VIDEO: Ini Tarian Batiko Umbai Suku Anak Dalam yang Memukau Dirjen KSDAE

Tarian Batiko Umbai sukses dipertunjukkan 13 anak Suku Anak Dalam (SAD) pada gelaran acara Parade Konservasi & Festival Budaya.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno

Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN -Tarian Batiko Umbai sukses dipertunjukkan 13 anak Suku Anak Dalam (SAD) pada gelaran acara Parade Konservasi & Festival Budaya, di Bukit Bogor, Desa Bukit Suban, Air Hitam, Sarolangun.

Penata gerak dan koreo diciptakan oleh Asih Dwi Lestari dari Sanggar Embu Nejik. Ia dibantu oleh ibu Fenti, guru pembina sekolah SAD di bawah naungan PT SAL.

Tari Batiko Umbai terinspirasi dari aktifitas Orang Rimba menganyam tikar yang digunakan sebagai alas duduk dan tidur.

Lembaran-lembaran daun pandan yang mereka dapatkan di hutan dijemur, dipipihkan, lalu dianyam menjadi tikar.

Tari yang tampil perdana di acara Parade Konservasi & Festival Budaya ini diharapkan dapat menyampaikan pesan agar seluruh kalangan mau menjaga hutan, sehingga keselarasan antara alam dan budaya Orang Rimba tetap terjaga.

Untuk aransemen musik dibuat oleh Baharudin, dengan alunan yang lebih etnik dan sedikit mistik agar kesan sakral dari kehidupan di rimba juga terasa.

"Harapan terbesar tari Batiko Umbai ini bisa dipatenkan menjadi tari penyambutan SAD," katanya, Jumat (7/9).

Direktur jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Wiratno saat melihat tarian itu sangat terpukau.

Menurutnya, tarian tersebut merupakan ekspresi budaya Orang Rimba dan hubungannya dengan alam.

"Saya salut kepada guru pendamping yang membantu melestarikan tarian itu. Mereka menjadi salah satu medium untuk melanjutkan dan menjadi modal dasar membangun kebudayaan suku anak dalam," katanya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved