Jejak Karier Erick Thohir, Pengusaha yang Disebut-sebut 'Menguat' ke Kubu Jokowi-Maruf

Nama Pengusaha Erick Thohir semakin gencar terdengan sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Getty Images
Erick Thohir 

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Pengusaha Erick Thohir semakin gencar terdengan sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

Beberapa elite partai koalisi Jokowi mengamini isu tersebut.

Namun hal ini memang masih sebatas isu, belum ada kepastian.

Jokowi akan segera mengumumkan siapa yang menjadi Ketua Tim Kampanye setelah Asian Games berakhir.

Berikut ini profil dari Erick Thohir berdasarkan lansiran dari WIkipedia.

Erick Thohir Lahir pada tanggal 30 Mei 1970, saat ini menginjak usia 48 tahun.

Baca: Gotong Keranda Almarhum Faldy Albar, Mata Fachri Albar dan Ayahandanya, Ahmad Albar Sembab

Sebagai Pendiri & Komisaris Utama Mahaka GroupPemilik & Presiden klub Internazionale (Inter Milano)

Memiliki Istri bernama Elizabeth Tjandra dan orantuanya bernama Teddy Thohir.

Erick Thohir adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.

Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika,Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.

Ia mengakuisi klub sepakbola Italia yang berlaga di seri A yakni F.C. Internazionale Milano (Inter Milano) pada November 2013.

Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke 21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut.

Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepakbola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Baca: Gotong Keranda Almarhum Faldy Albar, Mata Fachri Albar dan Ayahandanya, Ahmad Albar Sembab

Pendidikan

Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat.

Sebelumnya memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.

Sekembalinya ke Indonesia, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia mendirikan Mahaka Group.

Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan.

Ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta pendiri  Kompas dan pendiri Jawa Pos.

Mahaka Group melebarkan potensinya dengan mendirikan perusahaan media luar ruang bernama Mahaka Advertising seiring bertubuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan pada tahun 2002.

Baca: Cerita Dibalik Momen Hanifan Yudani Berpelukan dengan Presiden Jokowi dan Prabowo Sebenarnya

Setelah meluncurkan stasiun televisi Jak tv untuk memperkuat positioning sebagai bisnis yang fokus pada masyarakat perkotaan di tahun 2005, Mahaka memperkenalkan radio 98.7 Gen FM & 101 Jak FM serta penyertaan pada PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio) serta berbagai perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, hburan dan digital.

Ia juga pendiri dari organisasi amal Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika. Di tahun 2008, bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan situs berita, Viva news. Pada tahun 2014 ia menjabat sebagai Direktur Utama Antv hingga sekarang.

Penggemar Olahraga

Erick yang gemar olahraga bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006 – sekarang.

 Tahun 2012 ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.

Baca: Cabor Paralayang Indonesia di Asian Games 2018 Tambah 2 Perunggu, Jadi Juara Umum

Ia percaya akan potensi bisnis sepakbola dan dibuktikannya pada September 2013, presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milano), Massimo Moratti pada saat itu mengkonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick.

Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%. Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milano menggantikan Moratti hingga saat ini.

Sumber : Wikipedia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved