Ratusan Napi yang Kabur Saat Gempa dan Tsunami di Palu, Berangsur Kembali
"150 napi yang kembali langsung," kata Nanang R, Kepala Rutan Kelas IIA Palu, usai memimpin apel pegawai rutan, Selasa.
TRIBUNJAMBI.COM, PALU - Ratusan narapidana (Napi) yang kabur dan menyelamatkan diri dari rumah tanahan (Rutan) Klas IIA Palu, saat gempa dan tsunami melanda Palu, Jumat (28/9) petang, kini mulai kembali ke Rutan.
Para napi kabur bersamaan saat bencana terjadi pada Jumat (28/9/2018) petang. Namun, ratusan napi yang kabur tersebut berangsur kembali mendatangi Rumah Tahanan ( Rutan) Kelas IIA Palu.
Pihak Lapas mengimbau agar seluruh napi yang kabur segera melapor baik secara langsung mau pun secara tidak langsung. Hingga Selasa (9/10), tercatat ada ratusan napi yang sudah melaporkan diri ke Rutan Kelas IIA Palu, Jalan Bali, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baca: Tuntut Ingin Bertemu Keluarga Korban Gempa Donggala, Ratusan Napi Kabur Usai Bakar Rutan
Umumnya napi kembali setelah memastikan kondisi keluarganya aman, atau terkena dampak bencana gempa dan tsunami. Rata-rata melaporkan diri secara tidak langsung seperti melalui sambungan telepon, atau melalui pihak keluarga. Namun ada juga yang melaporkan diri secara langsung.
"150 napi yang kembali langsung," kata Nanang R, Kepala Rutan Kelas IIA Palu, usai memimpin apel pegawai rutan, Selasa.
Menurut Nanang, napi yang sudah melapor ke rutan diberikan kebijakan khusus dapat pulang kembali ke keluarganya untuk membantu meringankan dampak bencana tersebut. Namun ada juga sebagian napi yang langsung dimasukkan ke sel tahanan.
Baca: Pasukan Misterius dan Mematikan di Kopassus yang Sangat Dirahasiakan, Spesialis Operasi Senyap
Baca: Proyek Ratusan Triliun di Zaman Ahok Dihentikan Anies Baswedan, Lalu Sindir Cara Kerja BTP
"Karena ini bencana alam maka kami tetap memberikan kebijakan bagi napi yang ingin membantu keluarganya yang terkena dampak bencana, tetapi setiap hari diwajibkan datang melapor ke sini," kata Nanang.