Karya Pertama Anak Bangsa, Ini Video Kehebatan Tank Medium PT Pindad yang Akan Perkuat Alutsista TNI

PT Pindad (persero) berhasil memproduksi Tank Medium yang merupakan tank pertama karya anak bangsa.

Editor: bandot
KOMPAS.com/Reni Susanti
Medium tank hasil pengembangan Pindad dan FNSS Turki, dilengkapi berbagai teknologi terbaru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi level 5. 

TRIBUNJAMBI.COM - Satu lagi karya anak bangsa yang membanggakan Indonesia.

PT Pindad (persero) berhasil memproduksi Tank Medium yang merupakan tank pertama karya anak bangsa.

Tank tersebut sebelumnya telah diunggah di akun Instagram PT Pindad.

Dalam unggahannya PT Pindad menuliskan medium tank merupakan karya pertama.

Medium Tank Pindad, tank pertama karya anak bangsa, persembahan untuk negeri 73 tahun Indonesia merdeka.

Medium Tank merupakan program panjang dalam membangun penguasaan teknologi menuju kemandirian alutsista dalam negeri.

Pindad telah menyelesaikan proses pengembangan Medium Tank mulai dari proses desain sampai dengan prototyping yang dibangun di Indonesia.

Setelah melalui serangkaian uji ledak ranjau, uji dimensi dan perlengkapan, uji track band dan uji daya gerak, Medium Tank masih harus melalui uji daya gempur dan proses sertifikasi lainnya.

Sejauh ini hasil uji dengan Dislitbangad sangat memuaskan, memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang dipunyai oleh TNI AD untuk melengkapi Kemampuan unjuk Kerja Teknis dari Medium Tank.

Setelah Rangkaian Uji ini selesai, diharapkan Medium Tank ini secepatnya bisa mengisi kebutuhan TNI akan alutsista yang modern.

Kehadiran Medium Tank merupakan bukti bahwa industri pertahanan dalam negeri sangat mampu untuk menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi dalam mendukung kemandirian alutsista menjaga kedaulatan NKRI. 

 

Dilansir dari TribunJabar.co.id PT Pindad pun melakukan uji daya gempur medium tank dengan firing test, Senin (27/8/2018) di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Bandung Barat.

Baca: Mendarat di Atap Markas Musuh, Berondongan Senapan Pasukan Gerak Tjepat Pukul Mundur Belanda

Firing test ini sebagai bagian dari sertifikasi oleh Dislitbangad guna mengetahui kemampuan daya gempur medium tank dalam kondisi baik dan memenuhi persyaratan, serta spesifikasi desain.

Medium tank hasil kerja sama Pindad dan FNSS Turki saat menyusuri medan terberat untuk tank.
Medium tank hasil kerja sama Pindad dan FNSS Turki saat menyusuri medan terberat untuk tank. (Reni Susanti/Kompas.com)

Firing test ini dihadiri Dankodiklat TNI AD, Mayjen TNI AM Putranto; Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan; Perwira Tinggi TNI; serta pejabat Kementerian BUMN.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, mengatakan bahwa firing test ini menguji fungsi penembakan turret 105 mm yang merupakan senjata utama dari medium tank dan memiliki data hancur besar.

"Jarak tembaknya itu 3000 meter atau 3 kilometer. Turret medium tank dipersenjatai juga dengan canon kaliber 105 mm. Pengujian ini juga dilakukan secara statis dan kondisi bergerak," kata Abraham.

Berdasarkan pantauan, firing test ini dilakukan dalam empat sesi.

Pertama, menembak sasaran jaring pada titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Kedua, menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Ketiga, menembak moving target dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda.

"Keempatnya, penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 dengan membidik sasaran perkubuan dan plat. Medium tank ini juga sempat diuji ketahanan atas ledak ranjau dengan hasil yang memuaskan," ujarnya.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan, mengaku sangat puas atas hasil uji coba medium tank hari ini.

Baca: Kisah Lima Orang Kopassus Kejar Ratusan Pemberontak Hingga Dibuat Lari Tunggang Langgang Ketakutan

"Alhamdulillah memuaskan seperti yang tadi bisa dilihat semua sasaran terkena. Selanjutnya kami akan produksi masal. Kami berharap medium tank ini segera bisa diadakan untuk TNI AD," ucap Bondan.

Rilis dari PT Pindad Uji daya gempur / Firing Test ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama Medium Tank yang memiliki daya hancur besar.

Turret Medium Tank dipersenjatai dengan canon kaliber 105 mm yang mampu menembakkan berbagai tipe munisi kaliber 105 mm.

Uji tembak dilakukan sejak tanggal 25 - 27 Agustus 2018.

Uji daya gempur dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak.

Uji ini juga bertujuan untuk menunjukan kemampuan lock on pada satu titik sementara tank bergerak, kemampuan tembak tank dalam kondisi statis dari semua sisi serta kemampuan tembak tank pada sasaran tetap dalam kondisi tank bergerak. 

Uji tembak / firing test akan dilakukan dalam beberapa sesi.

Baca: Berkolaborasi dengan Turki, Medium Tank Pindad Sukses Lewati Medan Tersulit di Indonesia

Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T.

Sesi kedua akan menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis.

Sesi ketiga akan menembak moving target dengan tipe munisi TPCSDS.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved