Reaksi Pro-Kontra Luar Negeri Terkait G 30S PKI, Tulisan Mendikbud 1967 Nugroho Notosusanto

Pro kontra G 30S PKI di luar negeri. Ada yang menyebut itu didalangi PKI ada yang menyebut itu merupakan intrik internal.

Editor: Duanto AS
Seorang anak berada di depan patung para jenderal korban G 30S PKI. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa berdarah G 30S PKI atau Gerakan 30 September 1965, menjadi perdebatan bukan hanya di dalam negeri. Masyarakat luar negeri juga membicarakan itu.

Beberapa cendikiawan Barat seolah saling bersaing mengutarakan sudut pandangnya masing-masing.

Ada yang menyebut bahwa peristiwa itu didalangi PKI. Sementara itu, yang lain menyebut itu merupakan intrik internal.

Di bawah ini merupakan tulisan Nugroho Notosusanto di Intisari, yang telah disunting ulang di beberapa bagian. Terutama karena tulisan ini masih menggunakan ejaan lama, tentang bagaimana luar negeri, lebih tepatnya dunia Barat, melihat peristiwa G 30S PKI.

---

Dua tahun telah lewat sejak terjadinya G 30S atau Gerakan 30 September pada 1 Oktober 1965 dini hari, bagi masyarakat Indonesia segala hal-ihwal tentangnya sudah tampak “jelas”.

Sekian banyaknya Mahmilub, baik di Ibukota maupun di daerah-daerah dianggap telah cukup memberikan bahan-bahan pembuktian mengenai dalang dan wayang serta lakon “Gerakan” tersebut.

Baca: Sosok Jenderal ke-8 yang Lolos dari Kesadisan G 30S PKI, Ahli Intelijen yang Disegani . .

Baca: Terungkap! Ternyata Seperti ini Sadisnya Luka-luka Jenderal dari Korban G 30S PKI

Bagi masyjarakat Indonesia yang telah menjaksikan build-up (pembangunan) PKI selama 8 tahun terakhir dan ofensif selama 2 tahun yang paling belakang sebelum tanggal 1 Oktober 1965, maka tercetusnya peristiwa “G-30-S" itu tidak terlalu mengherankan.

Seolah-olah seluruh masyarakat sudah siap secara mental untuk mengalami percobaan perebutan kekuasaan oleh PKI dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Karena itu bagi rata-rata orang Indonesia yang berada di dalam negeri selama tahun sebelum 1965 itu, tidak sulit untuk menarik benang merah yang menjelujuri prolog peristiwa serta epilog “G-30-S”.

Ulasan-ulasan di luar negeri

Sebaliknya, masyarakat Indonesia pada umumnya tidak mempunyai gambaran, bagaimana ulasan-ulasan di luar negeri mengenai peristiwa “G-30-S”.

Memang secara luas diketahui bahwa negara-negara blok Komunis membuat ulasan-ulasan yang isinya sama dengan suara “G-30-S'' sendiri pada tanggal 1 Oktober, yakni, bahwa “G-30-S" adalah soal intern Angkatan Darat dan PKI tidak mendalanginya.

Baik Uni Soviet dan terlebih-lebih lagi RRC lewat pers-nya melancarkan kecaman-kecaman kepada Orde Baru dan mendukung suara “G-30-S”.

Hal itu oleh masyarakat Indonesia dianggap “masuk akal” bagi sikap Komunis dunia, yang kawan-kawannya sepaham dipatahkan kekuasaannya di Indonesia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved