Tita, Mahasiswi yang Merintis Usaha, Pernah Nangis Waktu Jualan Bulan Puasa

Dua hari Tita bersama kawannya berjualan Tape Sticky Roll di kawasan kantor gubernur di Telanaipura.

Penulis: Nurlailis | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/hanif burhani
Tita adalah mahasiswa Universitas Jambi Fakultas Ekonomi Bisnis 

Pernah Nangis Waktu Jualan Bulan Puasa

TRIBUNJAMBI.COM - Dua hari Tita bersama kawannya berjualan Tape Sticky Roll di kawasan kantor gubernur di Telanaipura. Karena sudah banyak pemasukan, dia memutuskan libur beberapa hari. Tribun bertandang di kediaman Tita pada hari liburnya.

Menggunakan jilbab biru, blues hijau muda dan jeans Tita keluar dari rumahnya di kawasan SMPN 16 Kota Jambi. Dia mempersilakan Tribun dengan ramah. “Teh atau kopi?” tanyanya.

Tita adalah mahasiswa Universitas Jambi Fakultas Ekonomi Bisnis. Beriringan dengan studi ekonomi yang dijalaninya dia pun mencoba-coba bisnis seperti kebanyakana anak muda jaman kiwari: kuliner.

Tita mengaku awalnya menjual klapetart, tapi kini dia menjual jajanan olahan tape yang diberi label Tape Sticky Roll. Semacam olahan tape yang digulung dengan kulit lumpia dan diberi topping.

Ide untuk menjual jajanan muncul ketika Tita melihat kawannya di Banjarmasin melalui sosial media. Tita takjub melihat jajanan berbahan dasar tape yang dijual itu bisa laris. Seorang kawannya tiba-tiba memberi saran: bagaimana kalau Tita mencoba usaha itu di Jambi.

Maka tahun 2017 jadi permulaan Tita berdua dengan temannya membuat usaha Tape Sticky Roll. Tita cukup terkejut melihat animo pembeli cukup tinggi. Kadang sehari bisa terjual 30 kotak yang isinya lebih dari satu.

“Sistemnya kalau dulu kita promo melalui instagram da grup WhatsApp. Jika ada yang memesan langsung kita buat, tapi dijemput pembeli ke rumah,” katanya.

Berkembangnya jasa transportasi berbasis daring juga sangat membantu usaha Tita. “Jadi yang jemput kadang ojek online. Pas mau dijemput kita masak agar hangatnya tahan,” ungkap mahasiswa Universitas Jambi ini.

Menjalankan bisnis kuliner ini memberikan banyak pelajaran untuk Tita. Terutama soal perencanaan. Pelajaran ini dirasakannya saat Ramadan tahun ini.

“Waktu itu kita sudah bikin dan karena jualnya di mobil kita pikir langsung aja. Ternyata kita nggak merencanakan di mana tempatnya. Tempatnya sudah pada penuh sama yang lain,” katanya.

Sembari tersenyum mengingat-ingat saat itu Tita mengatakan sempat menangis. “Nangis kami,” katanya kemudian tertawa mengenang kejadian Ramadan lalu.

Meski pun begitu dia dan temannya tertolong ada yang membeli. Mulai dari teman dekat dan keluarga.

Tita punya rencana jangka panjang sendiri dari pelajaran bisnis ini. “Rencananya kita mau bikin tempat dan buka kafe juga. Tapi itu nanti,” katanya. (nurlailis)

Biodata:

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved