Pasukan Dakibu Kopassus Menyerang Musuh Dalam Senyap Lewati Medan yang Tak Terduga

Latihan yang keras dan perjuangan bertahan hidup yang membuat tercengang dunia. Aksinya di dalam berbagai misi dan operasi militer.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Patriot Bangsa
Kopassus 

Para tim medis itu sambil bergelantungan atau merayap menggunakan tali harus bisa membawa korban atau rekan yang terluka dan kemudian dievakuasi ke tempat yang aman.

Pasukan dakibu ketika sedang bertempur memang memiliki kesulitan yang tinggi karena berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

Baca: Video Dosen Minta Uang Rp2.000 pada Mahasiswa Viral di Medsos, Ini Tanggapan Kampus

Oleh karena itu teknik tempur dakibu sebenarnya merupakan serbuan senyap dan sebisa mungkin musuh musuh tidak mengetahui ketika pasukan dakibu sedang merayap di tebing.

Pasalnya jika mereka sampai ketahuan musuh bisa menjadi sasaran tembak yang mudah diincar sekaligus serangan itu, jika datang dari atas juga akan sulit dibalas.

Dalam latihannya, selain harus mahir mendaki tebing-tebing curam, pasukan dakibu Kopassus juga harus bisa memanjat tebing licin di balik air terjun yang sedang mengalir deras sambil bertempur.

14082018_kopassus
14082018_kopassus (AMMOchambers)

Ketrampilan lainnya adalah kemampuan menyeberangi jembatan tali secara cepat sambil membawa perlengkapan tempur dan dalam keadaan diserang oleh musuh.

Kemampuan sebagai dakibu sebenarnya tidak hanya dikuasai oleh Kopassus tapi ketrampilan ekstrem itu juga dikuasai oleh pasukan-pasukan khusus TNI lainnya seperti Paskhas, Kostrad, Marinir, dan lainnya.

Kemampuan pasukan dakibu memang tidak hanya bermanfaat ketika digunakan dalam peperangan tapi juga bisa diterapkan untuk misi non-perang.

Contohnya adalah pengiriman sebanyak 142 prajurit Kopassus untuk menyelamatkan korban gempa di Lombok beberapa saat yang lalu yang saat itu masih terjebak di Gunung Rinjani.

Prajurit Kopassus yang dikirim menggunakan pesawat C-130 Hercules itu terdiri atas tim pasukan pendaki serbu, tim kesehatan, dan tim perhubungan.

Untuk menunjang kecepatan gerak pasukan dakibu Kopassus ke lokasi korban, TNI juga telah mem-back up dengan menyiapkan dua unit helikopter.

Teknisnya, heli mengangkut pasukan dakibu Kopassus pada ketinggian maksimal yang bisa dicapai setelah itu pasukan dakibu turun untuk melaksanakan operasi penyelamatan.

Baca: Istri Keluhkan Mr P Suami Kurang Keras, Benarkah Rokok Penyebabnya?

Baca: RAPBN 2019 Masih Berpotensi Berubah, Ini 3 Instansi yang Anggarannya Diusulkan Bertambah

Tapi jika cuaca sedang buruk dan angin bertiup sangat kencang biasanya heli tidak terbang dan pasukan dakibu harus melakukan pendakian dengan cara berjalan kaki.

Namun sebagai pasukan dakibu terlatih, rintangan di gunung harus bisa diatasi menggunakan perlengkapan pendaki dan panjat tebing yang ada tanpa banyak bicara.

Sumber: Pusat Penerangan TNI.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved