Kesehatan

Mengukur Kesehatan Saluran Cerna dari Bau Kentut. Benarkah Makin Busuk Makin Sehat?

Aroma yang dikeluarkan setiap buang angin atau kentut bisa berbeda kadar baunya. Bisa sangat busuk atau biasa saja. Meski merupakan

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Sooperboy
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Aroma yang dikeluarkan setiap buang angin atau kentut bisa berbeda kadar baunya. Bisa sangat busuk atau biasa saja. Meski merupakan kejadian normal dan lazim dalam kehidupan sehari-hari, namun bisa dijadikan tolok ukur kesehatan saluran cerna seseorang.

Dilansir Klikdokter.com, Dokter Pengasuh dr. Theresia Rina Yunita menjelaskan, kentut terjadi akibat adanya campuran udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan.

Baca: Unggah Video Pernikahan di FB, Pria Ini Diserang di Depan Istrinya yang Sedang Hamil

"Di samping itu masih ada hal lain lagi. Gas yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di dalam usus manusia juga turut berperan," ujar Theresia.

Terkait kentut bau busuk, penelitian dari Universitas Exeter menyatakan bahwa kentut yang bau merupakan pertanda tubuh yang sehat. Bau busuk tersebut berasal dari gas yang mengandung sulfur, seperti methanethiol, hidrogen sulfida, dan dimethyl sulfida.

Tak hanya itu, bau tak sedap tersebut juga bisa berasal dari bakteri yang ada di dalam usus dan feses yang tertahan di rektum. Namun, apabila kentut bau busuk terjadi terus-menerus dan Anda merasa tidak enak badan, itu lain masalah.

Theresia merinci beberapa kondisi di bawah ini bisa jadi penyebabnya:

1. Malabsorpsi Karbohidrat

Ini terjadi akibat saluran cerna tidak mampu mencerna karbohidrat. Dalam kondisi ringan, kejadian ini dapat berupa nyeri perut -seperti perut kembung. Akan tetapi, dalam kondisi yang berat kejadian ini tergolong sebagai penyakit Celliac.

Baca: Sperma Keluar saat Buang Air Kecil, Normalkah Dok?

Baca: 5 Penyebab Perut Tetap Buncit, Meski Sudah Berolahraga

2. Intoleransi Laktosa

Terjadi ketika enzim yang dibutuhkan untuk memecah laktosa tidak tercukupi oleh tubuh. Akibatnya, bakteri menyerap laktosa tersebut dan akan menghasilkan gas berbau busuk. Para penderita intoleransi laktosa disarankan untuk menghindari konsumsi susu untuk mengurangi jumlah gas di dalam perut.

3. Infeksi Saluran Cerna

Ini disebabkan oleh bakteri dan virus yang menginfeksi saluran cerna. Infeksi tersebut umumnya disertai dengan diare, demam, dan sakit perut. Apabila gejala di atas terjadi secarar berkepanjangan, penderita harus berkonsultasi dengan dokter agar segera dapat ditindaklanjuti secara tepat.

Cara terbaik mencegah kentut bau busuk adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak sulfur -seperti kol, daging, keju, susu sapi, dan bawang putih. Karena sulfur memiliki kandungan aroma seperti telur busuk.

Baca: Adakah Efek ke Janin jika Suami Keluar di Dalam? Ini Posisi Disarankan Dokter

Baca: Kekasih Diperkosa di Depan Mata, Remaja 19 Tahun Akhiri Hidup

Baca: Berapa Kali Baiknya Berhubungan Intim dalam Satu Minggu? Ini Penjelasan Riset

Sebagai gantinya, Anda dapat mengonsumsi ikan, ayam, jahe, cabai, alpukat, bayam, wortel, air putih dan makanan berserat lainnya. Ini karena asupan tersebut dapat menjadi obat pencahar alami, yang membantu usus melakukan fungsinya dengan baik.

"Nah, sekarang Anda sudah tahu bahwa kentut bau busuk tidak melulu pertanda tubuh yang sehat, bukan?" Ujar Theresia.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved