Terancam Hiperinflasi Hingga 1 Juta Persen, Venezuela Terbitkan Mata Uang Baru

Pemerintah Venezuela awal pekan ini baru saja meluncurkan mata uang baru yang memangkas banyak angka nol

Editor: rida
Warga Venezuela 

Harga barang yang menjadi tak masuk akal ini disebabkan ketika pasokan uang lebih banyak dari ketersediaan barang.

Alhasil, nilai uang menjadi amat anjlok.

Kondisi ini terjadi saat pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk membiayai pengeluaran di atas pendapatan negeri itu.

Masalah lain dari kondisi hiperinflasi ini adalah hilangnya kepercayaan warga terhadap mata uangnya sendiri.

Sebab, nilai uang yang mereka pegang sehari-hari tak mampu lagi digunakan untuk membeli kebutuhan hidup.

Kesulitan lain yang harus dihadapi adalah cara berbagai perusahaan menggaji karyawan mereka.

Situasi ini memicu "kreativitas" pengusaha misalnya memberikan uang bonus berupa telur ayam.

Sementara itu, penggunaan mata uang asing yang nilainya stabil menjadi hal yang biasa.

Untuk mengatasi hal inilah, pemerintah Venezuela menerbitkan uang kertas baru yang dinamakan "sovereign bolivar" atau bolivar yang berdaulat.

Mata uang baru ini akan "dipadankan" dengan uang digital Venezuela, petro.

Setiap petro bernilai 60 dolar AS, berdasarkn harga satu barel minyak mentah Venezuela.

Artinya, akan ada 3.600 uang bolivar baru yang menandakan bakal terjadinya devaluasi besar-besaran.

Pada Senin (20/8/2018), Bank Sentral Venezuela menetapkan 68.65 bolivar baru untuk setiap dolarnya.

Padahal, dulu setiap dolar AS setara dengan "hanya" 2,48 bolivar.

Meski demikian, Pemerintah Venezuela yakin penerbitan mata uang baru ini bisa menekan laju inflasi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved