Hanum Rais Ungkap Pengakuan Ratna Sarumpaet yang Ketakutan, Diancam Sampai ke Anak Cucunya
Hanum Rais Ungkap Pengakuan Ratna Sarumpaet yang Ketakutan, Diancam Sampai ke Anak Cucunya
TRIBUNJAMBI.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet dikabarkan jadi korban pengeroyokan di Bandung.
Kabar tersebut viral di media sosial dan mendapat respon dari berbagai kalangan masyarakat tak terkecuali orang-orang penting di negeri ini.
Putri Amien Rais, Hanum Rais turut angkat bicara mengenai kabar kasus penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut disampaikan Hanum melalui laman Twitter @hanumrais yang diunggah pada Selasa (2/10/2018) malam.
Penulis yang satu ini mengunggah video ketika dirinya bersama Ratna Sarumpaet.
Menurutnya, Ratna Sarumpaet mendapat ancaman berupa intimidasi terhadap keluarganya jika lapor pada polisi.
Baca: Terungkap Fakta Baru Video Asusila UIN Bandung, Suara Perekam dan Pemeran Aktif di Kegiatan
"Jika saya jadi beliau, mana berani melapor pada berwajib jika diancam diintimidasi anak dan cucunya akan dihabisi? Perempuan, 70 tahun, mgkn jika dia yang binasa tak masalah, tapi bagaimana jika generasinya? Wahai negara, masih adakah keadilan hukum di negeri ini?," tulis Hanum.
Dalam video yang diunggahnya, Hanum tampak memeluk Ratna Sarumpaet.
Sembari menahan air mata, Hanum mengatakan jika dirinya merasakan apa yang dialami oleh Ratna.
Sebelumnya, Hanum juga menyebut jika penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaetjustru akan menumbuhkan ribuan Ratna yang lainnya.
Baca: Taggar RaisaMeetSutopo Jadi Trending, Tanggapan Raisa dan Komentar Sutopo yang Kocak
"Dua pendekar wanita Indonesia yang keberaniannya sungguh diatas rata-rata. Bu Neno Warisman dan Ibu Ratna Sarumpaet. Penganiayaan terhadapnya, penyiksaan, justru akan menumbuhkan ribuan Neno dan Ratna," kata Hanum.
Demokrat Desak Polisi Usut Tuntas
Demokrat melalui Kadiv Advokasi dan Hukumnya, Ferdinand Hutahaean mendesak agar pihak kepolisian segera mengusut kasus penganiayaan ini.
"Kami mendesak Polisi untuk bisa segera menemukan pelakunya dan membongkar motifnya, mengapa Ratna seorang aktivis dan anggota tim pemenangan Prabowo Sandi bisa mengalami kejadian penganiayaan seperti ini," ujar Ferdinand kepada wartawan, Selasa (1/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Ferdinand menyebutkan, jangan sampai pemukulan ini disebabkan karena aktivitas politik Ratna Sarumpaet.
Baca: Kejadian 21 September Tetapi Baru Viral di Medsos, Ini Alasan Ratna Sarumpaet Tak Lapor Polisi
Karena apabila pemukulan tersebut terkait pilihan politik Ratna yang kerap lantang mengkritisi pemerintah, maka menurutnya Indonesia sudah jauh dari rasa aman.
"Apabila ini terkait aktifitas politiknya, maka sungguh negeri ini semakin jauh dari rasa aman dan demokrasi semakin mati," ujar Ferdinand.
Polisi Belum Terima Laporan
Sementara itu, pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan atas kasus yang menimpa Ratna.
"Belum ada laporan, itu sumbernya dari mana dan siapa, pastikan dulu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Selasa (2/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.
Tanggapan Angkasa Pura II
Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman menanggapi kabar aktivis Ratna Sarumpaet yang mengalami penganiayaan di bandara pada Jumat (2/10/2018).
Diberitakan Kompas, Selasa (2/10/2018), Andika menyebutkan bahwa hal itu tidak terjadi.
"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.
Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.
"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya.
Pembenaran dari Para Tokoh
Sejumlah Tokoh pun memberikan pernyataan yang mengklarifikasi kabar penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Diketahui, kabar ini pertama muncul dari akun Facebook Jodhi Yudoyono memposting foto diduga mirip Ratna Sarumpaet hari ini, Selasa (2/10/2018).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan jika penganiayaan ini benar adanya.
"Sy jenguk Mbak @RatnaSpaet saat proses recovery dua hari lalu. Tindakan penganiayaan ini mmg sungguh keji," tulis Fadli.
Selain Fadli, Politisi Gerindra Rachel Maryam juga membenarkan kabar ini.
"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi..
Baca: Polisi Sayangkan Bukannya Lapor Usai Dianiaya, Ratna Sarumpaet Malah ke Medsos
Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin.
Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma.
Mohon doa," tulis Rachel dalam cuitannya.
Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan aktivis organisasi sosial pendiri Ratna Sarumpet Crisis Centre.
Ibu artis Atiqah Hasolan ini terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat.
Selain aktivis, Ratna juga seorang seniman, ia aktif di dunia teater, drama, hingga film.
Perempuan yang lahir pada tahun 1948 ini aktif memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), hingga keadilan untuk perempuan dan anak.
Belakangan, Ratna Sarumpaet yang juga pemrakarsa Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) aktif berkeliling kota di Indonesia untuk berdiskusi.
Tak jarang, aksi diskusinya mendapatkan penolakan dari ormas-ormas setempat.
Lebih lanjut, Ratna juga aktif dalam Gerakan 2019 Ganti Presiden. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)