara memiliki hak untuk memimpin suatu daerah.

Kendati demikian, partai politik yang mengusung seorang pemimpin daerah seharusnya mempertimbangkan riwayat hukum calonnya.

"Saya tahu siapa dia (Mohammad Taufik), tetapi saya kecewa sih kenapa dia ngotot banget jadi wagub. Harusnya Parpol yang mengusungnya juga perhatikan dong bagaimana pendapat rakyat," ujar Djami saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

Djami menyampaikan, kriteria pemimpin yang baik adalah seseorang yang bisa memberikan teladan yang baik untuk rakyatnya.

Baca: Namanya Tak Masuk Biodata Keluarga Jokowi, Kaesang: Jahat Banget, Hingga WIkipedia Beri Jawaban

"Dia saja pernah korupsi, apakah bisa menjamin dia enggak korupsi di masa depan. Ini Jakarta loh, ibu kota negara. Harusnya yang memimpin, seseorang dengan track record yang baik," ujar dia.

Pendapat yang sama juga disampaikan Laura (27), karyawan swasta di kawasan Sudirman. Ia ragu Jakarta akan lebih baik jika dipimpin mantan narapidana kasus korupsi.

Laura paham bahwa setiap mantan napi korupsi memiliki hak untuk hidup normal kembali dalam lingkungan.

Kendati demikian, menurut dia, memilih mantan napi korupsi menjadi kepala daerah merupakan pilihan yang keliru.

"Boleh saja memberi kesempatan kedua kepada mereka (mantan napi korupsi) asal jangan memimpin daerah lah. Siapa yang bisa menjamin dia enggak mengulanginya lagi?" ujar Laura.

Mitha (24), karyawan swasta lainnya, juga mengaku kecewa akan keputusan Partai Gerindra DKI yang mengusulkan Taufik sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

Ia menilai, ini bisa menciptakan citra buruk pemerintahan. Menurut Mitha, pemimpin yang baik adalah seseorang yang mampu memberikan manfaat bagi rakyat yang dipimpinnya.

Baca: Deretan Instansi yang Sudah Unggah Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018

"Korupsi itu kan merugikan rakyat, kalau dia jadi wagub, kita mencontoh hal baik apa dari dia?" ujar Mitha. "Saya enggak tahu siapa yang bisa memutuskan dia bisa jadi wagub atau tidak, tetapi tolonglah dengar pendapat rakyat. Kita enggak mau punya wagub mantan napi korupsi," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, DPD Gerindra DKI sudah memutuskan untuk mengusulkan Taufik sebagai cawagub DKI.

Alasannya, Taufik memiliki banyak pengalaman memimpin organisasi selama lebih dari 18 tahun dan kini menjabat wakil ketua DPRD DKI Jakarta.

Dalam rapat pimpinan pada Jumat (21/9/2018), kata Syarif, seluruh pengurus DPD, Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-DKI Jakarta sepakat mengusulkan Taufik.

"Keputusan rapim cuma tunggal, yaitu menetapkan M Taufik sebagai calon wakil gubernur DKI," kata Syarif. Usulan DPD Gerindra DKI ini masih akan dibahas di tingkat pimpinan pusat partai.

Adapun kursi wagub DKI Jakarta masih kosong setelah Sandiaga mundur untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai politik pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 berhak mengusulkan nama cawagub pengganti.

PKS telah memiliki dua nama cawagub yang akan diusulkan, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.

PKS tengah berupaya melobi Gerindra agar menyerahkan kursi wagub DKI kepada PKS.(Theo Yonathan Simon Laturiuw/Rindi Nuris Velarosdela)

Videonya di Bawah Ini

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "M Taufik Diusulkan Jadi Calon Wagub DKI, Bagaimana Tanggapan Warga?".

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prabowo Subianto Bongkar Sosok Kunci yang Bikin Ahok Kalah di Pilgub DKI Jakarta

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved