Detik-detik Menjelang Kematian Soekarno, Bahasa Belanda ini Jadi Kata Terakhir ke Bung Hatta

Pahlawan dan juga menjadi seorang presiden, Soekarno merupakan sosok yang hingga kini tak mungkin dilupakan oleh masyarakat Indonesia

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Jabar via Net
Soekarno 

Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih.

Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.

“Ya, bagaimana keadaanmu, No?”

Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu.

Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.

Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda.

Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal.

“Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?

Baca: Peraih Medali Emas Ini Pun Ikutan Antre, Demi Mendapatkan Suvenir Asian Games 2018

Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.

Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil.

Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya.

Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.

Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini.

Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.

“No…”

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved