Sejarah Indonesia
Gebrak Meja Rumah Soeharto di Cendana, Nasib Jenderal TNI yang Diidolakan Ahok ini pun Begini
Banyak yang kaget atas pengangkatan ini sebab Jenderal Jusuf sudah hampir 14 tahun tidak berkarir di ABRI.
TRIBUNJAMBI.COM - Menceritakan kisah seorang Jenderal berbintang lima yang dicintai prajuritnya, namun berani menentang hal yang tak disukainya.
Prof Salim Haji Said, Ph.D, dalam bukunya berjudul: Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto, menceritakan tentang jenderal-jenderal TNI di sekeliling presiden ke-2 RI itu.
Baca: Susunan Lengkap Nama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Ada Tim Penugasan Khusus
Baca: Anthony Ginting ke Final China Open 2018, Sempat Jual Beli Smash dengan Chou Tien Chen
Salah satu sosok yang ditulis apik oleh Salim Said adalah mantan Panglima TNI ( (saat itu masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI), Jenderal Muhammad Jusuf.
Dia dilantik tahun 1978 sebagai Menhankam/Pangab.
Banyak yang kaget atas pengangkatan ini sebab Jenderal Jusuf sudah hampir 14 tahun tidak berkarir di ABRI.
Sejak tahun 1965, dia sudah menjadi menteri perindustrian.
Namun Soeharto lah yang punya kuasa. Maka jadilah M Jusuf Panglima ABRI.
Menariknya dalam perjalananya sebagai Panglima ABRI, Jenderal Jusuf ‘bergerilya’ ke barak-barak tentara di berbagai daerah.
Tak heran jika Panglima yang satu ini sangat dicintai prajuritnya.
Salim Said menulis popularitas Jenderal Jusuf bahkan menyaingi Soeharto kala itu.
Kabarnya, hal ini membuat Soeharto sempat ‘cemburu’ melihat popularitas jenderal dari Bugis itu.
Tak hanya dicintai prajuritnya Jenderal Jusuf juga dikenal tegas dan tak ada rasa takut.
Dikisahkan suatu waktu ada pertemuan di kediaman pribadi Presiden Soeharto, di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.
Pertemuan ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.
Baca: Kelelahan Mendaki Gunung Singgalang, Pacarnya Turun Cari Pertolongan, Malah Diperkosa Teman
Baca: Ketika TNI Bantu Mujahidin Afghanistan, Jalani Misi Super Rahasia yang Jarang Diketahui
"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali, (bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab, maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan."