Sekejab Bisa Membunuh secara Massal, Ini 5 Senjata Perang Paling Mematikan dalam Catatan Sejarah
Senjata telah ditingkatkan fungsinya untuk membunuh sekaligus meminimalisir pihak lawan untuk melakukan serangan
Dampaknya, lebih dari 70.000 jiwa meninggal dunia ketika "Little Boy" dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945.

Sementara, puluhan ribu jiwa terkena efek radiasi beberapa tahun setelah nuklir dijatuhkan.
Selain "Little Boy", nuklir "Fat Man" juga dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945.
Meski perjanjian pembatasan senjata secara drastis mengurangi ukuran persenjataan nuklir, masih ada sekitar 15.000 senjata nuklir di Bumi.
Lebih dari 90 persen dari senjata-senjata itu milik Amerika Serikat dan Rusia.
3. Senapan Serbu
Senapan serbu adalah senapan api otomatis/semi otomatis yang merupakan senapan laras panjang yang memiliki pilihan dalam menembak.
Senjata ini menggunakan peluru ukuran pistol sebagai senjata api jarak dekat.
Pengembangan senapan serbu selama Perang Dunia II mengubah pertempuran infanteri menjadi lebih cepat dengan saling berbagi tembakan di antara kubu yang berperang.
Contohnya, senapan serbu AK-47 milik Rusia adalah bagian yang menentukan dari perangkat militer pada abad 20.
Gerilya yang tak terhitung jumlahnya, militan, dan gerakan revolusioner mengadopsi senjata itu, dan diperkirakan ada sebanyak 100 juta AK-47 yang beredar pada awal abad 21.
Baca: Lowongan Kerja 2018, Rekrutmen Pramugari Lion Air di Kota Jambi, Cek Syaratnya di Sini
Baca: Kurs Rupiah Capai Rp 14.930/dollar AS, Apakah Indonesia Alami Krismon seperti Tahun 1998?
4. Kapal Selam
Kapal selam jauh lebih mematikan bagi kru mereka sendiri dibandingkan terhadap target yang dituju sehingga kru kapal selam harus sangat berhati-hati dalam mengoperasikan kapal tersebut.
Pada Perang Dunia I, semua kekuatan besar angkatan laut menggunakan kapal selam dalam armada mereka, tak terkecuali Jerman yang menggunakan U-boat sebagai sarana Kapal Selamnya untuk bertarung dalam perang.
U-boat Jerman mempunyai pengaruh yang besar terhadap Sekutu.